Bab 1 •Dia Devan

35 5 0
                                    

"Hai semuaaa...my name is Kania varessa you know i'm felling good! Emm hari ini gue mau berangkat ke sekolah baru. SMA wowwww!"
Ucap Kania berbicara sendiri didepan cerminnya sambil mengamati pakaian yang dipakainya dan juga wajahnya yang terlihat murung.

Kania bukannya tidak menyukai sekolah itu namun, dia hanya ingin berubah itu adalah hal yang sulit baginya. Dia tidak ingin merepotkan orang tuanya lagi dan dia juga tidak bisa terus-terusan dipandang rendah.

Ada kalanya kita berubah karena apa yang kita rasakan itu tidaklah mengenakkan dan berujung pada rasa tak mampu.

Disekolah lamanya Kania merupakan murid pendiam, tertutup dan dia tidak berani. Setiap kali dia merasa down saat semua orang mengejeknya atau bahkan menyakitinya.

Cukup! Dia tidak ingin hal itu terulang lagi.

Dia melihat dirinya di cermin sebenarnya apa yang membuatnya merasa dijauhi? Jelek itu mungkin namun kini dia telah berubah gayanya modelnya dan juga tingkah lakunya.

Bukan menjadi gadis feminim seperti dulu bahkan dia sangat benci dirinya dulu.

Kania tersenyum tipis lalu melepas bando yang berada di kepalanya. Dia menguncir rambutnya dan melepas sabuk hingga bajunya dia keluarkan.

"Ini gue!" Ujar Kania sambil melonggarkan dasinya dan terkekeh pelan.













••••

"Hai adik-adik mulai hari ini kalian duduk di bangku SMA tapi kalian belum resmi sebelum masa MOPDB berlangsung kalian belum bisa dianggap sebagai siswa SMA purnama." Ucap seorang wanita cantik yang berada di podium.

"Saya sebagai ketua OSIS dan juga anggota lainnya siap membimbing calon siswa-siswi dengan ketentuan kalian harus mengikuti syarat dari kami." Lanjutnya.

"Yahhh...ngapain pake acara syarat segala! Ribet." Keluh orang disamping kania hal itu membuat Kania menengok kearahnya.

"Emang kenapa? Itu kan peraturannya." Ujar Kania.

"Lo gak tau aja bakal diapain sama tuh anak OSIS."

"Ya mana gue tau."

"Makanya jangan mau kalo disuruh-suruh."

"Ha?" Kania merasa bingung dengan cowok disampingnya ini hingga dia melihat name tag dibaju cowok itu.

"Ohh..jadi nih cowok namanya devan alfino ganteng juga." Batin Kania tersenyum tipis.

"Nih cewek gayanya buruk mana baju gak dimasukin lagi niat sekolah gak sih!" Batin Devan meneliti cewek disampingnya.

"Woi ngapain lo palah ngliatin gue." Tanya Kania merasa dirinya sedang diamati.

"Lo juga ngapain senyum-senyum sendiri. Gila ya Lo?!" Kania mendelik enak saja dirinya dikatain orang gila.

"Elo-" teriak Kania.

"Itu cewek disana sinih maju." Ucap ketua OSIS menunjuk pada Kania membuat semua orang menatap kearahnya.

Kania merunduk. "Malu gue pake kelepasan segala lagi." Batinnya.

"Maju sonoh!" Ujar Devan sambil terkekeh hal itu membuat Kania merasa kesal.

"Awas Lo! Gue bales nanti."

"Gede juga nyalinya." Batin Devan merasa tertantang.

Kania melangkah maju ke podium dengan merunduk dia karena saat ini dia menjadi pusat perhatian dan itu semua karena cowok ngeselin sedunia.

It's me kaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang