16. MA, menyelesaikan

596 61 9
                                    

"Neth, udah yaa jangan sedih" ucap Charisa sambil mengelus punggung Anneth.

"lupain ya Nethh" sahut Joa yang ikut menenangkan Anneth.

"ayoo Neth semangattt" ucap Nashwa yang selalu memberi dukungan untyk Anneth.

"makasih yaa, kalian selalu ada buat gua kapan pun. maaf kalo gua selama ini udah nyusahin kalian" sahut Anneth yang merasa tak enak dengan sahabat sahabat nya ini.

"iyaa Neth santai aja itu kan emang tugas kita sebagai sahabat" sahut Charisa yang membuat Anneth tersenyum kembali.

setelah itu mereka ber4 berpelukan memberi dukungan dan kekuatan untuk Anneth yang sedang terpuruk.

disisi lain ada 6 lelaki tersenyum melihat semuanya dari belakang.

"mau peyuk jugaa:(" sahut William yang sontak memeluk Gogo yang berada di sebelah nya.

"dasar jomblo" sahut Gogo yang tak heran dengan tingkah William.

"lu juga bambangg" sahut William.

"diem lu ah tukul" sahut Gogo sambil melepaskan pelukan William dengan kasar namun itu hanya bercanda.

"gw seneng liat Anneth bisa tersenyum lagi, walaupun gw tau sekarang hati nya lagi down banget" ucap Deven sambil memperhatikan Anneth.

"Dev mending lo seriusin Anneth" sahut Friden sambil merangkul Deven.

"nah bener tuh, lo bikin bahagia Anneth jangan sia sia in dia Dev" celetuk Sam.

"ahahah liat nanti aja dah gw masih bingung isi hati Anneth, gw takut kalo dia emang bener bener masih mengharapkan Jefan" jelas Deven.

"Anneth gak gitu, sekali dia di kecewain dia gak akan kasih kesempatan kedua buat orang itu" sahut Friden yang sudah sangat mengenal Anneth.

"liat aja nih, gak lama paling Jefan udah ditendang jauh jauh sama Anneth. Anneth itu gampang move on apalagi kalo orang itu udah kecewain dia" sahut Sam yang juga sangat mengenal Anneth.

Deven hanya mengangguk ngangguk mengerti, ternyata Anneth banyak berubah menurut nya. semakin kesini Deven semakin tau sifat Anneth.

setelah itu mereka pun segera pulang karena waktu juga sudah menunjukan pukul 15:09.

"makasih ya Dev" ucap Anneth sambil turun dari motor Deven karena. ereka sudah sampai di depan rumah Anneth.

"iyaa Net, jangan sedih lagi yaa. nanti gw telpon" sahut Deven.

"okke" sahut Anneth.

"yaudah gw duluan yaa" ucap Deven yang langsung menyalakan gas motor nya.

"iyaa, bai Dev" sahut Anneth.

Deven pun hanya tersenyum dan melajukan motornya untuk pulang.

setelah itu juga Anneth membuka pagar dan masuk rumah.

"bolos ya kamu? eh tunggu kok mata kamu sembab sayang?" ucap mami Anneth yang menyambut kepulangan anak nya.

"maaf Mi" sahut Anneth yang langsung menunduk tak berani menatap mami nya.

"hey kenapa? cerita sini sama mami" ucap mami Anneth yang khawatir juga dengan keadaan Anneth.

setelah itu Anneth dan mami nya pindah ke sofa dan Anneth menceritakan semuanya dari awal.

"ya ampun, terus gimana?" tanya mami Anneth setelah mendengar semuanya dari Anneth.

"Anne tadi langsung pergi, Anne gak sudi liat mukanya lagi Mi. maaf ya Mi Anne bolos" ucap Anneth yang merasa bersalah karena sudah bolos.

Mrs. Astenosfer [DevenAnneth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang