Hanni duduk terpaku menatap cangkir kopi yang isinya sudah habis. Ia tak tahu harus ke mana setelah ini. Setelah keluar dari cafe dua jam yang lalu, ia segera menyetop taksi yang lewat dan tak punya arah tujuan yang jelas. Ia hanya menyuruh supir taksi untuk membawanya berkeliling sampai ia punya ide akan menginap di mana malam ini. Pikirannya kalut sekali, otaknya tak sanggup berpikir. Yang ada hanya penyesalan panjang akan keberaniannya yang tak terkendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't CroSS the LinE!!! (EBook sudah Tersedia Di PlayStore)
RomanceDon't Cross the Line, sebuah idiom sakti yang menuntun Hanni tetap bertahan pada posisinya. Seorang wanita dewasa yang sejak kecil sangat terlatih dalam menyembunyikan rasa untuk bisa bertahan dan berdamai dengan kehidupan. Seorang sekretaris yang...
