3

13 4 2
                                    


"Siapa kau disana? Kau pasti suruhan ibu, pergi keluar, aku tidak akan makan"

Glek

In Young menelan salivanya sendiri.

"Ma...af, ta..pi..." Ucapannya terputus saat lelaki itu berpaling kearahnya. Mata in Young kini membulat seakan ketakutan, keringat dingin ia rasakan. Lalu laki-laki itu berdiri tatapannya tidak lepas dari sosok In Young di depannya.

"Sayang" Ujarnya langsung berlari kearah In Young dan di dekapnya In Young. "kemana saja kau selama ini? Apa ibu yang menyembunyikanmu? Katakan padaku" ujarnya masih mendekap In Young

Author Pov End

In Young Pov

"Sayang" Ujarnya langsung berlari kearahku dan di dekapnya diriku. "kemana saja kau selama ini? Apa ibu yang menyembunyikanmu? Katakan padaku" ujarnya masih mendekapku. Jantungku serasa berpacu, tidak pernah aku merasakan hal seperti ini.

"Ti...tidak, aku... aku baru pulang dari luar negeri"ujarku terbata. Ya ampun.... berapa lama aku harus berbohong seperti ini.

"Dari mana pun dirimu, asalkan kau tetap kembali aku sudah merasa senang" ujarnya masih tetap dengan posisi yg sama.

15 menit telah berlalu

"Eumm.... Bisakah kau melepaskan pelukanmu, aku tidak bisa bernapas" ujarku sambil menggeliat agar aku bisa lepas dari dekapannya.

"Tidak... aku ingin terus mengisi energiku. Kau tau, selama kau pergi aku sudah terlalu banyak kehabisan energi" Memang benar-benar orang ini. Tapi jujur dipeluk olehnya memang memiliki sesuatu yang khas, bau tubuhnya dan kehangatan yang aku dapat darinya. Dari caranya dia benar-benar tulus. Rasanya tidak tega harus membohonginya seperti ini. Ini semua demi ibu, tapi apakah aku begitu egois, berpura-pura menjadi orang yang nyata-nyata sudah meninggal. Maafkan hambamu ini Tuhan,

"Kyu lebih baik kau makan dulu" ujarku saat aku ingat kalau aku tadi membawa nampan makanan.

"Tapi kau yang suapi"

"Iya... tapi kau lepas dulu" Diapun melepaskan pelukannya.

"Sudah aku lepas pelukanku, sekarang ayo" ujarnya sambil menarik tanganku.

"Ayo... suapi aku" ujarnya manja. Anak ini benar-benar membuatku gila. Sikapnya seperti anak-anak umur 4 tahun yang ingin ibunya menyuapinya.

"Sekarang sudah habis, aku ingin di peluk lagi" ujarnya sambil merentangkan tangannya tapi aku sudah lebih dulu menjauh darinya. "Kau ingin main kejar-kejaran ya?" ujarnya sambil menyunggingkan senyuman yang membuatku ngeri.

"Coba saja tangkap aku" ujarku menantang.

"Seo Young tunggu aku ya." Ujarnya langsung berlari di sekitar kamarnya. Membuat berantakan, selimut-selimut banal-bantal dan yang lain sudah tidak karuan tempatnya ada yang di atas, dilantai dan dimana, membuat kamar Cho Kyuhyun menjadi kapal pecah.

"Kyu aku lelah" ujarku sambil terengah-engah.

"Tidak bisa,aku akan terus menangkapmu" Ujarnya sambil berlari kearahku. Aku pun dengan terpaksa juga ikut berlari. Namun....Saat Kyu berhasil menangkapku, tiba-tiba kakiku menginjak selimut yang ada di lantai yang dekat dengan ranjang dan

BRUK...

Kami berdua berhasil mendarat di ranjang Kyu dengan posisi Kyu di atas dan aku dibawah. Kami saling berpandang-pandangan, sungguh ini membuat darahku seakan mendidih, panas dingin karena ini baru pertama kalinya. Tiba-tiba Kyu mendekatkan wajahnya dan......

I'm Not HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang