THOBY-05

15 7 3
                                    

Selamat Membaca!

-
Sebaiknya jangan terpancing dengan decitan pintu. Bagaimanapun juga, kamu sedang berada disarangnya.
-

05-Elyna

Krik

Krik

Krik

Krik

Suasana malam yang didominasi ketenangan. Suara hembusan angin, dan jangkrik, menambah kesan sunyi. Seperti itulah yang mereka rasakan sebelum pesta malam ini akan dimulai. Ayla tampak bersemangat, tujuannya kerumah ini adalah pesta, sebuah pesta untuk kenangan para sahabat SMA nya.

Rio dan Ja'far masih berkutat dengan pemanggang daging itu. Salahkan saja Elyna, kenapa dia membawa pemanggang berdiri yang sudah rusak. Bahkan alat peletak dagingnya pun sudah sedikit renta, bisa-bisa dagingnya akan jatuh ke arang nantinya. Penyangga dibawah sana juga tidak bisa berdiri dengan tegak, untung saja akal jenius Ja'far bekerja. Ia lilitkan tali di bagian tengah, agar satu penyangga itu berdiri sama seperti yang lain. Selesai!

Sedangkan Ardyan, cowok berbadan tegap itu tampak membantu Ayla mengangkat barang dan bahan dari dalam, keluar. Pasangan romantis ini sesekali bercanda gurau dan melontarkan kata manis. Acara pesta yang akan mereka lakukan di luar rumah, membuat Elyna dan Ayla membuat beberapa lampu lampion kecil yang cantik. Kedua gadis kreatif itu menggantungnya ditali yang telah Ja'far pasang diatas sana. Memakan daging panggang, sambil menikmati langit malam gemerlap bintang. Ekspetasi yang indah memang.

"JA'FAR AMBILIN KARET DIATAS MEJA SITU DONG!" Teriak Diva seraya memegangi lampion berbentuk hati diatas sana.

"Yang kalem dong Div, lo mau Ja'far jadi jijik sama lo!" Peringat Elyna pelan, gadis itu masih belum terbiasa juga.

"Nih," Ja'far sudah mendekat dan memberikan beberapa karet kepada Diva. Sontak, Diva berbalik ingin menerima karet tersebut. Tapi bodohnya, gadis itu melepaskan lampion hati yang bahkan belum ia pasang di talinya.

"Diva! Kok lo jatuhin sih?!" Gerutu Elyna merasa kesal sendiri kepada sahabat satunya ini.

"Terimakasih Ja'far," seketika Diva tidak memedulikan gadis sialan disampingnya.

Ja'far hanya menggeleng kepala heran, cowok itu memerhatikan lampion hati dibawah sana. Kemudian, tangannya beralih memungut lampion yang menurutnya bagus, dilihatnya tulisan hitam di tengah-tengah bentuk hatinya. Tertera namanya bersama nama Diva disana, dengan bentuk Love ditengah-tengahnya. Ja'far yakin, pasti gadis itu berhalusinasi menjadi kekasihnya.

"WOI FAR, INI KENAPA UDAH LO TUTUP? ARANGNYA 'KAN BELUM DI MASUKIN!" Teriak Rio dengan nada kesal. Sungguh, rumah muram dan sunyi itu sudah diisi dengan keramaian keenam remaja kota. Semoga saja tidak ada yang terusik!

Setelah kepergian Ja'far, Elyna beranjak pergi menghampiri Ayla yang masih bersama Ardyan di meja sana. Ia ingin memastikan apakah persiapan pangannya telah usai atau belum.

"La, ini kok dagingnya cuma segini?" Tanya Elyna saat gadis itu hanya melihat separuh dari daging yang sudah mereka beli sebelum datang kesini.

"Yang lain kek nya masih di kulkas Lyn," Jelas Ayla.

"Yaudah gue ambil ya,"

THOBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang