Dear my reader..
Dengerin musik diatas sambil baca part ini, bakalan lebih ngenak, kalau ada yang nangis lya gak tanggung jawab yaa😉🤣~~~
Dentingan jam semenit yang lalu menandakan bahwa hari sudah dipertengahan malam, namun kilatan cahaya yang memenuhi ruangan dengan desain vintek itu belum juga reda.Seorang gadis dengan riasan bak dewi yunani masih asik berpose semenarik mungkin.
Ini pemotretan terakhir hari ini, Hei Ran setidaknya masih punya waktu untuk tidur sebelum fajar menyinsing.
Kerumunan kru majalah terkemuka Korea, bertepuk tangan semangat, akhirnya jadwal sedari siang tadi telah berakhir. Tentu wajah kelelahan dari masing-masing orang disana sangat jelas terlihat.
"kamsahamnida..."
"kamsahamnida"
"Terima kasih untuk hari ini Hei Ran, kamu sangat luar biasa..." sambil membuka heels, Hai Ran menoleh kepada Jaemin. Fotografer profesional yang merupakan kakak tingkat Hei Ran di sekolah, pria ini sangat hebat dan berbakat.
"Terima kasih juga, Oppa ... itu semua tentu berkatmu!"
Kemera yang sedari tadi menggantung di lehernya, ia lepaskan. Memasukkan kamera tersebut kedalam tas. "Mau pulang bersama oppa? "
"Aku pulang bersama Guanlin saja oppa!"
Hei Ran bangkit dari duduk, mulai memasukkan barang bawaanya untuk keperluan pemotretan tadi.
"Jangan pulang terlalu ralut ya! Oppa pulang dulu. Kamu jangan lupa makan malam. Mandilah dengan air panas!" Na Jaemin dengan seribu ocehanya, pria itu hampir menghilang dari balik pintu ruang tunggu model, sebelum pria manis itu benar benar berlalu, tak lupa usapan lembut di pucuk kepala Hei Ran ia hadiahi. Perlakuan manis itu hanya dibalas kikikan oleh Hei Ran.
Jaemin tidak mencintai Hei Ran seperti pria lainnya, bagi Jaemin Hei Ran adalah adiknya sendiri, dimata Jaemin Hei Ran tak ubahnya bayi kecil yang menggemaskan, bertingkah liar dan sok kuat, nyatanya Jaemin sangat paham bahwa Hei Ran rapuh.
"Kau sangat baik oppa!" Hei Ran berujar lirih, mungkin bergumam.
Keluar dari gedung majalah NailE. Hei Ran tersenyum kecut, seseorang yang ditunggunya belum juga datang. Hei Ran sudah mengabari Guanlin bahwa jadwal pemotretannya berakhir jam 12 malam, namun pria itu tak kunjung juga datang.
Malam ini sungguh dingin, sweater rajut yang ia kenakan sama sekali tak memberikan kehangatan.
Hei Ran bukanya tak mau menggaji asisten maupun supir pribadi, namun ia tak ingin merepotkan banyak orang. Hei Ran rasa ia mampu sendiri untuk menyiapkan keperluan pemotretannya.
Banyak staf yang sudah keluar dari gedung NailE. Sudah mulai sepi, hanya beberapa orang saja yang masih berada di dalam kantor.
"Nona Hei Ran, kenapa belum pulang" Hei Ran menoleh kebelakang, melihat pria paruh baya yang merupakan cleaning service.
"Saya masih menunggu jemputan pak, bapak kenapa belum pulang?" Pria itu tersenyum ramah sembari membenarkan tas jinjing yang ia bawa.
"Hari ini saya dapat shift malam, nona."
"Hati hati ya pak pulangnya"
"Nona juga, kalau begitu saya permisi dulu"
Hei Ran menganggukkan kepalanya ramah.Pak Dam So sudah menghilang dari arah kiri kantor, pria baik hati itu pulang berjalan kaki, apa Hei Ran juga berjalan saja, tapi ia sudah mengabari Guanlin bahwa meminta jemput, jika Hei Ran berjalan namun Guanlin datang maka kasihan Guanlin akan kebingungan. Baiklah Hei Ran akan menunggu beberapa menit lagi, sedikit menahan kantuk dan dingin tak apa, Hei Ran kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT • Park Jisung
Fanfiction"Ketika hujan tidak mengharapkan kehadiran pelangi" ~~ Delapan tahun berlalu bukan masa yang singkat, setiap manusia memiliki perubahan dalam hidupnya. Kedatangan kembali seorang Jisung, seperti orang asing. kemana lelaki penakut Hei Ran yang tidak...