Part 3

20 0 0
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

DALAM BEBERAPA PART MEMPUNYAI UNSUR RELIGI YANG BERBEDA. KARENA CERITA INI MENGISAHKAN KEDUA MANUSIA YANG BERBEDA AGAMA. JADI MAAF,JIKA ADA YANG BERBEDA PENDAPAT DENGAN AUTHOR. KARENA AUTHOR SENDIRI MUSLIM,JADI MAAF JIKA ADA SALAH PENULISAN KATA TENTANG AGAMA LAIN. MOHON DI MAKLUMI.

⛔⛔⛔⛔⛔⛔⛔

"Tidak jangan pergi lagi!" Lelaki itu gelisah dalam tidurnya.

Bunda yang mendengar anaknya mengego dalam tidurnya. Ia membangunkannya,walaupun dalam hati kecilnya ia merasa tak tega dengan perlakuannya.

"Van,bangun nak" Ucap sang bunda dengan lembut.

Anak yang di bangunkan itu,terbangun dari mimpinya. Nafasnya memburu,jantung nya berdetak lebih kencang.

"Kenapa nak?" Bundanya menatap sendu sang anak,ia khawatir dengan berubahan sang anak beberapa tahun ini.

"Dia bun" Kevan lesu,ia seperti benar benar tak ingin di tinggalkan kembali.

"Dia siapa nak?" bundanya terbingung,Kevan selalu mengucap dia. Tapi,ia tak tau siapa yang di maksud anaknya. Karena Kevan selalu mengganti topik pembicaraannya.

"Tidak jadi bu" Kevan memilih menutupinya. Ia takut,bundanya marah tentang pikirannya selama ini.

"Kevan,bunda tidak pernah mengajari Kevan untuk menutupi rahasia'kan? Bunda khawatir dengan keadaan anak bunda? Apa bunda salah jika bunda mengetahui sebenarnya yang terjadi pada anak semata wayang bunda?"

Kevan merasa bersalah,karena ia tak pernah membicarakan hal ini kepada bundanya. Tentu itu mungkin menjadi beban bundanya selama ini. Karena ia harus menanam rasa penasaran,khawatir,serta kesedihannya secara bersamaan.

"Bunda harus janji,jika Kevan berbicara ini ke bunda. Bunda jangan melarang Kevan karena ini salah satu cita cita Kevan bun"

Wanita paruh baya di depannya itu tersenyum,mendengar penuturan sang anak yang ingin jujur kepada dirinya. Ia juga melihat dari sorot matanya yang menggambarkan rasa antusias yang tinggi dengan yang di sebut 'cita - cita'.

"Bunda akan mendukung Kevan jika itu hal baik nak. Jika itu hal yang merugikan orang lain,bunda tidak mendukungnya"

"Bunda percaya dengan kelebihanku?"

Wanita paruh baya itu mengangguk,anaknya mempunyai kelebihan yang memang tidak di miliki keluarganya kecuali,kakek dan ayah dari Kevan sendiri.

"Kevan bisa menebak hal ini akan menjadi hal yang paling bunda kagumi"

Wanita itu semakin penasaran dengan semuanya.

"Dia yang Kevan maksud adalah gadis yang Kevan temui saat kita dulu ke pusat permainan bun. Ayah berbicara kepadaku,bahwa dia anak yang baik. Ia mempunyai hati yang tulus,namun ia anak yang mudah rapuh"

Flashback on

Gadis itu berlari ke keluarganya,Kevan tetap setia memandang punggung gadis itu. Ayahnya yang mengetahuinya,ikut tersenyun karena tingkah laku anak lelaki nya ini yang sedang jatuh cinta.

Sesampainya di rumah,ia melihat anaknya yang sedang menggambar. Ia menutup pintu kembali,saat malam tiba.

Ia menyelinap masuk ke dalam kamar anaknya,terpampanglah sketsa gadis itu. Senyum nya terukir,jelas di wajah lelaki paruh baya itu.

Ia melihat sang anak yang berada dalm walk in closet miliknya,ia sedang meletakkan koleksi terbaru-nya.

Kevan memanglah lelaki yang pecinta fashion,apa lagi tentang sneakers. Jangan heran jika lelaki ini memiliki julukan .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Sweet BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang