Keluarga hakim pun pergi dri RS dan tinggalah gunawan dan putri dan jga tasya.
"Ya Allah. Ku mohon, kembalikan ara seperti dulu, sembuhkan ara, aku mau melihat sahabat ku seperti dulu, bahagia, tdk seperti ini, Ia terbaring di RS ini dgn alat yg menempel ditubuhnya dan menyakitkan untuk tubuhnya. Ku mohon, kembalikan sahabat ku seperti dulu supaya nanti dia bisa melihat kknya menikah. Aamiin" batin putri dan tasya pun hampir sama berdoa seperti putri
"Ya Allah. Gun mohon, sembuhkan ara, gun mau melihat ara seperti dulu, gun gk mau liat org yg gun sayang terbaring lemah di sini, dgn alat yg menempel di tubuhnya yg menyakitkan untuk tubuhnya. Sungguh, gun gk tau harus gmn, gun hanya berdoa kpdmu, semoga ini cepat berakhir. Gun mencintai ara" batin gunawan
Tak lama kemudian rara pun datang dibawa oleh 3 org suster, ia terbaring di ranjang dgn selang oksigen dan infusan, alat" kemoterapi sdh dilepas krn kondisinya sdh membaik.
"Maaf mas...mba" suster 1 yg msh berada di luar
"Knp sus? Dia baik" aja kan?" Gunawan
"Iya, pasien baik" aja. Cmn tadi sempet sadar sebentar, dan pasien blg katanya pernikahan kknya jgn sampe diundur, apapun yg terjadi jgn diundur, begitu katanya mas...mba" suster
"Tadi sempet sadar sus?" Putri
"Iya mba, tpi hanya sebentar, 5 menit. Setelah itu pasien tdk sadar lagi" suster
"Tpi dia gpp kan?" Tasya
"Gpp mba, cmn memang ini efek setelah kemoterapi seperti ini" suster
"Yaudh sus, makasih ya" gunawan
"Sama" mas. Saya permisi" suster pun pergi meninggalkan gunawan dan trisya
"Ara gk berubah. Dia selalu mikirin org di sekitarnya, padahal dia sendiri lgi sakit kyk gini, kita yg khawatir sama dia, tpi dia khawatir sama org lain. Sahabat gw emg best, bangga gw pnya sahabat kyk dia" putri
"Lu bnr put, gw bangga sama dia. Gw beruntung bisa jdi sahabat dia. Gun, gw harap lu jgn sakitin sahabat gw, klu lu sakitin sahabat gw, gw akan habisin lu" tasya
"Gw gk akan sakitin dia sya, gw jga sadar diri. Gw udh liat perjuangan dia selama kita pacaran. Gw jga ngerasain apa yg dia rasain, dia sakit gw jga ngerasa sakit. Gw gk akan setega itu buat nyakitin org yg gw sayang. Dan gw harap kalian gk akan ninggalian sahabat kalian di keadaan seperti ini" gunawan
"Gk akan gun. Kita malah nyesel, kita gk tau selama 4 tahun dia berjuang melawan penyakit ini, kita merasa sahabat yg gk berguna disaat sahabatnya lgi kesusahan kyk gini. Kita bnr" nyesel" putri
"Udhlah, semua udh berlalu, kita jga tau kalian sibuk krn ngurusin perusahaan ortu kalian di luar negeri. Yg lalu biarlah berlalu, skrng kita berdoa untuk kedepannya" gunawan
"Aamiin" trisya
Mereka pun kembali diam duduk di dpn ruangan VVIP rara. Dan keluarga hakim yg dirumah, mereka beristirahat, tapi pikiran mereka tetap kpd rara, krn mereka khawatir sesuatu akan terjadi. Dan dlm pikiran mereka, rasanya ingin kembali ke RS untuk menjaga rara, untuk tau kondisi rara disetiap menitnya, tpi mereka berpikir lagi, mereka gk ingin rara marah krn tdk menuruti kemauannya, alhasil mereka istirahat dan selingi dgn doa untuk rara.
Percepat
7 jam kemudian
Di RS seluruh keluarga hakim sdh ada, mereka msh menunggu suster memberitau untuk menemui rara. Selama menunggu suster, mereka jga solat maghrib terlebih dahulu, lalu mereka kembali lagi ke dpn ruang rara.
"Keluarga pasien" suster keluar
"Ya sus, udh blh ketemu kan sus?" Selfi
"Sdh mba, pasien jga udh sadar, tpi mohon jgn berisik ya" suster
KAMU SEDANG MEMBACA
Adikku Berubah (END)
FanfictionEntah ada apa dgn adikku yg paling kecil. Sikap dia berubah drastis. Dia menjadi org yg sangat dingin terhadap keluarga dan tmn"nya. Mau tau gmn ceritanya???? Silahkan baca. Jangan lupa vote and komen. Ini CB ke 6 mimin, semoga kalian suka ya.