Bab 5

11 1 0
                                    

Beberapa hari belakang Sari terlihat murung. Sahabat Ica tersebut kerap kali tertegun saat di panggil. Membuat dahi Ica berkerut. Bertanya tentang apa yang membuatnya kepikiran.

"Sar, kamu kenapa?" tanya Ica pelan. Duduk bersebelahan di bangku Ica, tepat di ruang kelas 9A. Sari menggeleng. Gadis tersebut menangkupkan telapak tangan nya pada meja lalu menelusupkan wajah.

"Gimana cara nya ya Ca?"

Mengerutkan dahi. Ica pun bertanya, "maksud?"

"Ca. Aku udah ngelanggar janji. Seharusnya Mts ini aku engga pacaran tapi malah hilap pacaran sama Ae. Mau minta maap ke pak Adib. Tapi ... gimana cara nya? Pasti nya malu banget. Ah, kepikiran tau ga si," ucap nya frustasi.

Seketika Ica terperangah. Mengingat kembali hubungannya dengan Arif. "Komitmen itu pacaran bukan si?" tanya nya dalam batin.

Lama berkutat dengan pemikirannya sendiri. Membuat Sari memalingkan muka melirik Ica. Satu senggolan berhasil membuat Ica tersadar.

"Sar," panggil Ica dibalas gumaman oleh Sari. "Pacaran itu berkomitmen ga?"

"Apaan si. Yaiyalah. Ga saling menyakiti, ga saling bohong, gaselingkuh, saling terbuka itu semua komitmen."

"Menunggu apa itu sama?"

"Iya."

Tubuh Ica luruh. Lantas ia pun memalingkan badan menunggungi Sari.

Pasangan Dari SosmedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang