Masih Orang Asing

63 11 9
                                    

"Kutitip cerita yang belum sempat terselesaikan, semoga tintanya belum habis di pertengahan"

***

"Kenapa kakimu membiru?"

"Tidak, jangan lihat! Sini aku bersihkan lututmu"

" Sepertinya kakimu juga sakit!"

"Hei Ran, jangan lewat jalan itu lagi ya, jangan terjatuh lagi, aku tidak suka!"

"Tapi mereka yang mengejarku, makanya aku jatuh"

"Karna itu kamu tidak boleh lewat jalan itu, mengerti!"

Wajah Hei Ran begitu masam, dia sungguh kesal, sudah dua  jam ia menunggu kedatangan anak laki laki ini, tapi tak kunjung datang juga, pantasnya Hei Ran yang marah kenapa malah dia yang naik darah.

"Kan ada kamu yang akan melindungiku!"

Anak laki laki dihadapan Hei Ran membuang nafas lemah, ada getaran disana, seperti takut akan kehilangan dan ketidak sanggupan melindungi peri kecilnya.

"Aku tidak selalu ada disampingmu, berjanjilah untuk tidak membahayakan diri sendiri Hei Ran!"

Menahan air mata yang terus mengalir, Hei Ran sudah berjanji agar tidak lemah.

Bayangan haru yang bermain di otak Hei Ran, rasanya baru kemarin terjadi, namun sekarang sudah tidak serupa itu, Jisung tak mengenalnya.

Hei Ran tidak boleh dipandang menyedihkan seperti ini.

Puluhan murid Neo School menyaksikan kesakitanya, banyak mata yang prihatin dan lebih banyak lagi mata yang puas dengan derita Hei Ran.

"Berdiri!" Sebuah tangan putih bersih menjulur di hadapan Hei Ra. Sahabatnya adalah penolong.

Mata So Hyun menusuk puluhan mata lain yang mengejek Hei Ran, manusia busuk yang akan menyanjung-nyanjungkan  apa bila di depan Hei Ran, saat gadis itu dibutuhkan.

Wajah Hei Ran masih memerah, ia mengelengkan kepala, seakan memberi isyarat kepada kedua sahabatnya.

Mata Se Ron membulat, ia panik.

Hap...

"Jeno Oppa..."
Warga Neo terpekik, melihat badan Hei Ran terangkat, bukan melayang, badan Hei Ran tidak pula terbang.

Seperti malaikat pelindung, Jeno adalah penyelamat Hei Ran hari ini

"Kak Jeno"
"Tutup matamu Hei Ran, jangan dengarkan mereka! Mau pulang atau ke UKS?"

"UKS" jawab Hei Ran lirih, ia mengikuti instruksi Jeno.

***
Rupanya kabar Hei Ran yang ditolak oleh anak baru lebih cepat merambat dari pada SMU Neo yang baru dinobatkan sebagai sekolah tervaforit di Korea.

Puluhan lelaki yang pernah mengatakan cinta pada Hei Ran seperti mendapatkan angin segar. Ada peluang lagi untuk kembali mengibarkan layar, namun sebagian lain merasa puas, Hei Ran mendapatkan karma.

Memasuki waktu makan siang, ratusan Murid Neo School memadati ruang makan. Menu makan siang hari ini begitu menggiurkan, namun ada yang lebih menarik dari pada cumi asam manis.

Kedatangan enam orang pria dari pintu masuk menyedot perhatian. Tidak, bukan semua, namun satu diantara mereka.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EVANESCENT • Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang