3- Part 2

33 4 0
                                    

Semakin lo menjauh, semakin gue gencar buat milikin Lo •

***

" Sejauh yang ibu jelaskan apakah kalian paham?" Tanya seorang guru yang tengah menjelaskan di depan.

" Paham buuu" jawab mereka serempak.

"Eh," suara itu membuyarkan lamunan gadis yang tengah bergelut dengan pikirannya. Siapa lagi jika bukan Keinna.

"Keinna!"

" I-iya buk" jawab Keinna dengan terbata.

" Apa kamu paham dengan apa yang ibu jelaskan?" Tanyanya

"Pa-paham buk" jawabnya dengan berbohong, ya mana mungkin dia paham orang dari tadi kerjaannya melamun.

"Coba jelaskan ulang apa yang saya terangkan" Tuntut guru itu kepadanya.

"Ndahh gimana nih, kei gatauu" rengeknya kepada Indah yang berada di sebelahnya.

"Gue juga gatau kei, males banget dengerin dia, ngoceehh mulu kerjaannya" jawab indah dengan agak berbisik.

"Heh kalian berdua kenapa malah ngobrol ha? Keinna!! Kamu ga denger Ibu bilang apa?" Bentaknya

"Maaf buk" jawab keduanya bersamaan.

" Sekarang, kalian berdua ibu hukum lari 10 kali keliling lapangan, sekarang!!!" Ucapnya dengan penuh penekanan.

"Dari tadi kek nyuruh keluarnya" ucap indah dengan santai. Lalu di balas kekehan oleh Keinna. Jangan heran, itu sudah jadi kebiasaan dua gadis nakal itu. Yah lagian bel istirahat sebentar lagi berbunyi, tidak ada salahnya juga kan.

****

Di sini mereka berdua sekarang, di lapangan. Dengan nafas ngos-ngosan kedua gadis itu berlari memutari lapangan.

" Keii cepetan larinya, gue udah pas sepuluh putaran nih" Ucap indah meneriaki kei dari pinggir lapangan.

"Hohh... hohh i-iya bentar lagi kok ini" jawab Keinna sambil mengatur nafasnya.

"Gue ke kantin ya sekalian beliin lo air, tungguin ya bentar" teriak indah dan hanya di balas dengan anggukan oleh Keinna.

Sebetulnya Keinna sudah tidak tahan sekali, dia sudah sangat kelelahan, mana dia belum sempat sarapan tadi pagi malah nontonin Rey makan. Dasar bucin,cih.

Keinaa berhenti untuk mengatur nafasnya terlebih dahulu, dan memutuskan untuk menyudahinya persetan dengan hukuman. Namun ketika dia akan berjalan seketika pandangannya mengabur dan sekarang semuanya gelap, dan...

Brukk.....
Keinna terjatuh pingsan di tengah lapangan yang sangat terik.

Sedangkan di lapangan yang berbeda, seorang laki-laki yang sedang duduk di tepi lapangan dengan sorot mata tajamnya memperhatikan gadis yang berlari di lapangan. Namun dia di kejutkan saat gadis itu terjatuh tak berdaya, seketika dia berdiri dan berlari menghampirinya.

Di lihatnya wajah putih pucat gadis itu, dan segera mengangkatnya ala bridal style.
"Dasar gila" ucapnya dalam hati.

Keinna (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang