Hai readers, jangan lupa klik si Star dipojok kiri bawah ya☺
🐨Happy Reading🐨
“Patah hati terbesar sebagian anak perempuan ketika dia ditinggalkan oleh Ayahnya. ”
Jumat, 6 Desember 2019
Seperti biasa, pagi ini Sita akan mengikuti kelas Pak Sandi, salah satu dosen ter-killer di kampusnya. Beliau mengampu mata kuliah manajemen personalia.
Memasuki kelas dan duduk di salah satu kursi kosong di barisan tengah. Belum banyak mahasiswa yang datang, karena masih 30 menit sebelum kelas dimulai.
Waktu berlalu, para mahasiswa mulai banyak yang berdatangan.
Tepat pukul 8 pagi, dosen itu masuk kelas dan menyapa para mahasiswanya.
"Selamat pagi semua."
"Pagi, Pak," jawab semua mahasiswa.
"Baik langsung saja kita mulai kelas kita pagi ini."
o0o
Kelas berakhir dari beberapa menit lalu. Sita, perempuan itu selalu sendirian. Seperti sekarang ini, dia sedang makan di kantin tanpa seorang teman.Sifatnya yang pendiam dan tak peduli dengan kondisi sekitarnya membuatnya tak memiliki teman. Dulu, waktu masih menjadi maba(mahasiswa baru), dia memiliki seorang teman. Tetapi karena masalah finansial, temannya itu memutuskan untuk berhenti kuliah.
Deringan telepon di sakunya, membuat kegiatan Sita berhenti.
"Waalaikumussalam Bund, ada apa? Bentar, kok suara Bunda getar sih seperti orang menangis. Bunda nggak menangis kan?"
"A...apa?! Nggak mungkin! Bunda jangan bohong deh. Ini pasti prank kan Bund? Bunda ih nggak lucu tahu? Hiks... hiks... hiks."
Bersamaan dengan tangisnya yang pecah, tangan Sita gemetaran yang kemudian menyebabkan ponselnya terjatuh.
Sita terus menggelengkan kepalanya untuk menepis semua fakta yang baru saja dia ketahui. Dia bahkan berharap bahwa ini hanya mimpi.
Tanpa menunggu lama, Sita mengemas semua barang yang ada di meja lalu berlari keluar dari kantin kampus. Dia terus berlari tanpa peduli orang-orang yang ditabraknya. Bahkan dia tidak meminta maaf atas kelakuan kurang sopannya itu.
Saat ini, otak Sita tak bisa dia gunakan untuk berpikir jernih. Dia terus berlari tanpa memerhatikan jalan.
Mobil sport merah melaju dengan kencang dari arah selatan. Sedangkan Sita langsung menyeberang tanpa menengok kanan dan kiri.
Ciiiiit(suara decitan dari mobil tadi).
Hampir saja terjadi kecelakaan apabila pengemudi mobil sport itu tidak memutar setir dengan baik. Pengemudi itu keluar dari mobilnya dengan komuk yang merah padam ingin memaki si penyeberang jalan.
Belum sempat menghampiri dan memaki si penyeberang, si pengemudi sudah ditinggalkan begitu saja. Ingin hati mengejar perempuan itu untuk dia maki, tetapi ia urungkan karena hari ini dia ada meeting penting di kantornya. Setidaknya, dia sempat melihat muka perempuan tadi. Dengan IQ-nya yang tinggi, kecil kemungkinan dia melupakan rupa perempuan ceroboh itu.
o0o
Sita, perempuan yang hampir tertabrak mobil sport dan langsung lari bukan karena takut, tetapi dia tengah terburu-buru.
Dia terus berlari, sampai akhirnya dia tiba di tempat tujuannya. Rumah Sakit Melati. Sita bertanya pada perawat yang berada di lobi rumah sakit.
“Sus, pasien atas nama Mahardika Argani ada di ruangan mana ya?” tanya Sita dengan napas tersengal-sengal.
![](https://img.wattpad.com/cover/231803564-288-k244268.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Primadona
Horror[Sebelum dibaca, harap follow terlebih dahulu] Nama, tempat, dan penokohan dalam cerita ini hanyalah fiktif. Apabila ada kesamaan, mohon dimaafkan. Sekian dan terima kasih. ««« "A...Ayah," ucapnya terbata-bata. "Iya Nak, ini Ayah. Maafkan Ayah yang...