author pov
kai terus menyeret tangan jisoo kasar sampai masuk kedalam
sampai dikamar kai melepas genggaman tanganya dan langsung memeluk tubuh jisoo
ga seharusnya kai kasar dengan jisoo, bahkan kai juga merasakan perubahan di dirinya ini karena kecemburuannya karena kembalinya jaehyun membuat kai tak bisa tenang ditambah lagi dengan jihyo. ia merasa masalah yang datang begitu beruntun
"maaf sayang"
"kamu jahat kai, kamu bukan kai yang dulu, kqmu berubah" jisoo terus memukul dada kai
"maaf"
"lepas"jisoo melepas paksa pelukannya
jisoo berjalan kearah laci nakas dia mengambil map warna coklat dan memberikan pada kai, sudah lama jisoo menyiapkan ini hanya saja dia masih ragu dan sekarang tak ada keraguan lagi dari dalam diri jisoo
ini terlalu menyakitkan baginya jika terus bertahan, sudah cukup jisoo sabar sudah cukup jisoo bertahan sudah cukup jisoo diam terus dan kali ini dia sudah mengambil keputusan
kai segera membuka map itu dan mengeluarkan isinya, tanganya meremas kuat kertas itu matanya menahan air mata
"sekarang kamu tanda tangan seiarang surat itu, aku udah tanda tangan sekarang kamu setelah itu semua selesai"ucap jisoo
"ga!ga akan aku tanda tangani!kamu ga bisa ambil keputusan sepihak aku cinta kamu jisoo tolong jangan gini" lirih kai menatap kertas dihadapannya
surat perpisahan
"jangan gini gimana?ini semua kamu yang mulai kalau kamu ga memulai semuanya pasti ga gini" kilah jisoo
"tolong jangan, kamu ga mikirin rafa sama samuel?kita udah hidup 15 tahun jisoo,kamu ngerti in aku ya"
"aku akan urus mereka udah aku pasti in hak asu mereka jatuh ke tangan aku-----
-----kamu bilang aku ngertin kamu, aku selalu ngerti in kamu tapi kamu apa?kamu ga pernah ngerti in aku"jisoo berjalan menuju lemari mengambil koper dan mengisi semua pakaian kai dan mengisinya dikoper
"tolong, jisoo......aku ga mau kehilangan kamu kita bisa bicara in ini baik²" kai menghampiri jisoo dan menahan tangan jisoo
"maaf kai, keputusan aku udah bulat. tolong jangan mempersulit kalau kamu cinta aku sekarang tanda tangan aku mohon" jisoo meletakan koper kai didepan pria itu
(lagu ada dimulmed)
mau tidak mau, rela tidak rela kai pun menandatangani surat itu dengan tangan bergetar bahkan air matanya setia mengalir di pelupuk matanya
bukan ini yang kai harapkan, apa ini akhir dari pernikahannya?apa ini juga akhir hidupnya?ia tak bisa tanpa jisoo
kai meletakan surat itu diatas ranjang , kai membuang wajahnya menutup dirinya yang menangis. cengeng, ia memang cengeng jika menyangkut seseorang yang ia sayang
jisoo mendekat, meraih tangan kekar kai dan mengarahkan ke perutnya jisoo tersenyum lirih. suaminya harus tau kehamilannya ia hak untuk tau pikirnya
kai menoleh, menatap jisoo dengan tatapan yang sulit diartikan. ia menatap tanganya yang sudah diperut jisoo
"aku bakal jagain anak kamu kai, aku harap kamu hidup bahagia sama jihyo......aku harap kamu perlakuin dia dengan baik cukup aku yang kamu bikin seperti ini" ucap jisoo,ia menangis karena tak kuat untuk melepas pria yang ia cinta
"kamu hamil?kenapa ga bilang?"lirih kai
"aku juga baru tau, aku awalnya ga mau kasih tau kamu. tapi aku pikir kamu ayahnya jadi kamu berhak tau"
saat ini juga detik ini juga, kai menyesali perbuatannya bahkan ia menyesali sesuatu yang ia sembunyikan dari jisoo. ingin ia membuka bibirnya dan menceritakan kenapa dia kasar dan jarang dirumah namun itu hanya harapan saja
kai berlutut menumpukan lututnya dilantai lalu memeluk pinggul jisoo dan saat itu juga ia menangis meraung
jisoo hanya memeluk kepala kai, ia ikut menangis jisoo tak yakin jika ia bisa tanpa kai
"maafin aku jisoo maaf" lirihnya dengan sesenggukan
"semua udah terjadi ga perlu disesalin"
kai mencium perut jisoo berulang-ulang sambil mengelusnya dengan sayang hanya ini yang kai bisa lakukan
"semoga kamu baik² aja disana, sehat² ya sayang jangan bikin mommy repot love u"kai kembali mencium perut jisoo
kai berdiri dan kembali memeluk jisoo rasanya kai ingin menahan jisoo jika perlu ia menguncinya namun itu bukan ide yang bagus itu akan membuat jisoo membencinya
"kamu yakin kita berpisah ji, tolong pikirin lagi aku ga bisa tanpa kamu" ucap kai setelah melepas pelukannya
"mau bagaimana lagi?udah telat semuanya, jaga kesehatan kamu karena selama aku ga disamping kamu. aku ga bisa terus perhati in kamu"
kai mendekatkan wajahnya dan mencium bibir jisoo dengan sedikit lumatan lalu melepasnya
"saranghe jisoo, aku pergi....jaga anak kita baik² tunggu aku....aku akan kembali aku janji------
-------dan aku ga bisa janji kalo aku bakal baik² aja tanpa kamu. aku pergi" lirih kai lalu menyeret kopernya dan segera keluar dari kamar
jisoo terduduk dilantai, ia menangis sejadi-jadinya bahkan melihat kepergian kai lebih menyakitkan lagi entah sudah berapa banyak air mata yang mereka keluarkan
jisoo bersandar diujung ranjang menekuk lututnya sambil menutup wajahnya
"nado saranghe jongin-ah"lirih jisoo disela² tangisnya
jisoo tak tau bagaimana kehidupannya selanjutnya tanpa kim jongin pria yang ia cintai
jisoo menyentuh perutnya sambil mengusap ya dengan sayang
"maafin mommy sayang"
jisoo menyelonjorkan kakinya dan memeluk perutnya, ia terlalu lelah karena mengangis dan juga dengan semua yang terjadi
"aku tunggu kamu" gumamnya
.
.kai berjalan menyeret kopernya dengan air mata yang tak berhenti, dadanya sakit saat jisoo memintanya berpisah bahkan memaksanya untuk menandatangi surat itu
ia memagang dadanya, terlalu sakit ia tak mampu lagi kai terduduk diteras rumahnya dan menangis sejadi jadinya
dari kejauhan supirnya hanya menatap sendu majikannya itu, jelaa ia tau apa yang terjadi itu karena majikannya yang hampir setiap hari bertengkar
sungguh sangat disayangkan, supir itu bekerja dari rafa lahir ia sangat tau keluarga mereka penuh dengan harmonis hingga hari dimana keluarga majikannya berakhir ia menjadi tak tega ingin rasanya membantu
end
jangan marah heheh cuma canda
kaisoo kandas
mereka jadi cerei
btw gw mau nangis ketik ini bawang banget
VOTMEN apa yg kalian rasakan?ngefeel ga?
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ERREUR season 2 (kaisoo) END✔️
Romance[PLAGIAT JAUH²] •ganti judul• sebelum baca cerita ini, sebaiknya kalian baca yang pertama dulu oke?supaya paham dengan jalan ceritanya cinta mereka berawal dari kejadian yang menimpa mereka lalu menikah hidup bahagia dengan keluarga kecilnya namun b...