6 : Bersama Eriz

11 1 5
                                    

TOK TOK TOK

"Yaa. Tunggu sebentar," sahut Stela saat mendengar ketukan pintu rumahnya.

Stela yang sedang memakan camilan di ruang keluarga, segera pergi untuk membuka pintu rumahnya. 

"Eriz, ayo masuk." Stela mempersilahkan Eriz masuk ke rumahnya. 

"Lo tunggu sini dulu. Gue mau ambil buku," kata Stela.

"Oke, Stel."

Stela pergi ke kamar untuk mengambil buku pelajaran dan alat tulis. Sementara Eriz duduk di ruang tamu sambil melihat sekitar rumah Stela.

"Ini rumah kok sepi banget," batin Eriz.

"Riz, lo bawa buku paket bimbel ngga?"tanya Stela setelah kembali dari kamarnya.

"Bawa. Emang kenapa?"

"Kita kerjain soal dari buku itu aja ya."

"Hmm.. boleh."

Stela menaruh buku-bukunya di meja. " Oh iya, lo mau minum apa?"

"Apa aja deh, terserah lo."

"Yaudah gue ke dapur dulu."

Eriz membalas hanya dengan anggukan. Setelah itu Stela pergi ke dapur. Lagi lagi Eriz memperhatikan sekeliling rumah Stela yang terlihat sepi. Ia berpikir bahwa Stela tidak memiliki hubungan baik dengan keluarganya karena orang tuanya yang jarang ada di rumah.

Stela kembali dengan membawa nampan berisi dua gelas minuman. "Ini di minum, Riz."

"Iya makasih, Stel."

"Lo kenapa? Kok kayak bingung gitu liat rumah gue."

"Eh? Ngga kok. Gue heran aja kenapa rumah lo sepi banget. Orang tua lo kerja ya?"

"Ngga kok. Kebetulan aja sekarang Bunda lagi ada rapat di sekolah adik gue dan Ayah lagi kerja."

"Ooh begitu. Gue kira lo setiap hari di tinggal orang tua lo kerja."

"Nggak kok. Yaudah kita mulai aja belajarnya."

Stela dan Eriz mulai berdiskusi tentang soal-soal yang mereka kerjakan. Saat sedang berdiskusi, Eriz sesekali melihat Stela yang sedang mengajarinya. Stela seketika sadar akan hal itu dan merasa canggung. Sehingga ia hanya melukis senyum tipis di bibirnya. Setelah 30 menit, Stela merasa lelah. 

"Huuuft capek. Gue istirahat dulu ya. Kalo lo sanggup lanjutin aja." Stela menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Haus nih. Gue minum ya."

"Iya silahkan. Gue kan emang sediain buat lo."

Stela mengambil ponselnya dan membuka akun instagramnya. Matanya membulat saat melihat postingan teratas di berandanya. Itu adalah postingan foto Lio yang sedang bermain bersama temannya. Mata Stela mencari wajah Lio di foto itu. Stela tak mengalihkan pandangan selama beberapa detik saat melihat Lio di foto itu. 

"Kamu bener-bener berubah, Lio," batinnya.

"Stelaaaaa. Woyy!"

"Eh? Kenapa, Riz?"

"Lo kenapa sih? Ini gue mau nanya. Eh lo malah ngelamun."

"Sorry sorry. Lo mau nanya apa?"

"Ini nomer 25 kayanya nggak ada jawabannya."

"Nomer 25? Bentar gue kerjain dulu."

Stela pun mengerjakan soal matematika yang Eriz tanyakan.

"Iya bener, nggak ada jawabannya."

"Oke."

Stela kembali mengambil ponselnya dan membuka profil instagram Lio. Sementara Eriz menutup bukunya dan membereskan alat tulisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stela, Move On Dong!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang