eps 5

71 11 0
                                    

Cekidot joh




































Happy reading
Abaikan typo






































16.14

Bobby memasuki apartementnya dalam keadaan letih. Langkahnya terhenti saat melihat Donghyuk berjalan dengan menahan rasa sakit di bahu kanannya. Bobby mendatarkan tatapannya.

Flashback on

'Dorr..!'

Doyoung terus lari sambil memegangi bahu kanannya yang mengeluarkan tetesan darah. Seperti dugaan, peluru menyerepet mengenai bahu kanan Doyoung. Semua kawanan polisi langsung merapat mendekati tetesan darah milik Doyoung, termasuk Bobby.

Flashback off

Bobby mengingat kejadian beberapa jam lalu saat di TKP. Di mana ia dan para kawanan polisinya mendapati darah milik Doyoung. Bobby langsung menepis pikiran buruknya. Mungkin akhir-akhir ini Donghyuk terlihat berubah dan membuatnya curiga, tapi itu tidak boleh sampai membuatnya mencurigai Donghyuk hingga sejauh ini.

Bobby berjalan mendekati Donghyuk yang masih memunggunginya. Nampaknya Donghyuk mencoba masuk ke dalam kamarnya.

"Kim Donghyuk!"

Donghyuk tercekat saat seseorang memanggilnya. Ia membalikan tubuhnya hingga berhadapan langsung dengan Bobby. Keringat sebesar biji jagung mulai mengucur melalui pori-porinya.

Bobby berjalan semakin mendekati Donghyuk. Tentu masih dengan wajah dinginnya, membuat Donghyuk semakin ketakutan.

"Darimana saja kau?" Tanya Bobby setelah menghentikan langkahnya di hadapan Donghyuk.

"Na?" Cengo Donghyuk menunjuk dirinya sendiri, menahan rasa sakit di bahu kanannya.

"Eoh" Bobby memperjelas dengan dingin.

"Itu?..enngg..baru pulang dari kantor pastinya..oh!, kau kenapa pulang cepat?..semua polisi berkumpul di lapangan distrik" Donghyuk mencoba mengalihkan pembicaraan. Namun sialnya, pria di hadapannya itu adalah Bobby. Pria yang tidak akan mengganti-ganti topik pembicaraan.

"Kau juga seorang direksi..kenapa kau kelelahan sekali?" Sudut Bobby dengan pandangan dinginnya.

"Tentu saja, aku diburu waktu..laporan tentang Doyoung tidak boleh ditunda..June akan memarahiku lagi nanti" jawab Donghyuk beralasan.

"Bahumu terluka?" Tiba-tiba Bobby merubah rautnya menjadi cemas. Ia mencoba memegang tangan Donghyuk berniat mengecek luka di bahu Donghyuk, namun dengan cepat Donghyuk memundurkan langkahnya.

Donghyuk semakin panik dan menatap bahu kanannya. Sialnya, darahnya merembes keluar melalui jas hitamnya. Ia kembali menatap Bobby sambil terus memutar otaknya mencari alasan yang tepat.

"Ini..ah, kau benar..aku baru sadar!..ku rasa aku tadi menabrak tiang berkawat saat berlari untuk menyerahkan laporan untuk June" ucapnya beralasan yang sedikit masuk akal.

Bobby menghela nafasnya. Ia sedikit kesal atas kecerobohan sahabatnya ini.

"Lukamu lumayan besar...ikut aku..akan ku bantu untuk mengobati lukamu itu" ujar Bobby berbaik hati.

Donghyuk tersenyum kikuk melihat ekspresi Bobby yang tak memperlihatkan kecurigaan sama sekali.

Bobby menuntun Donghyuk menuju long sofa. Setelah mendudukan Donghyuk dan dirinya di sofa, tangannya bergerak membuka laci di meja depan sofa mereka. Mengambil kotak obat dan membukanya.

Runaway //hiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang