Menghindar

3.4K 391 32
                                    

Hari ini adalah hari sabtu, jadi Lisa setidaknya terhindar untuk bertemu semua orang di sekolah.
Apalagi Rose yang sangat Lisa hindari saat ini.

Lisa sedang membantu pembantunya memasak sarapan. Meski di rumah ini hanya ada Lisa dan Tiffany, tapi pekerja di rumah ini juga sering Lisa ajak makan bersama.

Seperti saat ini, di meja makan sudah duduk satpam dan tukang kebun rumah Lisa, sedang Tiffany masih belum menampakkan diri sejak kemarin
"Bi, Lisa manggil mama dulu ya. Bibi selesain ini" ucap Lisa diangguki pembantunya

Setibanya di depan kamar Tiffany, Lisa mengetuk pintu beberapa kali
"Ma, sarapan yuk"

Namun tak ada sahutan dari dalam sana. Lisa mengetuknya lagi sekali, tapi tetap. Tak ada sahutan.

Lisa jadi panik sendiri. Dengan agak keras, Lisa menggedor gedor pintunya
"Mama! Mama di dalem kan?!" teriaknya namun sayang, tetap tak ada sahutan. Lisa putar knopnya, tapi terkunci dari dalam.

Dia kemudian berlari ke tempat gantungan kunci untuk mengambil kunci cadangan kamar mamanya. Dan saat akan membuka kunci, pintu kamar Tiffany terbuka, menampilkan sosok Tiffany yang tampak rapi

"Mama!" Lisa langsung memeluk mamanya itu erat. Sedangkan Tiffany tampak bingung

"Kamu kenapa sayang?" tanyanya lembut

"Lisa panggil panggil mama sejak tadi tapi mama gak keluar, Lisa kira..."

"Kamu ngomong apa sih? Mama itu tadi lagi di kamar mandi. Udah. Jangan mikir yang aneh aneh" Tiffany merangkul bahu Lisa dan mengelusnya menenangkan

"Maaf" lirih Lisa sambil menunduk

"Jangan minta maaf. Ini bukan salah kamu. Sekarang, yuk kita sarapan" Lisa mengangguk

Kemudian Lisa, Tiffany beserta pekerja rumah ini sarapan bersama dengan sesekali berbincang akrab. Selain karna mereka sudah bekerja sejak Lisa masih bayi di rumah ini, mereka juga sudah menganggap keluarga masing masing.

Selesai sarapan, Tiffany bersiap untuk pergi
"Mama mau kemana?" tanya Lisa sambil membereskan piring piring kotor dibantu pembantunya

"Mama harus ngantor. Perusahaan terbengkalai sejak satu minggu ini. Nanti bisa bisa kita bangkrut" canda Tiffany mengundang tawa Lisa. Perusahaan turun temurun keluarga Lisa memang buka senin sampai sabtu

"Gapapa. Bangkrut sekalipun kalo ada mama Lisa gapapa"
Tiffany tersenyum hangat, dia mencium kening Lisa

"Manis banget sih anak mama. Udah, mama ngantor dulu ya" Lisa mengangguk kemudian mengecup pipi mamanya

"Hati hati dijalan" Lisa mengantarkan sampai mobil Tiffany menghilang dibalik tembok pagar besar rumahnya

Setelah mamanya pergi, Lisa menghabiskan pagi ini dengan jalan jalan santai di sekitaran komplek.
Saat sedang melewati lapangan basket, Lisa melihat seseorang yang dikenalinya sedang bermain basket.

Lisa baru sadar
"Kok kak Sehun main basket di komplek ini?"

Saat sedang mendrible bola, tanpa sengaja matanya menatap Lisa diluar lapangan sedang menatapnya.
Sontak saja, bola direbut lawan, tapi Sehun tak peduli. Dia memilih keluar lapangan dan menyapa Lisa
"Hai Lis" sapanya sambil mengatur nafas

"Hai,kak. Lo kok main disini?" tanya Lisa

"Diajakin temen, kebetulan tadi aku mau mampir kerumah kamu. Tapi gajadi"
Lisa manggut manggut, Sehun masih tetap berdiri di depannya

"Trus ngapain disini? Sana lanjut main" ucap Lisa. Sehun cengengesan

"Temenin yuk. Abis main kita jalan jalan" senyum Lisa langsung terbit dan tanpa menunggu Sehun lagi, dia masuk ke lapangan basket lebih dulu,meninggalkan Sehun yang terkekeh

Friendzone[Lizkook ft. 97Line]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang