𝓬𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 𝟖

567 113 8
                                    

2049.

Norman memberi pesan kalau Emma sudah ditemukan. [Name] melonjak seolah jantungnya copot. Efektif membangunkan ketika terkantuk-kantuk mengerjakan esai. Saking berdebar-debar, kaki langsung berlari ke ruangan Alastair. Lupa kecanggihan teknologi komunikasi.

Oh iya. Balas dulu.

𝗔𝗸𝘂 𝘁𝘂𝗿𝘂𝘁 𝗯𝗮𝗵𝗮𝗴𝗶𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗿𝗻𝘆𝗮. 

𝗛𝘂𝗯𝘂𝗻𝗴𝗶 𝗸𝗮𝗺𝗶 𝗷𝗶𝗸𝗮 𝗯𝘂𝘁𝘂𝗵 𝗯𝗮𝗻𝘁𝘂𝗮𝗻. 

𝗣𝗦. 𝗔𝗸𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘀𝗮𝗯𝗮𝗿 𝗯𝗲𝗿𝘁𝗲𝗺𝘂 𝗘𝗺𝗺𝗮.


[Name] meminta dibelikan buah naga ketika menyampir rambut ke belakang.

"Tolong masukkan ke dalam kulkas setelah dicuci."

"Apa Nona Muda ingin dibuatkan jus sekalian?"

"Tidak. Aku ingin buahnya saja."

Pelayan di belakang punggung melemaskan rambut [Name]. Perizinan dengan Ayah ceklis. Susunan kata oke.

Helaian di bagian belakang digulung sedemikian rupa. Rambut di bagian kanan dan kiri dahi diturunkan tipis-tipis. Aksesoris berupa rangkaian bunga lavender terbuat dari logam ditempelkan di atas gulungan.

Gaun [Name] ungu mauve lengan di atas siku. Ramping sampai di bawah lutut, ditutupi helai tipis putih yang lebih panjang jatuh dari lingkar pinggang.

"Sukses bertemu teman baru, Nona." [Name] membalas lambaian. Menginjak sepatu sandal warna kulit persik. Naik ke dalam pesawat.


Zack baru selesai keliling manor Ratri ketika [Name] sampai. Manly. Segera ikut mengangguk, mengantar ke dalam. Langsung heboh. Zack pamit membersihkan diri setelah makan yoghurt.

Pada Oktober 2048 Norman memperkenalkan [Name] kepada keluarga besar ini. Mereka cepat akrab dan saling menerima.

Rossi datang mendekat sambil mendekap buku di dadanya.

"Ada yang membingungkan dari teka-teki ini kah?" tanya [Name] berjongkok.

Manor ini dihuni oleh anak-anak brilian. Apalagi ada Norman dan Ray. Rossi yang rambutnya mirip Erwin Smith modus doang kelihatannya.

[Name] diboyong ke ruang perkumpulan setelah cipika-cipiki.

Berhadapan dengan Emma seperti melihat musim panas dan musim gugur secara bersamaan. [Name] merasa dibawa ke dimensi rumput hijau penuh pepohonan.

"Aku [Name] Arleg. Senang bertemu denganmu."

Tangannya sehangat matahari pagi.

Kain-kain digelar di rumput manor kemudian. Piknik bersama. [Name] satu karpet dengan Norman, Emma, dan Ray.

Pertemuan pertama yang menyenangkan.

"Manis sekali kuenya!" Emma mengomentari pemberian dari [Name].

"Kamu juga tidak kalah manis kok, Emma."

[Name] mengernyit atas timpalan Norman.

Terang-terangan juga nih orang.

Makan siang berlanjut di tempat yang sama dengan Ray di sebelah Emma. Akibat [Name] duduk di kiri Norman, terjadi sikut-menyikut yang tidak direncanakan.

Sekali lagi dan [Name] inisiatif berdiri. Norman tinggal bergeser.

"Wah, Norman tumben kurang gentle," celetuk Emma.

"[Name] saja yang lebih gentle dariku."

Norman bersama alumni Neverland adalah yang selalu tersenyum dan berlaku lembut. Selalu memikat saat menjelaskan strategi. Mustahil kakinya kokoh kala diterjang anak-anak.

Rossi datang lagi membawa kasus dari majalah bulanan. Kelihatannya anak itu tidak tertarik dengan arena sirkuit. Kalau kuda-kudaan seperti Erwin Smith akan lucu sekali untuk didokumentasi.

"Untuk ukuran orang sibuk, pengetahuanmu tentang hal-hal remeh kurang penting cukup mengesankan." Ray mengatakan itu setelah Rossi bergabung ke kelompok Chris.

"Aku bukan Sherlock Holmes yang memilah informasi di dalam otak." Bahkan Sherlock segera menghapus pengetahuan kalau Bumi berputar mengelilingi Matahari setelah Watson memberitahunya.

Percakapan tiba-tiba mengarah ke persiapan ulang tahun ke-11 Norman. OK. Jangan iri. Shinichi Kudo juga sudah memecahkan kasus sejak TK.

"Emma lagi-lagi membuatku terkejut."

"Aku tertantang membuatmu lebih terkejut lagi."


"Nona, kulit buah naganya sudah dikupas. Ingin saya potong-potong dagingnya?"

"Terima kasih. Akan kulakukan sendiri."

[Name] masih pakai outfit yang sama seperti keberangkatannya. Rambut dari jalur gulungan banyak yang mencuat.

Lewat bagaimana perhatian anak-anak Neverland terhadap Emma dan timbal balik yang gadis itu berikan meski tanpa sisa memori, [Name] cepat mempelajari betapa penting Emma untuk mereka.

Hebat ya. Padahal masih awal kepala satu. Dalam dua tahun mampu mengubah dunia.

Potongan pertama buah yang warnanya begitu merembes masuk ke mulut. Mungkin tawar karena pinggiran.

[Name] mengangkat wajah dan mendapati ruang makan hanya ia seorang. Alastair pun tidak tiba-tiba muncul.

Sendok peraknya memotong lagi. Tetap tawar. Buah naga pada umumnya manis.

Ia mengingat piknik di manor Ratri. Suara-suara hangat yang terbawa angin. Menuntut jalan keluar pemecahan misteri ... mungkin Ray benar. [Name] banyak mengingat sesuatu yang fana—cowok itu juga setipe kan. Norman gentle tukang flirting. Sudah sejak lahir [Name] makan pakai sendok perak.

Apa memang ia telah menyia-nyiakan amanah yang diberikan padanya?

Potongan selanjutnya masih tawar.

Baiklah. Jangan kebanyakan insecure. Meski belum jadi orang besar, aku tetap bisa menjadi bagian dari perubahan kecil.

Garpu terangkat tinggi-tinggi.

Buah naga ungu pekat yang dimakannya masih tawar sampai habis.

Juga dingin.


𝐨𝐯𝐞𝐫𝐩𝐚𝐬𝐬 ↯ normanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang