Kring..kring..kring
Bel pulang sekolah sudah berbunyi,Shaka dan teman-temannya pun sudah kembali dari kantin sejak 10 menit yang lalu.
"Eh,besok masih hari mos kan?" Tanya Ardhi yang sudah selesai membereskan barang-barangnya lalu duduk di sebelah Shaka,sedangkan Shaka masih sibuk memasukkan map-map osis ke dalam tasnya.
"Ya masihlah,pantesan baru dikasih tau kemaren kalau mos 2 hari.Udah lupa aja lo!"
Sela Alvian membuat Ardhi langsung menatap sinis dirinya dan memeletkan lidahnya."Suka-suka gue lah.Lagian juga kan gue nanyanya Shaka bukan lo!"
"Tapi emang bener kata Vian,lo masih muda tapi udah sering pikun kasian banget si lo."
Kini,bukanlah Alvian yang menjawab melainkan Shaka."Tuh,pikun emang lo!" Timpal Alvian memanas-manasi.
Ardhi langsung memelaskan mukanya,meminta pembelaan dari Shaka.Namun,Shaka hanya terkekeh kecil.
Baginya,menjahili Ardhi sangat seru.Ia dan Alvian terkadang juga suka bersekutu untuk menjahili Ardhi.
"Shaka,gue main ke rumah lo ya?" Pinta Ardhi sembari memasang puppy eyes,bukannya imut tetapi menurut kedua temannya itu sangat menjijikkan.
"Gak."
"Ya,ya,ya?"
Ardhi masih terus memohon kepada Shaka.Ia berniat main ke rumah Shaka hanya untuk memakai WIFI rumah Shaka.
"Udah lah,Dhi.Lo tuh lagian kenapa sih betah banget main ke rumah si Shaka?" Sahut Alvian.
"Wifi-an dong!" Balasnya antusias,Shaka pun hanya memutar bolanya malas.
Harusnya gue ganti aja nih password wifi rumah gue. Ucap Shaka dalam hati.
"Udah ya bro,gue pulang duluan." Pamit Shaka.
"Lo anter Alysha dulu?"
Shaka hanya menganggukkan kepalanya sekali lalu berjalan keluar dari pintu kelasnya dan menuju ruang kelas 11 ips 2.
Sesampainya di depan ruang kelas 11 ips 2 ia mengerutkan keningnya bingung karena melihat Asya yang notabene sahabat dekat dari kekasihnya itu sedang menjambak rambut seorang cewek berpenampilan nerd,lalu Shaka juga melihat kotak bekal yang berisi sayur sop sudah jatuh ke bawah lantai.
"Heh lo!kenapa lo numpahin bekal gue ha?!" Bentak Asya sembari mengarahkan jari telunjuk yang tepat mengenai muka si cewek nerd.
Sangat terlihat jelas cewek nerd itu mengaduh kesakitan bahkan memohon ampun.
"A-asya kamu ja-jangan hiks..bilangin Aly-sha.Hiks hiks.." ucap cewek itu terbata-bata di sela isak tangisnya.
"Maaf sya," lirihnya lagi.
Sebelum Asya menjawab lebih sadis lagi,Shaka menginterupsikan suaranya membuat Asya refleks melepaskan tangannya dari rambut cewek nerd.
"Ekhem." Deham Shaka,kemudian Asya cepat-cepat menghampiri Shaka dengan raut wajah yang kembali ceria.
"Hai Shaka!lo nyari Alysha ya?"
"Iya,dia gak ada ya di kelas?"
"Dia tadi lagi ke toilet,mungkin bentar lagi."
"Nah tuh dia!" Pekik Asya saat melihat Alysha memasuki kelasnya.
"Hei!" Sapa Alysha kepada Shaka.
"Ayo pulang." Jawab Shaka sambil tersenyum manis.
Alysha mengambil tasnya dahulu di kursinya,Asya pun ikut mengikuti mengambil tasnya di kursi sebelah Alysha.
"Lo tadi gak aneh-aneh kan?" Ucap Alysha menatap curiga temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARANIE
Teen Fiction-BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA- Awalnya kupikir ini mudah,kamu membayarku dan aku dapat untung.Tapi ternyata sulit sekali saat aku sudah jatuh hati kepadamu,tapi aku sadar untuk apa aku cemburu untuk apa aku sakit hati. bahkan bentuk perhatian ak...