jangan membenci seseorang terlalu dalam jika tidak ingin terkena karma.
the rival - nomin
———————————————————
malam hari di villa, para orang tua sudah sampai di villa yang di tempati anak anaknya untuk berlibur.
mereka juga membawa beberapa pistol untuk, berjaga jaga jaga, dan jangan lupakan perkataan chenle jika orang tua nya membawa bom, dan itu benar mark dan haechan membawa bom.
yuta juga sudah menemukan keberadaan dejun dan handery, jadi mereka tinggal menyusun rencana, saja.
"jadi ini mau bagaimana?" tanya taeyong, sebagai pembuka.
semuanya tampak sedikit berpikir, biar aku kasih sedikit cerita kenapa sang anak bisa tau jika orang tuanya seorang mafia.
waktu saat jisung membisikkan sesuatu ia bilang, bagaimana jika kita meminta bantuan orang tua, dan setelah berbisik mereka langsung menelpon orang tua masing masing.
mereka pun menceritakan masalah mereka, dan jawaban para orang tua sungguh membuat mereka terkejut, terkejut, mereka menjawab, tidak sekalian mama bawakan bom, kata mama chenle.
sudah tau dimana tempat mereka di sekap, ingin ayah cari? ucap ayah jaemin.
ingin bawa pistol tidak, pistol ayah di gudang nganggur semua, ucap ayah jisung.
ah, seperti nya aku akan bermain kembali dengan senapan api, sudah lama tidak bermain, ucap mama jeno.
sontak ucapan para orang tua membuat bingung anak anak nya, anak anak nya pun bertanya, apa maksudnya, para orang tua mendesah pelan lalu menjawab, kami mafia.
dan saat selesai menelpon mereka juga terkejut karena bukan hanya orang tua mereka yang mafia, melainkan semua orang tua mereka.
"kalian bisa berkelahi tanpa mengenai senapan api bukan?" tanya kun, kepada taeyong dan jaehyun, mereka pun menggangguk.
"kalian harus menghalang anak buah yiren, bagaimana?" ucap kun lagi.
"biarkan mark, haechan yang menaruh letak bom nya" ucap yuta.
"aku, yuta dan anak anak akan membebaskan dejun, dan hendery" usul winwin.
"biar kami juga ikut, aku takut jika di dalam ruang sekap terdapat anak buah juga" ucap renjun.
"bagaimana jika kita menali yiren supaya dia ikut mati? lagian keluarga yiren musuh mafia kita bukan?" tanya jaehyun.
perkataan itu membuat sang anak membuka mulut lebar lebar, tidak percaya akan yang di ucapkan jaehyun.
"hm, boleh juga, dia yang membuat nana ku hampir sekarat!" ucap haechan sambil memeluk jaemin dari samping.
"tapi apa tidak apa apa jika kalian juga membunuh yiren? apa polisi tidak mengetahui nya?" tanya jisung.
"kau tau kan? kita mafia, tenang saja semua itu tidak akan di ketahui oleh polisi" ucap mark, sambil mengusap rambut jisung.
"jeno mau tanya, papa kan seorang dokter, kenapa juga masuk sebagai anggota mafia?"
"mmmm, itu rahasia" ucap jaehyun sambil tersenyum menampakkan dimplenya.
melihat itu jeno dan jaemin, teringat seseorang, dan ya mereka tidak mengingat apa apa sama sekali, dan gelagat mereka berdua di sadari oleh para orang tua.
"kalian seperti teringat seseorang bukan?" tanya winwin, jeno dan jaemin pun menggangguk.
"dia dulu yang gagal menyelamatkan nyawa na jaemin yang dulu" ucap renjun, membuat jaehyun menundukkan kepala, taeyong yang di sebelah nya hanya mengusap belakang punggung sang suami.
"maaf tidak bisa menyelamatkan nyawa jaemin" ucap jaehyun lesu, renjun dan haechan pun memeluk jaehyun.
"tidak apa apa hyung, sekarang ada jaemin yang baru, lagian itu juga masa lalu" ucap haechan.
jeno dan jaemin hanya saling mandang memandang tanpa sadar, saat sadar mereka saling memandang mereka pun mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan wajah tidak suka.
semua di sana tertawa melihat tingkah jeno dan jaemin.
"berangkat sekarang atau besok malam?" tanya chenle.
"tentu nya sekarang!"
•The Rival•
mereka sudah sampai di tempat di mana dejun dan hendery yang si sekap, mereka juga sudah mengganti pakaian nya menjadi hitam hitam.
"sudah siap semua?" tanya jaehyun saat semuanya sudah selesai berada di halaman.
"ya" ucap mereka bersama.
"mission berjalan!"
mereka pun berpencar sesuai apa yang mereka bicara tadi di villa, jaehyun dan taeyong sudah di hadang oleh orang orang berbadan besar, mereka pun menyeringai dan mulai menyerang.
mereka melawan sekitar lima orang berbadan besar, dan hanya butuh waktu lima menit mereka sudah tumbang, seperti mereka hanya menang badan bagus tapi tidak pintar berkelahi.
mark dan haechan, mengendap ngendap menuju ruang bawah tanah, gedung tua ini, dan saat berjalan ada dua orang berbadan besar yang menjaga pintu ruang bawa tanah.
mereka pun mengisi pistol yang mengarah kan nya ke dua orang disana, suara tembakan itu tidak terlalu keras karena terdapat peredam suara.
setelah selesai mereka pun berjalan membuka ruang bawa tanah, yang menaruh bom nya di sana, mereka terkejut mendapati banyak sekali senjata dan obat obatan terlarang.
di sisi lain, mereka juga menumbangkan orang berbadan besar, dan yang melakukan nya adalah jisung, yuta dan kun.
sepuluh menit kemudian mereka sudah sampai di ruang di mana dejun dan hendery, si sekap, tentunya di sana terdapat yiren dan beberapa orang berbadan besar.
"kalian, melawan yiren saja, biar kita yang melawan orang orang itu" ucap renjun, mereka berempat pun menggangguk.
saat para orang tua mulai memukul, mereka berlari menuju belakang mereka, disana mereka mendapati yiren dengan pisau berlumuran darah, dan hendery yang menangis, saat melihat keadaan sebelah hendery mereka semua mengepalkan tangan nya.
"mati kau sialan!"
aku cut dulu aja ya hehe, biar pada penasaran gitu 👉🏻👈🏻
See You Next Chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rival [ Nomin ]
Fanfiction[COMPLETE] 노민, 제노, 재민 2nd book ❝Mereka dulu saling mencintai, sekarang mereka menjadi musuh❞ Reinkarnasi Start ; 150520 End ; 080820 Boyxboy area ✔ Dimohon untuk tidak salah lapak ✔ Yang terjadi di cerita tidak nyata ✔ Original story by @zapacha