# 2 #

13 6 0
                                    

"Nah sekarang saatnya pemilihan surat. Seperti yang saya bilang di awal bahwa yang suratnya terpilih oleh Presma akan dibebaskan dari segala hukuman selama ospek. Jadi, mari kita langsung ke intinya, untuk Presma dipersilakan untuk memilih acak kertas yang ada di tabung tersebut" Jelas Riko selaku pemandu acara. Rafi yang mendengar hal tersebut langsung naik ke atas mimbar mendekati sebuah tabung kaca yang berisikan banyak surat.

Tangan Rafi sudah mengaduk kertas-kertas tersebut dengan waktu yang sedikit lama. Sedangkan di lapangan, Sya berdiri dengan topi di atas kepalanya. Sya berharap semoga kertasnya di ambil oleh Haru, tidak apa jika bukan diambil oleh Presma yang penting kertas tersebut dibaca oleh orang yang Ia suka.

Rafi mengangkat kertas berwarna kuning pastel. Sekarang kertas tersebut sudah Ia buka. Rafi sedikit mengerutkan kening-nya ketika membaca judul di dalam kertas tersebut.

Kamu

Rafi mulai membaca isi surat tersebut.

Wajah mu bagaikan Taehyung ku. Tinggi badan mu bagaikan Namjoon ku. Walau aku tidak tau bagaimana suaramu, namun aku yakin akan mirip seperti Jimin ku disetiap bait lagu yang ia nyanyikan. Mata tajam mu bagaikan milik Jin ku. Sikap cool mu bagaikan sikap suga ku. Dan aku yakin jika kau tersenyum akan seperti Jungkook ku.

Suara tawa menggema setelah Rafi membacakan surat tersebut. Tepuk tangan bersahutan sana sini. Sedangkan Rafi, kerutan di dahinya semakin dalam setelah membaca kutipan tersebut.

Eza menyenggol lengan Sya yang berada di sampingnya, "Beruntung bangetkan yang kertasnya diambil sama Presma. Bisa bebas hukuman apapun" Bisik Eza. Namun, Sya tidak merespon apapun. Tatapannya hanya terfokus ke depan, di tempat Rafi berdiri.

"Kira-kira siapa orangnya yang kertasnya sudah di baca sama Presma kita?", Riko berjalan mendekati Rafi yang masih asik memandangi kertas yang ada di genggamannya itu.

Riko menyodorkan mic yang berada di tangannya ke depan mulut Rafi.

"Syaniah Alisha" Ujar Rafi dengan nada tegasnya.

"Untuk yang namanya Syaniah Alisha harap naik ke atas mimbar" Kata Riko

Sya yang mendengar namanya di sebut menjadi lemas seketika. Kenapa ngga Haru aja. Eza yang mendengar nama sahabatnya disebut langsung mendorong punggung Sya dengan tatapan tak percaya.

"Itu yang nulis beneran Dia?" - Batin Eza.

Mau tak mau Sya berjalan menuju mimbar. Walau ada rasa malu juga di hatinya, karena ucapan dan tepuk tangan para peserta ospek mengiringi langkahnya.

"Kenapa harus nulis kaya begitu sih? Bikin malu aja" - Rutuknya

Rafi yang melihat Sya pun langsung teringat kejadian pagi tadi. Senyum tipis tertera di bibirnya yang seperti warna cherry.

Sekarang Sya sudah berdiri di samping Rafi menghadap ke arah peserta ospek lainnya. Dengan sesekali Ia melirik ke arah belakang dimana Haru berada. Namun, sepertinya Haru tidak menyadari jika Sya meliriknya. Wajah dingin, itu yang selalu ia tampak-kan.

"Selamat untuk Syaniah Alisha yang suratnya dibaca oleh Presma kita. Dan selamat juga untuk dua hari kedepan dibebaskan dari hukuman apapun" Jelas Riko.

Tepuk tangan terdengar dengan keras. Walau tidak jarang ada yang merasa iri dengan Sya karena bisa bersampingan dengan Presma tampan di kampus tersebut.

_____

TBC gess....

Next >

WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang