5

11 2 1
                                    


"Aku bilang turunkan aku ya turunkan!" bentakku

Di pinggirkannya mobilnya, tanpa basa-basi langsung turun aku dari mobilnya dan berjalan menuju halte bis. Karena malam ini aku tidak pulang ke rumah tapi aku ke rumah sakit untuk menemani ibuku.

In Young Pov End

Kyuhyun Pov

"Sudah turunkan aku disini saja" ujar Seo Young mengejutkanku. Apa dia marah dengan sikapku? Tapi tidak biasanya.

"Kenapa? Rumahmu sebentar lagi sampai" sanggahku

"Aku bilang turunkan aku ya turunkan!" bentaknya

Dengan sangat terpaksa ku pinggirkan mobilku dan dengan cepat langsung dibuka pintu mobilku dan keluar dengan begitu saja. Dia pergi entah kemana. Tapi entah mengapa setelah dia pergi dari mobilku, langsung ku jalankan begitu saja mobilku.

Kesal jujur saja dia membuatku kesal, hal yang selama ini kuhindari adalah bekerja, apalagi di perusahan ayah, tapi harus bagaiman lagi aku juga ingin ketika aku menikah dengan Seo Young nanti aku bisa membahagiankannya dengan uang hasil jerih payahku.

Tak lama aku telah sampai dirumah. Ku parkirkan mobilku di garasi seperti biasa. Kemudian aku keluar dan berjalan menyusuri jalan menuju rumahku. Kakiku terus saja berjalan seakan mengerti jalan pikiranku. Kini aku telah sampai di depan suatu ruangan. Perasaan ragu terus saja mengalir dalam darahku. Ingi rasanya aku berbalik dan menjauhi ruangan itu tapi apadaya, kakiku seakan akan mengikatku utuk tidak bisa lari. Dengan perasaan yang sedikit ragu ku ketuk pintu didepanku

Tok Tok Tok

'Masuk' ujar penghuni di dalam ruangan itu

Ku pegang knop itu, dengan perasaan yang mencoba untuk yakin aku membuka pintu itu.

"Kyuhyun, ada apa kau mencari ayah malam-malam seperti ini" kata seseorang pria paruh baya yang tengah duduk di belakang meja dengan setumpuk pekerjaan yang masih banyak yang aku yakin itu semua belum selesai.

"Ayah, bi...bi...sa..kah aku..." ku gantungkan kalimat itu, karena sebenarnya masih banyak keraguan dari aku mengambil keputuasan ini.

"Kau ingin apa?" tegas orang yang kupanggil ayah

"Bi...bisa kah aku bekerja di perusahaan ayah" ujarku tanpa basa basi

"Benarkah? Apa, ayah tidak salah dengar" dengan tiba-tiba dia berdiri dari dudukannya

"Tidak ayah." kemudian ayahku langsung menghampiriku dan menghamburkan pelukannya padaku. Jujur ini baru pertama kalinya semenjak beberapa tahun terakhir ini

"Terima kasih Kyuhyun, muai besok kau ikut ayah ne kekantor"

"Iya"

"Ada apa ini? Sudah lama aku tidak menyaksikan pemandangan langka seperti ini." Terdengar suara wanita paruh baya di ambang pintu sambil melipat kedua tangannya didada

"Ibu, Kyuhyun, putra kita satu-satunya ingin bekerja di perusahaan"

"Benarkah?"

"Iya..." tegas ayahku

"Terima kasih Kyunie" sambil memelukku

"Iya ibu"

Sebenarnya aku tidak ingin bekerja diperusahaan ayah lagi. Namun benar kata Seo Young, aku harus bekerja. Bagaimana jika kelak aku menikah dengannya. Jika, aku tidak bekerja aku tidak bisa membahagiakannya. Meskipun hati ini enggan melangkahkan kaki ini ke perusahaan itu. Tapi deminya aku rela.

06.00 a.m

Kringggg Kringggg Kringggg

Suara jam beker membangunkanku. Padahal aku masih sangat mengantuk, benar-benar mengantuk.

I'm Not HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang