tiga

15.9K 1.6K 155
                                    

"Nyonya apa anda mau tidur seharian ini, seperti dracula?"

Hema mendengar suara Albert tapi kelopak matanya begitu berat sampai terasa sakit jika dibuka.

"Apa anda tidak lapar?" tanya Albert lagi.

Hema berbalik, menarik selimut, menutupi tubuhnya yang telanjang.
Jika Albert sampai turun tangan membangunkannya itu artinya para Alfa sudah pergi semua.
Tubuh Hema langsung merasa kedinginan.

"Aku akan bangun" gumam Hema tanpa tanda-tanda akan membuka matanya.

"Tidak, anda tidak bangun. Anda kembali tidur" sanggah Albert tenang.

Hema berbalik membelakangi Albert.
"Jika anda tidak bangun, anda akan melewatkan makan malam juga" ucap Albert.

Hema terdiam, alisnya menyatu.
Apa yang Albert bicarakan?
Makan malam?
Apa dia akan pergi ke satu tempat, apa para Alfa menunggunya di sana dan dia harus bersiap-siap dari sekarang?

Hema menggeliat mengangkat tangan tinggi ke atas kepala dan langsung terpekik kaget saat perutnya menjerit sakit.

"Ada apa?" tanya Albert yang ikut kaget olehnya.

Hema menatap cemas.
"Perutku. Rasanya aneh" bisiknya lemas.

"Apa kita panggil Dokter Tomo saja?" tanya Albert lagi menunduk menatap Hema yang masih bergelung dalam selimut.

Hema menggeleng.
"Tidak. Tidak perlu" tolaknya.
"Rasa sakitnya sudah hilang. Mungkin aku membuat gerakan yang salah saja.
Mungkin juga sebaiknya aku dipijat sudah lama bukan aku tidak melakukannya"

Albert mengangguk.
"Terserah anda saja tapi jika kembali merasa sakit tolong katakan pada saya atau para Alfa agar kami bisa meminta Dokter Tomo datang.
Ingat anda punya kewajiban untuk tidak membuat kami semua cemas dan risau" tegas Albert.

Hema tersenyum.
"Tentu saja. Aku akan melakukannya. Aku memang tidak mau kalian cemas dan risau, perasaan kalian itu lebih menakutkan dibanding apapun"

Albert tidak tersenyum dia mengangguk lalu berjalan keluar.
Di depan pintu dia kembali bicara pada Hema.
"Jangan lanjutkan tidur anda.
Makan malam sudah terhidang, tuan Raha dan tuan Lian akan pulang sebentar lagi. Tapi tuan Hali masih akan sibuk hingga tengah malam dan dia bilang supaya anda jangan menunggunya"

Kening Hema berkerut.
"Makan malam?" bisiknya yakin Albert salah sebut.

Albert mengangguk..
"Ya makan malam. Sekarang sudah jam enam sore lebih. Hampir jam tujuh.
Anda melewatkan sarapan dan makan siang" beritahu Albert santai seakan itu hal yang wajar.

"Apa?" pekik Hema melompat duduk.
"Bagaimana bisa?"

"Jetlag" jawab Albert langsung.
"juga kelelahan akibat perjalan sebulan kelilinv dunia dan rasa nyaman karena sudah kembali ke rumah"

Hema merapikan rambutnya, diam dan menerima penjelasan. albert.
Pantas saja rasanya seluruh tubuhnya terasa kaku dan sakit ditambah lagi rasa pusing di kepala yang baru di sadarinya.
Tidur seharian benar-benar tidak enak!

"Aku lapar. Aku akan bangun, mandi bersiap menunggu para Alfa dan jika mereka tidak segera sampai aku akan makan duluan" tekan Hema pada Albert yang hanya mengangguk sebagai jawaban sebelum pergi meninggalkan Hema sendirian.

Hema menyingkap selimut, meloncat turun dan langsung terbanting kembali ke atas kasur saat isi kamar berputar.
Dibenamkan wajah ke kasur dan mulai merintih menahan mual dan perih di perut.
"Apa harus memanggil Dokter Tomo saja?" lirihnya.

Setelah merasa agak baikan, Hema duduk merasa-rasa apakah sebaiknya dia bangun atau kembali berbaring saja?

Tidak!  Tidak!
Berbaring lagi adalah ide yang buruk.
Jika Hema tidur di kasur dan di lihat oleh para serigala lapar yang akan pulang sebentar lagi bisa-bisa besok Hema hanya tinggal nama.
Dia harus bangun, bersiap dan pura-pura baik-baik saja atau akan terjadi kekacauan besar jika para Alfa tau dia merasa tidak enak badan!

*******************************

Dikit aja dulu ya.
Yang penting rindu terobati.
Nanti pasti bakal di lanjut dan ditamatin sekalian biar kalian semua puaaas!!

(13072020) PYK

(Repost) MEREKA SUAMIKU # 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang