eps 7

55 9 0
                                    

Cekidot joh























Happy reading
Abaikan typo




































































Malam pekat tanpa bintang. Seorang pemuda berpakaian serba hitam telah berdiri di sebuah gang sempit. Kedua tangannya yang berlumuran darah masih dengan setianya memegang pisau tajam yang mengilau sinar putih di ujung serta tongkat baseball berkarat. Matanya yang merah terus mengeluarkan airmata yang kini tercampur dengan darah segar di permukaan wajahnya yang berkeringat. Bibir tipis ranumnya terus bergetar melihat seorang wanita terkapar tak bernyawa tepat di hadapannya.

Korban pembunuhan yang ia lakukan malam itu cukup menggenaskan dari hari-hari sebelumnya. Organ tubuh itu terurai keluar tak tertata. Linangan darah berlumuran tak karuan di area sekitar.

'Tangg'

Tangannya yang terasa lemas, menjatuhkan tongkat bisbol itu. Tatapannya begitu sedih dan terpukul dengan apa yang kini terpajang jelas di matanya.

Dan pria itu adalah Donghyuk. Buronan warga Korea Selatan yang lebih dikenal dengan sebutan nama Kim Doyoung.

"Semua orang tidak ada yang berbeda...aku tidak tau, bagaimana cara untuk membedakan orang-orang di dunia ini. Seperti di dalam tanah, aku kesepian di dalam kegelapan yang sempit. Aku tak mengenal siapapun di dunia ini. Aku membenci semua orang yang mengaku sebagai temanku....kalian semua seperti pemanis yang mengandung racun disetiap tatapan palsu kalian....jika setiap manusia ditakdirkan untuk melindungi orang terdekat mereka tanpa memikirkan akibatnya, maka inilah alasanku melakukannya" Donghyuk heart.



















































































Siang harinya, Jisoo nampak mengemudikan mobilnya di jalanan kota Seoul. Sepertinya ia baru menyelesaikan tugasnya di gedung pengadilan paginya. Terlihat ada jubah jaksa yang tersampir di sandaran kursi samping kemudi.

Pandangannya terlihat kosong tanpa perduli bahaya di depannya. Sepertinya ia tengah memikirkan banyak hal yang membebani benak pikirannya.

Perlahan matanya memerah menandakan ia dalam keadaan yang kelam. Tak tau bagaimana ia bisa bangkit dan menjadi seorang gadis periang seperti gadis pada umumnya. Mengingat kisah cintanya yang suram dan tak dipahami oleh orang yang ia cintai, membuatnya menjadi sosok yang dingin. Seperti itulah kehidupan. Hanya karna rasa cinta, semua itu bisa mengubah karakter seorang manusia. Dari yang baik menjadi buruk. Tak memandang rasa sakit yang bisa membara menjadi sebuah penyiksaan ataupun bekas luka yang mendalam. Itulah sifat cinta. Cinta hanya mementingkan keegoisan tanpa perduli sebab ataupun akibat. Semua orang akan mengalaminya. Tak perduli seberapa besar orang itu akan menghindarinya, cinta itu akan masuk menjadi bagian hidupnya yang terpenting.

'Cieett.....'

Jisoo menginjak pedal rem nya secara mendadak saat melihat mobil polisi di hadapannya. Jisoo tidaklah lupa, ia ingat siapa pengendara mobil polisi tersebut. Tentu saja pemiliknya Bobby.

Ia memandang Bobby dari balik kaca mobil dengan datar.








































Setelah menghabiskan banyak waktu untuk bertugas, akhirnya Bobby kembali ke apartementnya. Malam itu tak seperti biasanya, keadaan apartementnya nampak begitu gelap. Seperti tak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Ia menduga Donghyuk belum pulang malam ini.

Runaway //hiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang