|1| HARI PERTAMA SEKOLAH

315 126 586
                                    

"Huaaam"

Seorang gadis berambut panjang baru saja terbangun dari mimpi indahnya.
Gadis itu langsung membenarkan posisi tidurnya dari tengkurap menjadi terlentang.

Ia melirik ponselnya sebentar dan menutup matanya kembali tetapi setelah itu ia langsung membulatkan matanya.

"HARI PERTAMA SEKOLAH!" Teriak gadis itu,membuat sang mama masuk kedalam kamarnya dengan tatapan bingung.

"Zar,kamu kenapa?" Ucap Diana sembari mengusap pelan kepala anak semata wayangnya itu.

"Hehe nggak,Ma.Hari ini hari pertama aku masuk SMA." Balasnya gembira.

"Iya,Zar.Yaudah sana kamu mandi gih,"

"Eum iya,Ma."

Gadis berusia 16 tahun yang bernama Zaranie Nasyabel Alyfia sangat bersemangat sekali untuk masuk sekolah,ia termasuk gadis rajin karena baginya ia ingin menjadi orang yang sukses dan bisa membahagiakan kedua orang tuanya.

Rumah Zara memang tidak besar tetapi juga tidak terlalu kecil.Sederhana.Itu yang menggambarkan rumah kontrakan Zara.walau kedua orang tuanya bekerja tetapi tetap saja untuk memenuhi semua kebutuhan masih ketar-ketir alias kurang.

Fyi,Ayahnya-Reval bekerja sebagai supir,dan Mamanya-Diana bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Gadis manis itu sudah siap dengan seragam putih abu nya,dan memakai atribut lengkap seperti topi,ikat pinggang dan juga dasi yang sudah terpasang rapi di kerah seragamnya.

"Ma,ayah udah berangkat ya?"
Tanya Zara lalu duduk disamping Diana.

"Udah,Zar.Nyonya Desi akan pergi ke Bogor jadinya ayah diminta kesana pagi-pagi." Nyonya Desi adalah majikannya Reval.

"Kok gak bangunin aku sih?"

"Udah dibangunin,cuman kamunya terlalu asik sama mimpimu,"

"Oh gitu ya,Ma?Hehehe," sahut Zara dengan kekehan lalu merangkul lengan mamanya.

"Ma,maafin aku ya belum bisa bantu mama sama ayah cari uang.Aku selalu nyusahin kalian." Ucap Zara sendu.

"Kamu ngomong apa sih,Zar?kamu gak pernah nyusahin mama sama ayah,yang ada harusnya kita yang minta maaf sama kamu," jeda Diana.

"Minta maaf kenapa,Ma?"

"Maaf karena mama sama papa belum bisa bahagiain Zara."

"Mama kok ngomong gitu?aku udah bahagia,Ma.cukup kalian selalu ada untuk Zara,Zara udah bahagia banget." Zara menaruh telunjuknya dibibir sang mama.

"Ma,apa yang bisa aku lakuin buat bantu kalian?" Lanjutnya dan langsung ditanggapi senyuman tulus oleh Diana.

"Pengeluaran kita udah banyak,Ma.Apalagi ditambah nanti bayar uang spp perbulan sekolah aku,Ma.Aku selalu ngebebanin kalian kan?"

"Mama sama ayah bangga punya anak seperti Zara yang berbakti sama orang tua,kamu gak perlu mikirin mama sama papa ya yang penting kamu masih bisa sekolah dan mewujudkan cita-cita kamu."

Hati Zara menghangat setelah mendengar penuturan mamanya.Walaupun kehidupannya bisa dibilang jauh dari kata bahagia namun menurutnya pemberian kasih sayang dari kedua orang tuanya sudah lebih dari bahagia.

Zara melirik jam dindingnya dan langsung beranjak dari kursi,mamanya pun ikut beranjak dan menghampiri Zara.

"Aku berangkat ya,Ma.Takut telat nih." Ujarnya tidak lepas dari senyuman manisnya.

"Iya,belajar yang pinter ya.Jangan mengecewakan orang tua."

"Iya,Ma.Nggak akan,"

Setelah berpamitan dengan mamanya,Zara berjalan ke arah jalanan dan mencari angkutan umum.

ZARANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang