Kak Athes mampir sebentar ke kampusnya aku menunggu sampai jam 7 sore. Setelah itu, kami mampir untuk restoran. Aku makan dengan kak Athes dan menceritakan semua kejadian itu.
"Kamu mau pulang ke mana sekarang???''
" Ke rumah papa aja, kak"
"Kamu nggak takut ketemu ibu tiri kamu"
" Mau gimana lagi. Masa mau ke rumah nenek"
"Ke rumah nenek mu aja itu lebih aman."
Aku mengiyakan perkataan kak Athes. Dia langsung mengantarkan ku ke rumah nenek." Dah, kak Athes" aku melambaikan tangan ke arahnya. Dia pun membalas hal yang sama.
" Kalau ada apa-apa ,kabari saya ya"
" Ya, kak" sahutku melihat mobil kak Athes perlahan hilang didepan sorot mataku.
**
Bukannya aku disambut oleh keluarga besar ibuku , aku malah dimaki-maki oleh kedua tanteku. Katanya aku kabur dari rumah ibuku tapi itu tidak benar. Aku menceritakan kepada tanteku dan dia. percaya. Keduanya mengijinkan ku tinggal di rumah nenek.Suatu hari, para sepupuku berkunjung ke rumah ini. Mereka dipangku , dipeluk , digendong, diberi uang jajan. Tapi tidak dengan aku. Aku hanya seperti pembantu di rumah ini. Hanya disuruh bersih- bersih kandang sapi dan rumah. Namun tidak ada uang sepeserpun yang masuk ke kantongku. Menyedihkan!!!
" Hendra dan Yanti , kesayangan cucu nenek. Dia yang akan menguasai rumah ini" ujar nenekku yang menyebalkan itu.
"Dasar pilih kasih...Emangnya siapa aku ini? Aku hanya anak haram.... Aku tidak akan mendapatkan semuanya termasuk kebahagiaan" sindir ku di depan mereka
"kalian Bedebah"
Aku tinggal di rumah nenek selama 3 tahun. Tapi itu lebih mending daripada aku harus tinggal di rumah mama. Di rumah nenek aku mendapat sindiran.Berbeda di rumah ibuku, aku harus mendapat caci makian ,pukulan, tendangan dan lain sebagainya.
Walaupun aku akhirnya diusir gara- gara dituduh mencuri uang Tante Dita. Aku menelepon ibu ku tapi ia malah memaki lagi hingga teleponnya ku tutup. Ku sudah lelah dengan ini semua.
Aku mencoba menelepon kak Athes tapi ia tidak menjawab mungkin kak Athes sibuk dengan kerjaannya. Aku takut menelepon ayah , bisa jadi aku dikubur hidup-hidup oleh ibu tiriku.
Ku putuskan menelepon bunga. Ia menjawab dan memperbolehkan aku tinggal di istananya.
Supir bunga menjemput ku dengan menggunakan mobil sedan BMW putih.
Sesampainya disana aku disambut oleh bunga dan para pembantunya. Orang tuanya mungkin masih berkerja di luar negeri." Kamarmu disini, ya? Tidurnya bareng aku. Aku takut tidur sendirian di rumah ini. Kakakku nanti lembur kerja sampai jam 10 malam "
" Ya nanti malam belajar bareng ya soalnya seminggu lagi kan kita UN"
" Tenang aja nanti jam 3 guru les privat bimbelnya udah dateng kok. Kamu bisa ikut biar aku ada temannya. Gak enak sendirian disini. Takutnya dibelakang ada yang ngikutin" aku jadi merinding mendengarnya
"Masa ada hantu di rumah ini" wajahku menatap bunga heran.
"Gimana kamu selama sekolah di SMP negeri enak, ngak??"
" Ngak juga, aku mungkin tidak pandai bergaul makanya aku tidak punya teman disana"
"Sering - sering nginep disini ya aku kesepian. Orang tuaku kerja di Itali. Kakak tiriku kerja di kantor cabangnya ayah.Jadi , aku selalu sendirian. Aku juga malas berteman dengan kawan"ku. Mereka hanya fake friends cuma suka uangku saja"
"Iya, tidak masalah" jawabku tenang.
Malamnya, kami tertidur. Aku tidak pernah tidur di atas kapas ini rasanya mewah dan nyaman sekali. Aku pun tidur memeluk bunga. Terasa seperti ada orang yang datang , dia mencium bunga dan aku. Pipiku jadi sedikit basah berkat ciumannya itu.
"Good nite "ucap pelan kak Athes yang masih mengenakan pakaian formal itu. Dia pun langsung menutup pintu dan pergi ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Derita Anak Pelakor
Historia Corta" siapa dia? Mana mungkin dia itu anak saya. Karena kamu itu pelacur. Tiap jam ganti laki-laki. Bisa jadi dia bukan benih saya." Sambil menunjuk ke arahku. Aku hanya diam membisu mendengar kata-kata ayahku. "Emang aku ini salah apa ,pa" batinku meri...