*****
Dorrr!!
"Ibuu....." teriak Arkhan kecil dengan tangisannya sudah sudah pecah.
Arkhan memandang ibu nya, yang sudah tidak bernyawa itu.
"Ibu, jangan tinggalin Alkan." rengek Arkan kecil yang masih cadel itu.
Sedangkan, pelaku yang menembak ibu nya sudah tak tahu dimana. Sungguh malang Arkan kecil.
"Tolong." teriak Arkan dengan suara seadanya.
Dada Arkhan sesak dan kemudian pandangan nya pun ikut kabur serta gelap gulita. Setelah itu, Arkhan tak mengetahui kejadian apa lagi yang terjadi selanjutnya.
*****
12 Tahun kemudian...
"Arkhan! kamu kenapa sih? Papah cuma mau kamu itu pintar dan gak melakukan hal bodoh kaya gini!" teriak pria paruh baya itu.
"Hahah, gue? ngelakuin hal bodoh?" tawa Arkan dengan sejuta luka.
"Lama-lama gue cape pah! CAPE!" teriak Arkhan sedikit frustasi.
Pria paruh baya itu pun melayangkan tangan nya ke pipi Arkhan. Namun, tertangkis oleh Arkhan.
"Asal Lo tau, kalau gue bertindak kasar, ya karena gue niru sifat Lo!" tutur Arkhan.
"Anak tidak tau di untung! Kalau kamu bukan anak papah udah papah usir dari rumah!"
"Gausah repot-repot ngusir, gue bisa keluar sendiri dari rumah ini."
"ARKHAN!!!"
Arkhan pun beranjak pergi dari rumah tersebut.
*****
"Makasih ya Arkhan, udah nemenin Zara ke gereja." ucap Lyzara kepada Arkhan yang sedari tadi menunggu Lyzara di depan Gereja itu.
Arkhan tersenyum. "Iya gapapa kok, gausah terimakasih terus ngapa. Justru aku yang terimakasih sama kamu Zara." ujar Arkhan mengelus puncak kepala Zara.
"Yaudah, sekarang mau makan apa?" tanya Zara.
"Terserah, yang penting kamu yang masak. Kalo Zara yang masak apa aja enak kok."
Lyzara tersipu malu. "Jangan gitu ih, biasa aja."
"Yaudah yok pulang." ujar Arkhan yang langsung memakaikan helm kepada Lyzara.
*****
"Salah gak sih kalau aku cinta kamu?" tanya Arkhan.
Lyzara pun tercengo. "Kita beda agama Arkhan."
"Tapi kan—"
"Kamu mau ngambil aku dari Tuhan aku?" tanya Lyzara memastikan.
"Kamu tega ngelakuin itu?"
"Kamu ga mikirin nasib aku?"
"Nanti aku bakal di jauhin Arkhan dari keluarga, di asingkan, di kucilkan."
"Kamu tega?!" sentak Lyzara.
Arkhan hanya terdiam dan terskak dengan kata-kata Lyzara, sahabat masa kecil nya.
"Coba sebaliknya, kalau aku yang ngambil kamu dari Tuhan kamu. Apa kamu rela ninggalin Tuhan kamu demi aku?"
Lagi-lagi Arkhan diam.
"Tapi kita bisa jalanin itu semua bersama Zara..."
Lyzara tersenyum devil. "Jalanin? Kamu mau egois sama anak kita? Kamu ga mikirin nasib anak kita misal kita terpaksa nekat melakukan hal ini?"
"Kasian Arkhan, dia bakal berat sebelah atas pilihan nya. Aku takut dengan hal itu, aku takut kejadian yang sama dari aku ngulang lagi ke anak aku." jelas Lyzara membuat lagi-lagi Arkhan terdiam membisu.
"Aku gatau harus sama siapa lagi selain sama kamu, aku cuma punya kamu. Dari semua sumber keadilan, aku cuma nemu itu di kamu Zara gaada di orang lain. Bahkan orangtua aku sendiri ga ngasih keadilan sama aku."
Arkhan pun menjatuhkan air matanya, namun tidak membuat Lyzara berubah pikiran dengan melihat Arkhan menangis seperti ini.
"Maaf Arkhan, aku gabisa...." Lyzara akhirnya beranjak pergi dari hadapan Arkhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkhan Kaka [On Going]
Teen Fiction•• kisah ini untukmu Arkhan Kaka, seorang lelaki kuat tanpa sebuah keadilan- •• Start : 11 Oktober 2022 Finish : #1 Arkhan Kaka 26/11/23