Mata Helena tak henti-hentinya jelalatan memandangi interior apartemen Evan. Terpana dengan segala furniture dan perlengkapan rumah yang serba modern. Beberapa alat belum pernah dilihat Helena bahkan. Terasa sedikit norak, tapi memang benar demikian. Helena mulai sadar kalau Evan pastilah anak orkay. Prasangkanya itu membuat Helena semakin ingin mendapatkan Evan.
Hari itu memang sedang ada acara barbeque dengan teman-teman Amerikanya Evan. Tak ada salahnya Evan meminta Chintara untuk mengajak Helena turut serta. Aji mumpung Helena bisa menemukan jodohnya yang bersedia berbagi beban hidup dengannya. Begitu ledek Evan dan Chintara ketika sedang berunding untuk mengundang Helena.
Rupanya Helena sudah menceritakan perihal nasib sial pembelian alat kesehatan kepada Chintara. Ingin menertawakan tapi rasa empati Chintara lebih besar daripada hasrat untuk tertawa. Sangat cepat cerita itu sampai kepada Evan. Timbullah rasa ingin melindungi teman barunya yang bernasib sial di dalam diri Evan. Sepertinya ke depannya Evan akan memberi perhatian lebih untuk Helena. Gadis polos seperti Helena pasti akan menerima kerugian yang lebih banyak di USA jika tidak ada orang yang membela dan membantunya.
Salah seorang teman Evan yang bernama Liam sedari tadi mencuri-curi pandang ke Helena. Memberi isyarat kepada Evan dengan gerakan kepalanya. Kurang lebih maksudnya siapa dia? Evan hanya menjawabnya dengan mengedikkan bahu sambil tersenyum meledek. Supaya Liam mencari tahu sendiri dengan cara berkenalan langsung. Dan Liam pun menerima tantangan itu.
"Hi girl." Sapa Liam pada Helena.
Sedikit terkaget karena sedari tadi Helena hanya melakukan aksi noraknya. "Oh hi, nice to meet you."
"Ugh so basic, do you feel awkward?"
"So so."
"I'm Liam."
"Oh hi Liam."
"Bahaha okay, maybe you're not interested in me. Fine, I'm give up."
"Oh sorry, that's not what I meant. I'm Helena."
"But your sound just make my heart break."
"Are all American man as weak as you?"
"Maybe yes, if every woman act like you."
"Ahahaha."
"Will you dating with me?"
"Did you very direct to every woman?"
"You don't like it?"
"Yes, dating is too fancy for me who's too wretched in life."
"I'm curious about you."
Liam meninggalkan Helena yang masih sangat kaku untuk menerima orang baru. Evan menghampiri Helena, ternyata sedari tadi Evan memperhatikan pembicaraan Liam dan Helena. Evan menginterogasi Helena dan menasehati kalau sikapnya barusan kepada Liam bukanlah sikap yang baik untuk mendapatkan pacar. Masa bodoh dengan pacar, Helena ke USA untuk mencari uang dan mengembangkan kemampuannya untuk mendapatkan uang yang lebih banyak.
Evan memposisikan dirinya seperti kakak bagi Helena. Tentu ini sudah cukup supaya tidak menimbulkan kecemburuan bagi Chintara. Entah mengapa Helena merasa kesal dengan perkataan Evan tadi. Atau karena mendapat nasehat tentang pacar dari orang yang disukainya membuat dadanya sesak. Kalau begitu perasaan Helena kepada Evan sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi.
TBC.................
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNBURN
ChickLitJerih payah Helena untuk mewujudkan impiannya melanjutkan studi di California, mendapat banyak pertentangan dan menjadi perjuangan yang tidak mudah. Mulai dari tidak mendapat dukungan dari orang terdekatnya, kulitnya yang terlalu sensitif terhadap i...