21. MA, penyesalan.

487 54 23
                                    

jangan lupa buat vote dan comment

kalo ada yang typo langsung komen aja yaa

happy reading all. ❤️

~'~

"DEVENNNN😭😭😭"

tangisan Marcha pecah disana melihat Deven yang sudah berlumuran darah.

"DEV BANGUN DEVV!!!😭" tangisan Marcha pun makin menjadi jadi dan di iringi dengan rasa bersalah nya.

"apakah mba kenal dengan korban?" tanya seorang bapak bapak.

"iya pak, tolong ya pak panggil ambulance sekarang!" ucap Marcha yang semakin terisak isak.

"iya mba, ambulance nya sedang di jalan. sabar ya mba" sahut orang itu.

(jadi biar gak bingung posisi nya gini, Deven sudah keluar dari mobil nya dengan darah yang bercucuran di area wajah nya. dan mobil nya yang sudah hancur. Marcha pun datang menadangi kepala Deven sambil memeluknya. paham kan?)

"seharusnya gua gak biarin lo pulang sendiri tadi😭" ucap Marcha yang benar benar merasa sangat bersalah kini.

"Deven gue minta maaf, lo harus bangun Dev, DEVEN BANGUNN!!" teriak Marcha frustasi.

namun tak lama mobil ambulance pun datang, mereka membantu Marcha mengangkat Deven ke dalam mobil.

kini mereka sudah berada di mobil, dan Marcha langsung meminjam telepon milik supir untuk menelpon Mama nya.

"halo Ma, haloo"

"Marcha?"

"iya Ma, ini Marcha😭"

"kenapa sayang, kok
kamu kaya nangis gitu?"

"Ma tolong, Devenn,"

"kenapa? Deven kenapa?"

"Deven kecelakaan Ma😭"

"kamu sekarang dimana?
Mama susul sekarang juga"

"kita udah di ambulance
menuju rumah sakit Husada"

"tunggu Mama ya nak, Mama
akan segera kesana dengan
keluarga Deven"

"iya Ma😭"

telepon pun terputus dan Marcha masih tetap menangis sambil memandangi wajah Deven.

-rumah sakit.

"Deven mana? Deven dimana tante?😭😭" ucap Anneth sambil menangis dan baru saja sampai di rumah sakit.

"sabar ya Neth, Deven masih di dalam" sahut Mama Deven yang langsung memeluk Anneth sambil menahan tangisannya.

"kenapa Deven bisa kaya gini Tan? dia abis dari mana? maafin Anneth Tan. Anneth gak bisa jaga dia" ucap Anneth yang benar benar menyesal.

"nanti Tante jelasin Neth, kamu tenangin diri kamu dulu ya sayang" sahut Mama Deven sambil mengelus punggung Anneth.

tangisan Anneth pun makin menjadi jadi di pelukan hangat Mama Deven.

Mrs. Astenosfer [DevenAnneth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang