𝓬𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 𝟓

677 119 0
                                    

September 2048.

Alastair Arleg kembali menguji putrinya.

Norman datang membawa proposal Neverland.

"Kemarin Suriah dan sekarang Turki. Lama-lama kau bisa menyisir satu negara."

"Mungkin memang akan begitu."

Minggu pagi yang cerah.

"Kelihatannya kau akan pergi."

Norman menotis baju kodok hijau tua yang dibarengi kemeja hitam. Topi baret menutup ubun-ubun. Sudah pakai kaus kaki.

"Nanti siang. Tenang saja. Urusan denganmu lebih penting."

[Name] membaca latar belakang sampai manfaat. Kalau sudah masuk sekolah saja langsung on the spot, seharusnya dia bisa melakukan itu untuk kasus yang lalu, 'kan? Tidak perlu sampai menambah hari.

Anak Neverland yang tidak kebagian tempat cabang Ratri ditempatkan sementara bersama kompleks pribumi. Akhir-akhir ini kian terasa sesak. Norman berencana membujuk Alastair Arleg untuk membangun kompleks Neverland bagi mereka yang berdesakan.

"Ternak yang tiba di Indonesia juga bisa dialokasikan ke sana."

Indonesia. Negara kepulauan yang begitu mencolok di peta dunia. Terletak di garis lintang nol. Memiliki tiga zona waktu. Menjadi lokasi andalan pemberdayaan hutan di tengah dunia yang merangkak bangkit. Tentu saja hanya dibutuhkan sedikit populasi manusia dalam pembangunannya.

"Dunia krisis uang, Norman." [Name] memperlihatkan desain rumah bersusun rancangan Norman. "Kalian pernah tinggal di dalam pohon. Dunia Manusia dan Dunia Iblis punya sistem lingkungan berbeda. Aku ragu untuk merelakan tanah Arleg yang semestinya dipakai untuk penghijauan."

"Di daerah yang sama ribuan orang yang terusir dari Serbia berabad-abad lalu diterima dengan tangan terbuka."

"Aku akui pengetahuanmu tidak main-main."

"Umur enam tahun ketika aku membacanya."

Norman berhasil meyakinkan [Name] dengan argumen dan jaminan anak-anak inti ahli dengan teknologinya. Ia tidak ragu soal biaya. Sebab ketika resesi ekonomi terjadi pun, James Ratri masih bisa membangun desa mewah untuk manusia.

[Name] izin mengupas mangga. Kalau mau bilang. Seharusnya dia menahan Norman sebelum terlanjur masuk.

Pisau tersendat. Beberapa kali gesek baru bisa memotong belahan kanan. Pada bagian tersebut daging buah diiris kotak-kotak dengan susah payah. "Hah, mangga berserabut?" gumamnya, cukup untuk didengar Norman.

Tangan [Name] sudah belepotan. Ia hampir menyerah mengiris ketika tahu bagaimana cara terbaik memakan mangga berserabut. Saat mengangkat kepala, matanya sudah bertemu dua iris biru yang warnanya ada di dalam kotak krayon. Norman menyamarkan tawa kecil dengan tersenyum. Berujung menjadi kekehan. Kemudian ia mengangguk.

"Jangan bilang pada Ayah." Benarkah seorang lady makan belepotan? Khusus mengupas mangga!

"Asal kita menjalin mutualisme dalam proyek ini."

"What? Kau sedang menyuap?"

Justru bisa menjadi parasitisme.

Selingan tadi tidak dihiraukan. [Name] berkonsentrasi menggerogoti daging buah. Sesekali mencongkel ke sela gigi jika ada serabut yang nyangkut. Kadang langsung menyambar tisu apabila air jingga menuruni tangan. Dia tidak akan bertingkah lebih jauh dengan menjilati tangan di depan tamu. Oh! Apalagi ini seorang laki-laki keren dan orang penting dari Neverland.

Batuk keras mengangetkan [Name].

Buru-buru biji besar dibuang ke piring. Luaran hijau tua hampir dipeperi sari mangga jika tidak ingat ada tisu.

"Hei Norman! Kau baik-baik saja?"

Basa-basi fermentasi! [Name] langsung menghubungi pelayan dan dokter keluarga Arleg. Lembaran tisu disambar untuk membantu mengelap darah yang muncrat ke tangan Norman. Di dagunya, di bibirnya, menolak minum air mineral.

"Maaf. Meja dan sofamu," batuk lagi.

Kamar tamu terlalu jauh untuk dijangkau. Norman sudah pucat. Putih hampir di seluruh kepala. "Bawa saja ke kamarku."

[Name] menoleh ke arah jendela besar di belakang meja belajar. Matahari terik menyambar. Kalau menjemur pakaian sekarang, tidak sampai tengah hari bisa diangkat dalam keadaan kering.

Bekas noda darah Norman yang membasahi meja, sofa, dan lantai dibersihkan segera. [Name] diberi imbauan untuk turut mencuci tangan.

Tampaknya membersihkan tangan dari tempelan cat batal dilakukan.


𝐨𝐯𝐞𝐫𝐩𝐚𝐬𝐬 ↯ normanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang