eps 14

88 8 7
                                    

Cekidot joh







































Happy reading
Abaikan typo









































































Siang itu, Donghyuk telah berada di bandara. Ia telah memutuskan untuk kembali pulang ke negaranya. Sesungguhnya dia juga sangat merindukan polisi tampan itu. Mungkin menemuinya secara diam-diam akan mengurangi rasa rindunya.

Donghyuk menggerek kopernya dengan pasport palsu yang ia bawa. Namun, matanya tercengang saat melihat beberapa kawanan polisi dari distrik Seoul tak jauh darinya.

Shit!

Donghyuk segera berlari untuk bersembunyi. Bahaya jika dia tertangkap kali ini, mereka pasti tidak akan membiarkan Donghyuk lolos. Donghyuk berpikir bagaimana bisa mereka sampai di sini.

Kemudian Donghyuk memingat sesuatu.

Flashback on

Malam itu, Jisoo mendatangi Donghyuk yang masih sibuk dengan monitornya di ruang kerjanya sendiri. Donghyuk sempat terkejut dan sedikit memiringkan layar monitornya agar Jisoo tidak bisa melihat apa yang sedang ia kerjakan.

Sialnya Donghyuk tidak bisa mengontrol rasa gugupnya. Jisoo berjalan semakin mendekati Donghyuk. Wajahnya yang dingin yang sepertinya dia marah terhadap Donghyuk membuat Donghyuk semakin berwaspada.

Donghyuk terkejut saat Jisoo menangis tanpa terisak di hadapannya. Ia memberikan sebuah sampel pada Donghyuk. Donghyuk menatap sampel tersebut dan kemudian dia tau apa yang sudah terjadi.

Jisoo berjalan mendekati Donghyuk. Hingga ia telah tepat berada di hadapan Donghyuk tanpa penghalang apapun lagi . Dan..

Donghyuk semakin bingung saat Jisoo berlutut di hadapannya. Jisoo juga memohon ampun padanya. Donghyuk tau mengapa Jisoo melakukan itu, tapi tidak sepantasnya dia melakukan itu.

"Hiks..maafkan aku, Kim Donghyuk hhiks..maafkan aku"

Donghyuk menahan airmatanya yang mungkin akan segera keluar. Dia hanya bisa diam memandang Jisoo yang berlutut di hadapannya.

"Asuransi kematian, bahkan sampel darah itu hiks..aku baru menyadarinya hhiks..maafkan aku hiks..Kim Donghyuk tolong maafkan aku hiks.." Jisoo memecahkan tangisannya.

Donghyuk mendongakkan kepalanya mencoba menyeka airmatanya. Namun, pada akhirnya Donghyuk menintikan airmatanya.

"Katakan apa yang kau mau? Aku akan membantumu, oppa..beri aku tugas yang memberatkanku"

"Jisoo bangunlah"

Jisoo mendongak menatap Donghyuk yang tengah mengusap airmatanya serta menegarkan hatinya. Jisoo pun menurut dan bangkit dari lututannya. Membuat keduanya saling berhadapan.

"Kamu tidak bersalah..aku yang seharusnya meminta maaf padamu..semua ini karna aku..aku yang membuat semua ini terjadi..untuk itu, aku menghukum diriku seperti ini..tolong bantu aku kali ini...jadilah saksi atas kepergianku menuju Thailand..sebenarnya aku tidak mau tertangkap karna aku terlalu takut di pengadilan nanti..jadi aku memilih kabur. Tapi harus ada saksi atas kejahatanku agar semuanya terlihat lebih sempurna..jadilah saksi untuk ini..agar semua media semakin memburuku sebagai penjahat..hanya ini yang bisa ku lakukan untuk menghukum semua perbuatan masa kecilku dulu..aku seorang yang pencemburu, perusak hubungan keluarga, bahkan aku seorang yang egois..inilah yang membuatku ingin menghukum diriku seperti ini..tolong mengertilah"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Runaway //hiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang