6 - Part 5

34 3 0
                                    


Hari ini aku Up nya dua kali, kurang baik apa coba:v  jadi kalian jangan pelit-pelit sekedar vote doang.

Happy reading!!!

***

"Wihh mantep keii" seru Indah dengan bertepuk tangan menyambut kedatangan Keinna.

"Apasih Indahhh ih" jerit Keinna seraya menutupi wajahnya yang kian memerah karena malu.


.

Kembali terdengar suara gaduh dari mulut-mulut gadis yang berada di kantin saat melihat tiga cowok memasuki area kantin. Namun yang menjadi perhatian mereka hanya tertuju pada seorang lelaki dengan wajah blasterannya, mata kecoklatan, rahangnya yang tegas dengan langkahnya yang angkuh itu sangat menarik perhatian para kaum hawa saat itu.

"Omoo!!!"

"Ooemjii ganteng banget"

"Tolong dong gue gak kuat!!"

"Nikmat mana lagi yang kau dustakan yatuhaann!!"

Ya, seperti itulah jeritan-jeritan para gadis-gadis itu. Huhh.

"Eh eh itu Riko, kei!" Ucap indah menarik perhatian Keinna yang sedang menyantap makanannya. Keinna mengedarkan pandangan ke arah pintu kantin yang mana sudah ada tiga lelaki yang menjadi tontonan seisi kantin.

"Riko! Sini" teriaknya sambil melambai-lambaikan tangannya saat diliat Riko yang terlihat mengedarkan pandangannya, mungkin mencari meja kosong untuk di tempati. Riko yang mendengar namanya di panggil pun menoleh lalu menyusul gadis yang memanggilnya itu. Dan diikuti oleh Ucok dan Rizal di belakangnya.

"Lama ya nungguinnya?" Tanyanya setelah menduduki bangku kosong tepat di samping Keinna. Dan di ikutin oleh Ucok dan Rizal yang duduk di samping Indah, lebih tepatnya kedua lelaki itu mengapitnya gadis itu.

"Lama, liat nih kei udah abis makannya"

"Ehe' ya maap" balasnya terkekeh. "Itutuh gara-gara bocah dua gajelas". Melirik Ucok dan Rizal.

"Yeh enak aja, Ucok noh" sanggah Rizal menuding Ucok.

"Yah.. yahh gue udah tau gue yang bakal di salahin" pasrah ucok dengan wajah cemberut. Kemudian Ucok bangkit dari duduknya untuk memesan makanannya.

"Sekalian ya, Cok. Samain aja" ucap Rizal seraya mencekal pergelangan tangan Ucok.

"Gue juga" ucap Riko juga.
Ucok hanya merotasi kan bola matanya jengah. Kemudian merekapun kembali larut dalam percakapannya. Sedangkan di bangku lain terlihat seorang lelaki yang menatap interaksi antara Keinna dan Riko dengan mata elangnya,tajam. Tanpa sadar tangannya terkepal di samping.

"Rey, Keinna duduk sama siapa tuh baru liat gue" tanya Gilang saat melihat perubahan pada Rey. Lelaki itu masih saja menatap kedekatan kedua orang itu. Ia melihat jelas perubahan emosi pada diri Rey. Sedangkan Rey tidak menanggapi pertanyaan Gilang.

"Katanya sih murid baru" balas Revan.
"Ada yang cembukur nih kayaknya" Goda Revan seraya melirik Rey. Dan hal itu semakin membuat Rey merasa panas dibuatnya.

Tak lama Rey bangkit dari duduknya dan berjalan menuju bangku yang ditempati Keinna.

"Lahh, tuh anak mau kemana". Tanya Rizal dengan panik."Lu sih Van manas-manasin Rey segala"

"Ya mana gue tau, becanda doang"

.

"Lho, Rey" Ucap Keinna saat melihat Rey berdiri tepat di sampingnya dengan tatapan dingin seperti biasa. Sedangkan Rey menarik pergelangan Keinna dan membawanya keluar dari kantin.
Sontak hal itu menarik perhatian seisi kantin, terutama Indah, Riko dkk.

Keinna (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang