Sebelum baca vote dulu ya manteman✌
Happy
Reading
♡♡°°°
Hari ini Zara berangkat dari pagi-pagi sekali, ia memang berniat berangkat pagi karena kebetulan hari ini adalah jadwal piketnya.
"Zar, lo sapu sebelah sana ya. Gue bagian barisan sini, Biar cepet selesai," ujar ketua kelasnya--Rachel.
Zara yang tadi sedang menyapu daerah dekat papan tulis kemudian berganti menyapu ke barisan meja paling kanan sedangkan Rachel barisan meja paling kiri.
"Mawar, lo apus papan tulisnya," komando Rachel lagi kepada salah satu teman sekelasnya--Mawar.
"Siap, Chel." Mawar mengambil penghapus papan tulis dari atas meja guru, dan mulai menghapus papan tulis dengan sedikit lambat.
"Mawar, lo lagi bikin slowmo?" Ledek Zara di sela-sela kegiatan menyapunya.
Rachel ikut menoleh ke papan tulis dan ia juga terbahak.
"Hahahah, War lo kayaknya gak semangat banget deh.""Gue masih ngantuk," balas Mawar, lalu menguap tetapi mulutnya tidak ditutup. Rachel yang melihat hal itu langsung menyekap mulut Mawar.
"CHEL, LEPUASWIN LO NGOPWAIN SEH!" Ucap Mawar kurang jelas karena mulutnya disekap.
Tidak lama Rachel melepas telapak tangannya dari mulut Mawar.
"Lagian lo nguap tapi enggak ditutup, kalau laler masuk gimana?""Iya iya," jawab Mawar acuh.
"Gue ngapain nih?" Tanya seorang cowok yang memakai seragam acak-acakan. Dua kancing dari atas tidak dikancingi, dasi pun sengaja dikendurkan, topi yang dipakainya dibalik ke kanan.
"Gak ada buat lo mah. Waktu itu yang disuruh sama bu Iren nyapu aja gak bener banget, gak bersih, malah bikin tambah kotor," balas Rachel menatap sinis cowok di hadapannya.
"Udahlah bro, lo gak usah piket," tutur teman cowok itu yang bernama--Doni.
"Iya juga ya, oke bu ketu gue gak piket. Bu ketu baik deh," ucapnya lalu berbalik untuk menuju kursinya lagi.
Tetapi sebelum itu, kerah belakangnya ditarik oleh seseorang dan membuat dirinya berhenti.
"Eits, Reksa! Mending lo bersihin jendela atau meja aja ya? Pake kemoceng."Itu bukanlah Rachel melainkan Zara.
"Ha?" Balasnya terkejut. Udah enak-enak gak piket eh disuruh lagi.
Rachel langsung saja mendekati mereka dan berdiri di samping Zara.
"Zar, kok lo malah nyuruh dia piket sih?"
"Pas waktu disuruh Bu Iren itu nyapu kan? Nah kalau ini dia kemocengin meja sama jendela aja. Gampang kok,"
Balas Zara dengan santai."Eh lo apaan sih?!" Sarkas Reksa kepada Zara.
Zara hanya tersenyum menanggapi Reksa.
"Lo juga harus mikir, Reksa. Kita disini pada piket, dan lo jadwal piket hari ini. Jangan seenaknya aja lo gak piket, emang lo merasa Raja? Bukan kan? Enak banget lo. Kelas ini juga buat lo belajar, Lo mau nyaman gak? Kalau mau lo juga harus ikut bersihin. Tanggung jawab kelas tanggung jawab kita. Kalau emang lo gak bisa nyapu atau ngepel, lakuin aja yang menurut lo gampang," ucap Zara panjang lebar. Bahkan teman-teman yang lain saja sampai menganga, kagum dengan Zara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARANIE
Teen Fiction-BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA- Awalnya kupikir ini mudah,kamu membayarku dan aku dapat untung.Tapi ternyata sulit sekali saat aku sudah jatuh hati kepadamu,tapi aku sadar untuk apa aku cemburu untuk apa aku sakit hati. bahkan bentuk perhatian ak...