"Pagi yang cerah, mari menghirup udara sepuas puasnya pagi ini, mungkin saja besok kau tidak memiliki waktu lagi"
Sepertinya sudah cukup ocehan Hei Ran pagi ini. Untung ia tidak telat, bagun dari tidur dalam posisi meringkuk di atas lantai, bukan hal yang mudah untuk memilih bangkit dan datang kesekolah. Pantasnya Hei Ran melanjutkan tidurnya di Kasur.
Ayolah, Hei Ran bukan gadis lemah. Lihat, flu saja tidak menyerangnya, walau sudah berkeliaran dibawah guyuran hujan.
"Hei Ran kau luar biasa" ucapnya, kaca mata hitam ia sematkan di atas batang hidung, pandangan mata murid Neo tak lepas dari Hei Ran semenjak ia masuk dari Gerbang. Masa bodoh dengan pandangan orang lain, kelopak mata yang menghitam lebih pantas disembunyikan.
"Babo.. tak ku sangka otakmu makin mengecil Hei Ran!"
"Kau iri dengan penambilan badaiku Se Ron?"
"Aku lebih iri dengan rasa tak tau malumu Hei"Mereka sama-sama terkikik sembari berjalan menelusuri koridor kelas.
Kelas 2. D adalah tujuan mereka, tepatnya berada di barisan nomor dua lantai tiga gedung sekolah.
"Kenapa kau memakai kaca mata hitam?" Se Ron berusaha mengintip dibalik kaca mata Hei Ran.
"This my style..!" Dengan gaya swag Hei Ran membuat Se Ron makin muak.
"Kau sungguh menjijikan" masa bodoh dengan Hei Ran yang tertawa Se Ron berjalan cepat menuju kelas.
Dalam kelas keadaan sangat ricuh, kelas Hei Ran bukan kelas unggulan, tidak juga paling akhir. Urutan 3 dari bawah, sudah bagus.
Se Ron sudah duduk manis di bangkunya, tak minat untuk melirik He Ran yang baru sampai setelahnya.
"So Hyun tidak datang?"
"Mana aku tau, So Hyun tidak satu kasta dengan kita Hei Ran! Anak kelas A sudah duduk manis di kelas mereka pukul segini, berbeda dengan kelas D yang masih seperempat murid yang datang."
Hei Ran memasang wajah sebal, anak ini tidak pandai berbasa basi, dasar Se Ron. Memilih duduk di bangku Hei Ran mulai memaikan Iphone miliknya. seminggu lagi UTS, pasti anak A sudah sibuk berhibernasi dengan buku-buku mereka.
"Pukul berapa kau selesai pemotretan tadi malah Hei?"
"Pukul satu malam mungkin"
"Siapa yang menjemputmu?"
Raut wajah Hei Ran perlahan berubah, tanpa menatap manik mata Se Ron, Hei Ran menjawab lirih "Guanlin"
Tidak ada suara lagi, Se Ron bukan tidak paham dengan permasalah pelik Hei Ran, tidak perlu meminta gadis itu menjawab jujur, nyatanya Se Ron sudah paham.
"Yakk.... yakk... yakkk..."
"Ji Ah jangan berisik..."
"Kalian harus tau. Ada anak baru, sangat tampan!"
Anak kelas D tambah heboh, di kelas tersebut setengah siswanya adalah pemandu sorak."Apa dia masuk kelas kita?"
"Mola""Pindahan dari Mana?"
"Hongkong"
Ucap Ji Ah yakin."Apakah anak baru itu akan tertarik padamu juga Hei?"
Hei Ran menatap Se Ron tajam, yang dibalas dengan muka mengejek oleh gadis itu.
"Hei Ran.. kamu jangan suka pada anak baru itu ya, cukup Jung wook oppa yang ada di hatimu araso..!"
Dari sudut depan, seorang murid laki laki berbadan gempal dengan seragam terbuka kancingnya yang terdapat kaos bermotif wajah Hei Ran. Jung Wook yang katanya ketua Fansclub Hei Ran.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT • Park Jisung
Fanfiction"Ketika hujan tidak mengharapkan kehadiran pelangi" ~~ Delapan tahun berlalu bukan masa yang singkat, setiap manusia memiliki perubahan dalam hidupnya. Kedatangan kembali seorang Jisung, seperti orang asing. kemana lelaki penakut Hei Ran yang tidak...