9. Zero X

846 76 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Erangan dan jeritan memenuhi ruang penyekapan malam itu. Tahanan yang diduga sebagai anggota kelompok Lashkar e Taiba telah menguji habis kesabaran Zafar Khan. Entah cairan apa yang disuntikkan ke tubuhnya yang jelas saat ini pria itu terus menjerit kesakitan, rasanya seperti seluruh tulangnya dipatahkan secara serentak berulang kali dan perderitaan itu tiada henti. Sekujur tubuhnya sudah basah kuyup oleh peluh, suaranya nyaris habis karena terus berteriak, bahkan dirinya tidak menyadari bahwa ia sudah berulang kali membuang air kecil di dalam celananya.

Rasa sakit itu terus menggerogoti tubuhnya tanpa ampun. Siapa pun yang melihatnya pasti akan merasa iba tapi tidak dengan Zafar Khan, ia mengamati tahanannya yang sedang meraung di sudut ruangan sambil menghisap rokoknya dengan santai.

"Arghhh!! Tolong! Aku....aku tidak tahan lagi!!!" jeritan itu kembali terdengar.

Zafar membuang rokoknya ke lantai lalu menginjak rokok itu dengan alas kakinya. Sambil bersedekap Zafar menghampiri tahananya dan berkata, "Aku akan mengeluarkanmu dari rasa sakit itu jika kau mau membuka mulutmu"

Tanpa pikir panjang pria itu langsung menyanggupi keinginan Zafar, "Ya! ya!"

Zafar menarik kursi kayu yang ada di dekatnya lalu ia duduk di sana. Zafar menatap pemuda yang masih melolong kesakitan meminta pertolongan kemudian bertanya, "Siapa kalian? Apa rencananya? mengapa kau berada di Rajabai malam itu?"

"Me-mereka.....mereka kelompok teroris, aku tidak tahu banyak aku hanyalah bagian terkecil di kelompok itu dan aku baru saja bergabung. Aku dikirim ke Rajabai hanya untuk menakut-nakuti kalian.....aghh!!" pria itu memeluk tubuhnya erat-erat ketika merasakan rasa sakit yang begitu hebat, "Ada suatu tempat, tempat kami berkumpul....di Kamathi Pura, agh! Kami menyebutnya Zero X di sana seorang pria yang punya julukan 'Aqb yang memimpin kami"

"Apa itu Zero X?" tanya Zafar.

"Itu adalah sebuah tempat perjudian dan pelacuran, seperti club kecil namun sangat tertutup!" Pria itu menatap Zafar yang masih duduk di kursinya dengan penuh permohonan, "Tolong, A-aku tidak tahu a-apa pun lagi, aku tidak tahu tentang rencana mereka dan di mana senjata itu mereka sembunyikan!"

Zafar terdiam sambil menatap tahanannya dalam beberapa detik sampai ia yakin bahwa pria itu mengatakan yang sebenarnya dan tidak tahu banyak tentang Laskar e Taiba. Zafar bangkit dari kursinya lalu menunduk tepat di hadapan pria yang sedang kesakitan itu, "Aku tidak akan berterima kasih kepadamu untuk ini, kau tahu"

Tubuh pria itu menggigil hebat karena rasa sakit yang masih dideritanya, "Kau tidak bisa masuk ke tempat itu dengan mudah, agh! mereka akan menyiksamu lebih daripada yang telah kau lakukan kepadaku!"

Zafar mendengus geli sambil memberikan suntikan injeksi pada otot lengan bagian atas tahanannya kemudian dia pergi meninggalkan ruang penyekapan begitu saja. Ini lucu, seorang anggota teroris yang berhasil ia buat mengaku malah meragukan kemampuan Zafar untuk masuk ke dalam kandangnya yang kotor dan bau, bahkan jika Zafar mau dia bisa saja meledakkan kandang  itu. Tidak ada yang sulit bagi Zafar Khan.

Mission Mumbai (Exotic Dances Collection #3) /Completed√/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang