13

388 42 0
                                    

Udara malam menyelimuti Seoul, suhu yang sudah di bawah rata-rata itu membuat para orang-orang di sana lebih memilih menghabiskan waktu di dalam ruangan daripada di luar. Meski itu tidak semuanya,

Byun Baekhyun

Wanita itu berada di pinggir Sungai Han di Taman Hangang, beruntung dia menggunakan Coatnya untuk menghalau udara dingin. Tapi hati wanita itu yang mendingin, matanya lurus kosong menatap hamparan sungai Han di tempat dia berdiri

“Park. Chan. Yeol” serunya pelan

Kilas balik dari pertemuan pertama kali mereka yang selalu menjadi pengabaian dari Baekhyun hingga pertemanan dan menjadi sebuah kisah manis cinta remaja yang berakhir menjadi Luka untuknya…. Hingga sekarang

“Lee. Jong. Hyun” serunya lagi dengan suara pelan

Kilas balik dimana pertemuan pertama mereka adalah di ambang kehidupan Baekhyun, Lelaki itu menjanjikan akan selalu berada di sisinya apapun yang terjadi dan itu sampai sekarang masih berlaku. Hanya lelaki itu yang benar-benar Baekhyun miliki

Lalu? Kenapa dia meragu?

Baekhyun mendapatkan sebuah tawaran untuk menjauh dari Sang Pembuat Luka. Dia sudah cukup melakonkan Calon Istri yang baik selama ini, tapi apakah dia bisa memerankannya selamanya? Sebenarnya untuk siapa dia hidup saat ini?

Jika empat tahun lalu hingga Sang Ibu mengatakan Perjodohan dia meyakini bahwa saat itu dia hidup untuk dirinya sendiri. Tapi sekarang? Untuk siapa dia hidup? Ibunya? Ayahnya yang berada di surga? Atau Park Chanyeol?

Baekhyun tidak pernah bisa lagi menikmati hidup bersama Park Chanyeol. Luka masih di sana dan bagaimana dia bisa menjadikan Sang Pembuat luka sebagai pendamping hidup?

Tapi…. Baekhyun masih mencintainya. Amat sangat mencintainya hingga rasanya Baekhyun lebih memilih Mati untuk kedua kalinya

Bagaimana bisa dia menikmati Cinta dan Luka di satu waktu?

Bagaimana bisa?

Suara derap langkah dengan nafas terburu memecahkan fikiran Baekhyun, dia menoleh pada sisi kanannya dan terkejut saat sosok yang berada beberapa langkah darinya, tampak terengah oleh nafasnya

“Aku menemukanmu…” serunya di tengah engahan nafasnya yang payah

~ FINE ~

Tempat itu gelap dan berbau amis. Kesunyian menjadi teman kegelapan tersebut

Tak ada sedikitpun cahaya yang bisa dia lihat dari tempat dia duduk dan terikat saat ini

Nayeon tidak bodoh jika saat ini ajal akan menjemputnya. Tapi dia tidak percaya jika sosok yang dia panggil ‘Paman’ itu akan bermain-main dengan nyawanya

KLIK

Lampu menerangi ruangan itu, Nayeon perlu membiasakan Cahaya yang menyinarinya sebelum sadar jika saat ini dia berada di Ruangan tak terpakai. Tampak kosong meski kumuh

Suara derap sepatu terdengar menggema dan itu hanya semakin membuat sosok Nayeon takut dan perlu menyiapkan diri bahwa ajal benar-benar akan menjemputnya

Matanya menatap lekat bayangan tinggi yang berjalan mendekat padanya hingga matanya terbelalak melihat sosok itu

“Pa-paman” cicitnya terkejut

“Kau masih bisa memanggil ku begitu?” suara itu begitu dingin terdengar di telinga Nayeon “Im Nayeon! Kau sudah bekerja denganku 5 tahun, aku memberi mu rumah, uang dan segalanya. Tapi? Bagaimana bisa kau melakukan pengkhianatan seperti ini padaku?” geraman itu terdengar mengerikan, Na yeon hanya bisa memejamkan matanya takut

FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang