BAB 6 - MAYAT GANAS

8.6K 1K 166
                                    

Aku up lama banget tah? Iyata?
Ga sadar maaf....😅

Wei Wuxian menghela napasnya, kakinya menendang-nendang kerikil ataupun batu yang dia lalui. Matanya melihat malas pohon-pohon disekitarnya.

"Pasti dia senang sekali berduaan dengan Mian-mian." Gumam Wuxian pelan

Ikat pinggangnya dipakai untuk menyelipkan chenqing. Lagipula Jindannya terbentuk kembali, dia tidak akan menggunakan chenqing jika benar-benar darurat atau untuk mengurus mayat jahat tanpa harus membelah mereka menjadi berkeping-keping.

Tapi dia memang sudah lama tidak memakai chenqing. Dia juga rindu suara dari bilah bambu hitam legam itu.

Juga...

Rindu lagu mereka yang dimainkan bersama.

Apa judulnya?

Wangxian.

Ah... dari namanya saja sudah terdengar romantis.

Siapa yang salah disini?

Lan Wangji yang menjadikan hati Wei Wuxian sebagai pelabuuan sebelum Mian-mian kembali bertemu dengan mereka?

Ataukah Mian-mian yang harus muncul setelah Wei Wuxian jatuh hati kepada pemuda berwajah dingin itu?

Atau salah Wei Wuxian yang telah jatuh hati kepada pria dengan penuh kesempurnaan itu?

Atau salah Wei Wuxian yang mengungkit-ungkit Mian-mian setelah Lan Wangji melupakan wanita itu?

Wei Wuxian tiba-tiba merasa kesal sendiri dengan dirinya, matanya melotot kepada mayat ganas yang lewat, tangannya menodong Chenqing ke mereka, matanya menunjukkan 'senggol bacok!'

Dan tanpa perlu melawan, mayat ganas level rendah itu menyingkir sendiri, akibat aura Wei Wuxian yang memburuk dan aura ganas milik Chenqing yang turut menggelap.

"Kenapa aku jadi merasa kesal?" Sungut Wuxian

Kepalanya lagi-lagi tertunduk, menatap tanah yang dia lalui dan juga, keputusasaan miliknya.

Sudah berapa lama dia jalan? Rasanya begitu gelap dan jauh didalam sini.

Mayat ganas mulai datang ke arah Wei Wuxian, bersiap mengeroyokinya dari berbagai belahan sisi.

Chenqing pun diambilnya dan lompat keatas pohon yang cukup tinggi.

Ini... anggap saja permainan terakhir dari lagu yang selalu terngiang-ngiang dikepalanya meskipun ingatannya hilang.

Anggap saja ini upacara perpisahan.

Apakah sehabis ini aku perlu pergi meninggalkan mereka? Aku bisa mengerjakan misi ini sendiri. Biarkan mereka berdua saja.

Wei Wuxian memejamkan matanya, dan lantunan lagu mulai terdengar.

Ah, sialan. Air matanya nyaris jatuh.

Dan herannya, suara mayat ganas itu tidak menghilang, melainkan bertambah banyak dan terdengar sedang bertarung satu sama lain.

Wuxian menyeka matanya kasar dan berhenti bermain seruling. Dia lompat turun dari atas pohon dan tangannya sudah bersiap menarik suibian dari sarungnya.

"Gongzi.."

"AGH!" Jantung Wei Wuxian nyaris copot mendengar suara lirih didekatnya

Wuxian menengok ke arah kanannya.

"Wenning?"

Wenning mengangguk.

"Ba--bagaimana kau bisa ada disini? Bukankah kau sudah..."

SWEET LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang