Mulai Dekat

12 2 0
                                    

Aloha you guys, Arlin up lagi nich don't forget follow and vote yaww~~ 💛🌻

"Bukan yang ini"

"Yang ini juga bukan"

Arlin tengah sibuk memilih payunh di online shop, ia terus menerus memilah payung yang pas untuk David.

"Iya! Yang ini"

Arlin menemukan payung unik yang memikat mata dan jempolnya untuk membelinya. Tak butuh waktu lama, payungnya pun telah sampai dan di antarkan oleh kurir. Arlin membuka ponselnya dan mengetikkan sesuatu.

Sibuk?

Engga

Tak di sangka David sangat cepat dalam merespon pesan chat dari Arlin.

Cafe Everyone, 16.20.

Oke

Arlin langsung bersiap dan bergegas untuk pergi.

...

David tengah gabut menggeser-geser berandanya. Iseng, ia membuka whatsapp dan..

Tring!

Klik!

"Akggghhhh"

Pekiknya sembari memukul kepalanya

"Gila pasti dia sekarang lagi mikir kalau gue ngarep banget di chat dia"

Karena terlanjur membukanya David harus membalasnya. Dalam hati berdebar entah apa yang membuat Ice princess itu mengajaknya keluar. Ia langsung bersiap dan mengacak lemarinya untuk mencari pakaian yang cocok untuk ia kenakan. Sibuk memilih sepatu dan parfum juga berkali-kali menyisir rambutnya.

"Anjir, rempong bet gue kek cabe betina"

Ia meraih kunci mobilnya dan bergegas ke lokasi.

...

Arlin sampai lebih dulu ia tampak manis dengan midi dress berwarna kuning dengan gaya v neck rambutnya di biarkan tergerai dan di hiasi bandana putih bermotif daisy, ia mengenakan flat shoes lalu make upnya tipis dan natural yang membuat David terpaku adalah warna yang menghiasi bibir Arlin ombre berwarna jingga. Dimata David Arlin saat ini tampak seperti mataharinya.

"Lo, udah lama nunggu?"

David duduk di depan Arlin dan membawakan camilan dan minuman yang sebelumnya ia pesan. Arlin hanya menggeleng, David mengangguk tanda mengerti.

"By the way, lo ngapain ngajakin ketemu?"

Arlin tampak gelisah dan salah tingkah. Ia menyodorkan payung dengan bentuk wadah yang unik yaitu berbentuk bunga matahari hingga David tak menyadari bahwa itu payung.

"ini apa?"

"Emm, gue minta maaf. Gue gatau kenapa, tapi semenjak kejadian hujan itu. Lo ga pernah ganggu gue lagi, dan seharusnya gue ngerasa lega. Tapi gue.... Malah ngerasa kayak ada yang kurang dan bersalah"

"Bersalah?"

"Iya, gue pikir lo marah sama gue gara-gara gue ngilangin payung lo"

"Bwahahahahaha"

David tak bisa berhenti tertawa hingga ia mengambil nafas dan mengatur hembusannya kembali.

"Kayaknya, gue udah nyiptain emosi dan ekspresi dari kanvas kosong itu"

Lagi-lagi Arlin tertegun dan David hanya acuh dan melahap kentang goreng di depannya.

"Jadi ini payung?"

David mengangkat payung dengan bentuk lucu itu dan menatapnya dengan penuh arti. Ia membuka wadah payung lucu itu dan membentangkan payung kuning itu, dan terdapat tulisan di atasnya.

- Dear David
The sun will never run from you

"Lo... Cute banget sii"

David mengacak wajahnya menutupi wajah merahnya.

"Lo tau kenapa lo ngerasa kehilangan dan bersalah?"

Arlin menggeleng sembari meminum jusnya.

"Lo terbiasa dengan keberadaan gue, hingga waktu gue ga ganggu lo. Lo ngerasa asing sendirian"

Sekali lagi Arlin di buat bingung harus memberikan reaksi seperti apa, dan lagi-lagi hanya terdiam.

"Gue suka, lo mulai banyak bicara akhir-akhir ini. Gue juga suka lo mulai senyum walau bukan gue orang kampus yang pertama kali liat senyum lo gue tetap suka."

Arlin hanya tetap mematung dan terus meminum minumannya.

"Udah di luar gini kenapa kita gak sekalian jalan aja?"

Arlin menatap David dengan tatapan dinginnya, ia meraih tasnya dan berdiri, Hendak berlalu namun lengannya tercekal.

"Kan gue baru ngajak kok lo buru-buru aja, udah ga sabar ya"

David memunculkan smirk khasnya. Menarik Arlin keluar dari cafe, tak ada perlawanan Arlin terlalu ogah untuk berontak. Mereka kini dalam mobil David.

"Kan gue ga bilang iya"

"Oh ya?..."

David menatap pada sosok gadis di sampingnya ini wajahnya mendekati Arlin semakin lama jarak mereka terkikis wajah nya tak berhenti mendekat. Arlin gugup dan reflek menutup matanya.

Cklek!

"Ngapain nutup mata? Sabuk pengaman noh pasang!"

Arlin salah tingkah dan David tak berhenti terkekeh.

Plak!

Satu pukulan sukses mendarat pada bahu David sang empunya meringis kesakitan. Arlin menatap keluar jendela tanpa sadar senyumnya mulai mengembang di bibirnya dan mengapit lesungnya.

Gimana up hari ini gengs? Sorry ya buat kalian nunggu lama kkkk. Tapi thanks bgt buat kalian yg ngikutin Arlin dari awal ya luv you guys 😩😩💛💛💛

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arlin Biar Aku Yang MengejarmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang