22. MA, saling memaafkan.

518 56 6
                                    

jangan lupa buat vote dan comment

kalo ada yang typo langsung komen aja yaa

happy reading all. ❤️

~'~

pusing sekali. perlahan aku membuka mata, betapa terkejutnya melihat sosok gadis yang sangat ku cintai menggenggam erat tangan ku. aku pun tersenyum senang. perlahan ku angkat tangan ku dan mengusap lembut rambut panjang milik nya. gadis itu sedang tidur rupanya.

dia sepertinya terganggu dengan ku.

Anneth perlahan bagun dari tidur nya karena merasa ada seseorang mengusap kepala nya.

"Dev, Deven??" panik gadis itu.

Deven hanya tersenyum.

"sebentar, aku panggil suster dulu" ucap Anneth yang langsung bangun dan keluar ruangan untuk mencari suster.

setelah beberapa menit, Anneth pun datang bersama salah satu suster di sana. suster itu pun segera mengecek keadaan Deven.

"keadaan nya sudah membaik, nanti jangan lupa minum obatnya ya" ucap suster itu yang baru saja selesai mengecek keadaan Deven.

"makasih mba" sahut Anneth sambil tersenyum sumringah.

"baik kak, saya permisi" suster itu pun keluar ruangan.

Anneth langsung mendekati Deven disana. tanpa aba aba Anneth langsung memeluk Deven, Deven pun sangat terkejut apa yang baru saja gadis itu lakukan.

"Deven, Anneth kangen" ucap Anneth dalam pelukan itu.

Deven pun tersenyum dan membalas pelukan Anneth, "maafin Deven ya udah bikin Anneth khawatir" sahut Deven.

"Anneth juga minta maaf karena gak bales chat dan gak angkat telepon Deven" ucap Anneth yang mulai melepas pelukannya.

"Deven juga minta maaf karena Deven gak bisa tepatin janji Deven buat Anneth" sahut Deven.

"kita saling memaafkan aja yaa?" tanya Anneth.

"iya Anneth" sahut Deven dengan senyuman khas nya.

"oh iya, Anneth telpon yang lain dulu. mereka semua tadi khawatir banget sama Deven" jelas Anneth.

"maaf udah bikin semua khawatir" sahut Deven.

"bentar Anneth telpon dulu" ucap Anneth yang langsung mengeluarkan handphone nya dari daku celananya.

"halo Tante?"

"kenapa Anneth?"

"Deven sudah sadar,
Tante cepat kesini yaa"

"syukurlah, Tante sama
Om Bian segera kesana ya
sayang"

"siap Tante, Anneth tunggu"

Anneth pun segera emmutuskan telepon itu dan beralih menelpon Maminya.

"halo Mii"

Mrs. Astenosfer [DevenAnneth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang