(5 hari kemudian)
--
"Heather, kami telah memercayaimu untuk menjaga rumah baik-baik, oke? Thank you so much," ujar Greyson.
"Alright sir," jawab Heather. Sore itu, aku dan Greyson keluar rumah , menyusul yang lainnya. Ya, hari ini kami akan ke Jepang. Dua mobil manager Greyson sudah menunggu, sementara managerku, Ale dan yang lainnya sudah di Jepang lebih dahulu.
Aku dan Greyson pun masuk ke dalam mobil managerku berisi Jack, mom Lisa, dan dad Scott. Greyson duduk di paling depan di sebelah supir, aku di bagian tengah dengan Jack, dan di paling belakang ada mom Lisa dan dad Scott. Akhirnya, mobil pun berjalan, disusul mobil yang berisi Elle, Tanner, ibu, ayah, Spring, dan Edgar. Kami akan menuju ke bandara, yang tidak diperuntukkan untuk umum. Kebanyakan untuk pesawat tentara atau pesawat pribadi artis.
(Skip)
Sesampainya di bandara itu, kami mengurusi hal penting terlebih dahulu, mengecek barang, mengeluarkan koper-koper dan memasukkannya ke dalam jet. Setelah itu, salah satu manager Greyson yang baru menginstruksikan kami untuk ke lapangan pemarkiran untuk langsung masuk ke dalam jet Greyson.
Omong-omong, ingat kan manager Greyson yang dulu saat ia di Paris? Ya, semenjak itu, Greyson keluar dari management itu dan mencari yang baru. Mencari yang lebih baik untuk dirinya..
**
"Oh , ya Tuhan," aku mendengar ibu dan ayah terkagum-kagum melihat interior mewah jet ini. Dengan jok empuk yang dapat dibaringkan layaknya tempat tidur, dengan karakteristik kayu mahal di dalamnya. Aku melihat manager-manager Greyson yang sudah menunggu di dalam, menyambut kami ramah.
"Hello Chris," sapa Greyson kepadanya. Chris membalas sapaan Greyson. Kami segera mengambil posisi duduk. Aku duduk dekat jendela, di sebelah Greyson. Di sini tedapat 3 macam kursi, yang pertama kursi biasa di bagian tengah, kedua kursi yang panjang seperti sofa, berhadapan dengan kursi di sisi yang lainnya, dan ketiga ada kursi yang berada di paling belakang, yaitu kursi biasa yang berhadapan dengan meja di tengah-tengahnya. Anak-anak duduk di jok paling depan yang berhadapan ke samping, membelakangi jendela. Mom Lisa, dan dad Scott duduk berdekatan dengan ayah dan ibu, sementara Elle dan Tanner di jok bagian belakang.
"Please fasten your seatbelts, and turn off your mobile devices, we're about to take off, thank you."
Aku dan yang lainnya segera memakai seatbelt. Aku berdoa terlebih dahulu agar diberi keselamatan saat perjalanan.
**
Tak terasa, kami sudah di udara. Aku melihat awan-awan sore yang akan berubah menjadi awan senja.
"What time is it, Grey?" tanyaku.
"5 p.m, Layla," jawabnya. Ia sedang menulis sesuatu di bindernya. Orang tua kami mungkin kelelahan, mereka terlelap lebih dulu. Anak-anak sedang cekikian bermain iPad bersama. Entah apa yang sedang Elle dan Jack lakukan. Aku mengintip ke belakang.
"Hey Elle, hey Tanner," sapaku.
"Hey Layla," jawab mereka. Ternyata mereka berdua sedang makan stroberi sambil mengisi teka-teki silang. So sweet..
Aku ingin bisa seperti mereka.
Aku menyenggol bahu Greyson agar ia peka. "Wait sweety I am writing," ujarnya. Aku yang bete itu segera menoleh ke sisi lain dan mengambil ipodku, memasangkan headset dan mendengarkan musik.
Sambil melihat ke jendela, melihat langit yang semakin lama semakin gelap.
"Come with me for a little ride see the shadows passing by..
Look at the sun
And see the clouds turn to faces in the sky.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss the Rain (Greyson Chance), Piano Love Sequel
Fiksi Penggemar"Kapan saja kau merasa kesepian, ciumlah hujan. Basahi bibirmu dengannya seolah-olah hujan itu adalah aku." -Layla Kiss the Rain by: Natashaacupcakes