Hi Hei Ran

70 10 3
                                    

"Hei Ran, mari berkencan, aku akan membuatmu menjadi wanita yang paling bahagia di dunia"

Seburket bunga mawar segar, di tatap tak berselera oleh Hei Ran. Bunganya cantik, masalahnya seseorang yang memberikan bunga itu sama sekali tak Hei Ran inginkan.

Puluhan mata menyorot mereka seperti wartawan yang haus akan berita.
"Mari bertaruh! Hei Ran akan menolak Bang Can mentah mentah."

"100 ribu won untuk penolakan Hei Ran!"

"Hei Ran, memang tidak memiliki pemikiran yang waras."

Bisikan murid Neo School seperti backsong di momen kali ini.

Memasang senyum semanis gula Hei Ran menatap pria berseragam menyerupainya.

"Hei Ran terseyum, apakah gadis itu akan menerima Bang chan?"

"Jangan tertipu sebentar lagi dia akan menolak Bang Chan dengan sadis"

"Hmm ini yang ketujuh kalinya kau mengajakku berkencan Chan!"

"Iya.. aku tidak menyerah Hei."
Semangat empat lima yang Bang Chan keluarkan saat menjawab pernyataan Hei Ran, ia sangat yakin bahwa di percobaannya ke tujuh ini Hei Ran akan menerima ajakannya berkencan.
Untuk mempersiapkan momen manis ini tidaklah mudah, Bang Chan harus membujuk penjaga taman agar memberikan izin menghias taman untuk tempat menyatakan cintanya pada Hei Ran.

"Apa kau masih ingat dengan jawabanku sebelumnya Chan?"

"Aku yakin Hei, jawabanmu kali ini tidak sama dengan sebelumnya!"

Puluhan murid SMU Neo tertawa keras, bagai mana mungkin Bang Chan sepercaya diri itu.

"Kau terlalu merasa spesial Chan, jawabanku masih sama, aku menyukai pria lain namanya Jisung, J I S U N G, apa kau paham!"

Rasa sabar Hei Ran sudah habis, bagai mana mungkin pria di depannya ini tak mengerti juga, bahwa Hei Ran tidak menyukainya. Sudah enam kali sebelum hari ini Chan menembaknya, sebanyak itu juga ia mengatakan bahwa ada pria lain di hatinya.

Dengan tega Hei Ran melempar bunga merah tak berdosa itu kesepatu Bang Chan, berbalik kearah ruang kelasnya, Hei Ran mengibaskan rambutnya kesal, belum sempat gadis itu keluar dari kerumuman. Punggung Hei Ran di hantam benda yang tak terlalu keras,

"aw..."

Menahan emosi Bang Chan menggeram marah, harga dirinya sudah di injak-injak seorang gadis. Selama ini ia sudah berusaha menahan, karna masih menginginkan kesempatan untuk menyatakan cinta pada Hei Ran.

Siapa pria yang selalu Hei Ran sebut namanya setiap pria yang menyatakan cinta padanya. Bahkan hujudnya saja Bang Chan tak tau.

Bunga yang tadi Hei Ran lemparkan padanya, sudah mendarat mulus di punggung Hei Ran, membuat gadis itu berbalik dengan mata tajam.

" kau pikir kau siapa ha? Menebarkan senyummu pada semua pria, berpakaian seperti penjaga bar! Kau tak lebih dari gadis murahan Hei!"
Detak jantung Hei Ran tak beraturan, ucapan pria didepannya ini benar benar menyayat hati.
"Kau pikir semua pria tertarik padamu secara tulus?, mereka hanya menginginkan wajah dan tubuhmu Hei, cih... kau tak pantas jual mahal!" Menatap remeh Hei Ran yang terlihat bergetar, Bang Chan sangat puas.

Suasana yang tadi mulai gaduh perlahan hening, ucapan Bang Chan memusatkan semua perhatian, momen manis yang tadi tercipta seakan sekejap mata berubah menjadi arena perang yang menakutkan. Kilatan mata Bang Chan seperti pedang yang siap menebas leher Hei Ran kapan saja.

" sayangnya Gadis murahan yang kau katakan ini, berhasil membuat kau jatuh cinta Chan, menjadi pria bodoh tak tau malu yang mengejar pelayan bar sepertiku, berarti kau tak lebih dari pengagum wanita murahan!"

Terik siang, tak sepanas keadaan Hei Ran dan Bang Chan. Hei Ran gadis primadona SMU Neo adalah gadis sempurna yang berhasil membuat semua hati pria luluh lantah. Hei Ran tetaplah dirinya seberapa banyakpun pria yang datang padanya, tetap hatinya milik seseorang lelaki susu strawberry yang pasti akan datang menemuinya kembali.

***

Surai bergelombang, berwarna rose gold dengan poni selamat datang menjadi ciri khas seorang Kim Hei Ran.

Murid mana yang seberani itu mewarnai rambutnya, dengan warna mencolok, jawabannya adalah Hei Ran.

Tidak ada larangan dari sekolah karna beralibi untuk keperluan pemotretan. Hei Ran diberikan kebebasan sepenuhunya, untuk berpenampilan seperti apa pun yang ia mau.

Gadis itu ceria, memiliki dua orang sahabat Kim So Hyun dan Kim Se Ron. Mereka kerap disapa tripel Kim.

Benar, bahwa Hei Ran adalah pusat perhatian, tidak hanya rambut mencolok, pakaiannya juga tak mencerminkan murid yang baik, seragam yang dikecilkan dan sikap yang membuat ribuan mata  dimanapun Hei Ran berada tak dapat berpaling darinya.

Tidak semua yang terlihat sempurna itu bahagia, Hei Ran adalah lambang luka dan penantian.

Setiap pribadi memiliki masalah yang berbeda, namun disini Hei Ran adalah tokoh utamanya dalam setiap luka.

Hei Ran hanya memiliki senyum bukan kebahagiaan.

Hei Ran hanya di perhatikan, bukan di pedulikan.

Hei Ran adalah luka berplaster senyuman.

Satu hal yang tidak pernah Hei Ran tutupi dari semua orang, yaitu rasa cintanya pada Park Jisung, musuh masa kecil yang ia cintai sampai menginjak dewasa.

Walau delapan tahun menanti kepulangan pria itu,  Hei Ran tidak akan menyerah, karna prianya berjanji akan menemui Hei Ran kembali.

Apakah semua harapan akan terhujud menjadi kenyataan?

Pelangi tak selalu muncul setelah hujan datang, walaupun pelangi muncul tidak selama penantian, yang lebih menyakitkan pelangi tak pernah mengingat bahwa banyak orang yang mengharapkan kedatangan.

⚘⚘⚘

Vote dan comment sangat membantun perkembangan sotry ini ya guys...

Aku sayang kalian🥰
Terima kasih telah membaca cerita ini.

EVANESCENT • Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang