Collapse

3.2K 385 18
                                    

Dua minggu berlalu.
Lisa masih terbaring di kasurnya karena kakinya belum pulih.
Tapi untungnya dokter Dara bilang kakinya mulai membaik.

Hari ini Lisa sedang belajar melalui hapenya. Karena tidak memungkinkan untuk sekolah, Tiffany meminta pelajaran Lisa dilaksanakan melalui video call.
Sementara di sekolah anak murid lain tetap belajar seperti biasa.

"Jadi.. apa ada pertanyaan?"

Bu Krystal menyelesaikan materinya dengan pertanyaan. Kemudian menatap hapenya yang menampakkan Lisa yang fokus menyatat materi.
Lalu ke semua murid yang belajar seperti biasa di depannya

"Tidak ada? Lisa?"

Jungkook melirik bu Krystal yang nampak berbincang dengan Lisa yang bertanya beberapa hal.
Kemudian menghela nafas.

Sejak dua minggu yang lalu, hubungannya dan Lisa jadi canggung. Bukan karena perasaannya. Tapi karena cara dia bersikap yang masih belum tegas.

Dia masih belum bisa menerima Lisa yang meninggalkannya begitu saja malam itu. Tapi Lisa juga bahkan tak menjelaskan apa apa.
Ah tidak. Bukan Lisa yang tak ingin menjelaskan. Dia yang tak ingin mendengarkan.

Dia hanya takut alasan itu akan menyakitkan nantinya.

Memang terkesan kekanakan. Tapi begitulah yang Jungkook rasakan saat ini.

"Baik. Sudah paham Lalisa?"

"Sudah bu. Makasih"

Bu Krystal mengangguk dan tersenyum tipis
"Cepet sembuh. Teman teman kamu kangen"

"BANGEEEEETTT"

Itu teriakan Mina, Jihyo dan Eunha, teman wanita yang bisa dibilang paling dekat dengan Lisa dikelas.

Terdengar kekehan ringan dari hape, yang membuat hati Jungkook menghangat.

"Lis mau dibawain makanan gak ntar?!" Teriak Bambam tapi tak setoa teriakan sebelumnya

"Yang kemaren aja gak abis"
Kemudian Lisa tertawa, diikuti Bambam dan beberapa murid lainnya

"Baik. Saya sudahi pembelajaran hari ini. Jangan lupa pr dari halaman 21 sampai 22. Paham?"

"Paham bu!"

"Lisa?"

"Paham bu"

"Baik. Ibu tutup"
Setelah Lisa mengangguk dan melambaikan tangan pada bu Krystal, telepon diputus.
Dan kelas dibubarkan

"Kook kantin yuk"

Jungkook menghela nafas kesal, kemudian berjalan sendiri mengabaikan ajakan Rose.
"Gak. Gue mau ke perpus"

"Abis ke perpus ngantin ya? Lo gak laper emang?"

"Gue mau baca novel sampe selesai. Gada waktu"

"Ish! Lo tuh kenapa sih jadi dingin gini?"

Jungkook menghentikan langkahnya lalu menghadap Rose yang juga terhenti langkahnya.
Menatapnya sedingin mungkin
"Bisa gak lo berhenti deketin gue?"

"Lo kenapa jadi gini sih! Kemaren bukannya kita temen?"

"Orang yang udah buat Lisa nangis bukan temen gue. Dan setelah dipikir pikir, lo sering banget buat dia nangis"
Jungkook sudah berancang ancang akan pergi lagi, tapi Rose meneriakinya

"Lo pikir Lisa gapernah nangis karna lo?! Lo gatau kan gimana sakitnya dia karna lo! Setelah lo nyakitin dia lo masih punya muka buat deket deket sama Lisa?"

Kesal sekali. Rasanya sangat menjengkelkan. Jungkook ingin sekali membalasnya. Tapi dia tahu yang Rose katakan memang benar.
Maka Jungkook memilih mengabaikan dan berlalu menuju perpustakaan.

Friendzone[Lizkook ft. 97Line]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang