Disa masih setia pada gym ball nya. Dan Bella memutuskan untuk ke bawah dan mengambil minum. Sambil memegangi perutnya yang menegang dan sangat turun Bella dengan perlahan menuruni tangga.
Setelah selesai mengambil minum, karena perutnya yang semakin sakit akhirnya Bella memutuskan untuk duduk dahulu di sofa dan berniat mengecek pembukaannya. Dengan perlahan dia memosisikan dirinya di sofa dan mengangkangkan kakinya dengan sangat lebar, dengan susah payah tangannya bergerak menuju vaginanya dan mengecek pembukaannya. Betapa terkejutnya Bella saat dia mengetahui telah mencapai bukaan 6.
"Astagaahh pantas sajaaa sshhhhh awww huhh huhhh"
Bella langsung bergegas menuju atas dan dipertengahan tangga, dia merasa tidak tahan dengan rasa sakitnya dan akhirnya terduduk di tangga sambil meremas tralis tangga dan mengelus perutnya yang besar itu.
"Aaaakkhhh ya Tuhan sakitthhh sekalihhhh aaaaawhhh"
Karena mendengar suara teriakan Bella, Friska dan Disa dengan tergopoh-gopoh membawa perut besarnya itu dan segera menghampirinya menuju tangga.
"Bell? Masih kuat ngga?" tanya Disa
"Ssshhh huuhh huhh huhhh, mahhhsihhh shhh" ucap Bella sembari berdiri dengan susah payah.
PRAAAKK
"Aaahhh astagahhhhh ketubankuhhh aaaakkkhhhhhh iniihh sangat sakithhhhhh" teriakan Friska itu tentu mengagetkan Disa dan Bella.
"Huhh astagaa Fris, ketubanmuuuu" sahut Disa
Dengan kesusahan juga Bella dan Disa membantu Friska menuju tempat tidur.
"Pelan2 Fris" dengan sabar dan sambil menahan rasa sakit kontraksi masing-masing mereka membantu Friska menaiki kasur. Mereka membantu mengangkat kaki Friska dan mengelus perut besar Friska yang sudah sangat keras dan turun tersebut.
"Sini akuhh awwhhh huhh huhh cekk dulu pembukaan kamu" ucap Bella
Friska hanya mengangguk
"Aaakkkhhh huhh hahh huhhh hahh eeeenggghhhhhhhhh" tidak sengaja Friska mengejan. "Aaahhhkuuhhh sudaahhh sshhhh tidak kuathhhh aaaaaakkkhhh"
"Jangan mengejan dulu Fris, huhhh awwhh awwhhh bukaanmu masih 8, nanti terjadi robekan kalauhh huhhh kamuh mengejan sekaranghhh" jelas Bella sambil merintih karna kontraksinya sendiri
Disa memilih berjalan untuk mempercepat pembukaannya karena dia mulai tidak tahan dengan rasa sakitnya.
"Aawwwhhh awwwhhhh huuuhhhh aaaakkkhhh ya Tuhannn" tangis Friska "Bell, tolong cek bukaankuuhh aaaaahhh"
"Sudah lengkap Fris, kamu bisa mengejan saat kontraksi muncul"
"Awwwwhhhh eeeeeeennnngggghhhhhh haaahhhhhh eeeeenggghhhhhhhhh"
"Terus Fris, ayoo aku sudah bisa melihat kepalanya" semangat Bella
Karena penasaran akhirnya Disa ikut menyaksikan proses lahiran Friska.
"Ayoo Fris kamu bisaa aaahhhh huhh huhh" ucap Disa
"Dis, lebih baik kamu cek bukaan muu, sepertinya kamu sudah sangat kesakitan dari tadi ssshhh" ucap Bella
"Eeeeengggghhhhhhhhhhhhhhh aaaakhhhhhhh iniihhhh panassshhhhh sekalihhhhhh astagaaaahhhhhhhh"
"Eeeenggghhhhh awwwwwhhhhh sakit sekalihhhhh" rintihan Disa seakan menyahut Friska "Bell, sepertinya bukaanku sudah lengkapphhhh huhhhh astagaaahhh, tapi ketubankuhh belummhhhhh pecahhhh"
"Sinih aku bantu memecahkannya ya, Dis? Biar kamu biar bisa cepat mengejan?" Tawar Bella
Dengan tertatih, Bella menggeser badannya untuk membantu Disa. Bella memilih duduk dengan posisi melebarkan kakinya agar perut besarnya tidak tertekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Birth Stories
RandomJust a story with birth and pregnant scene 17+ be wise ya, readers💖 dont forget to follow and give vote and some comment! thx🙏