6. The Ard Brothers

274 17 0
                                    

NOW

Ardan dengan adik dan kakaknya kini sedang berada di tempat bermain bowling. Setelah kepulangan Ardial, kakaknya, dari tugas dinas di Hongkong, baru kali ini mereka sempat menghabiskan waktu bersama.

Rupanya Ardial membawa cerita menyedihkan dari kepulangan dinasnya. Ia sedang bertengkar dengan kekasihnya, Rayne. Hal itu karena Rayne salah paham setelah membaca isi group chat Ardial dan kedua adiknya.

"Mana gue tau kalo ternyata beberapa kali gue harus dateng ke meeting dadakan. Masa gue mau gak dateng? Gue kan ketua timnya, udah gitu beberapa member tim gue udah pada balik. Lo tau gue bukan tipe cowok bucin. Gue tipe orang yang pake skala prioritas. Keluarga aja sering gue tinggal demi tugas, apalagi Rayne yang baru jadi pacar?"

Ardan sampai hafal bagaimana akhir dari pertengkaran sepasang kekasih tersebut. Akhirannya, selalu Ardial yang meminta maaf walaupun pacarnya yang meronta memohon untuk baikan.

Ah, rese banget Rayne ngerusak momen happy happy kita bertiga aja! rutuk Ardan dalam hati.

"Gue tau pasti lo juga udah jelasin semuanya kan ke Rayne? Terus gimana?" tanya Ardan yang mendadak serius.

"Betul. Dan pasti lo berdua tau lah gimana Rayne menyikapi itu. Tapi yaudah, gue gak mau ambil pusing. Yang gue takutin itu keadaan Anjana. Maksud gue, Rayne kan sekarang udah tau kalo gue ada apa-apa sama Anjana, dia pasti menyimpulkan hal yang bukan bukan dan berpikir berlebihan, ya walaupun dia gak tau kalau dulu gue ada masa lalu sama Anjana. Gue takut Anjana di apa-apain. Lo berdua tau kan kalau mereka masih bersitegang?"

Selama beberapa detik, tidak ada respon dari Ardi dan Ardan. Mereka justru diam sambil melongo.

Ardial berdecak kesal, "Kenapa pada diem sih?"

"Hah? Maaf maaf mas. Satu, gue amazed aja karena jarang-jarang kan lo cerita panjang lebar kayak gini. Kedua, gue baru inget tentang Anjana dan Rayne. Iya bener, gue juga jadi takut Anjana kenapa-kenapa." Ardan merespon serius curhatan Ardial.

"Tapi kan mbak Anjana udah punya pacar juga, menurut gue sih mbak Rayne gak akan sebodoh itu kalau mau 'ngapa-ngapain' mbak Anjana. Bisa jadi dia takut karena pacar mbak Anjana itu temen dia juga atau bisa jadi juga dia takut kalo ketauan sama orang tuanya. Atau takut sama mas Iyal mungkin?" giliran Ardi merespon curhatan Ardial.

"Kata Ardi barusan ada benernya juga sih, Mas. Rayne gak akan berani lah senekat itu. Paling cek cok biasa ala wanita. Tapi putus bukan jalan keluarnya, setidaknya untuk sekarang sih. Menurut gue kalo kalian putus, Rayne malah semakin mikir macem-macem dan makin memperbesar kemungkinan untuk 'ngapa-ngapain' Anjana."

"I think so." jawaban singkat Ardial.

"Walaupun Ardi gatau detail masa lalu mas Iyal dan mbak Anjana gimana, tapi kalo diliat liat sih cukup termemori indah sekaligus menjadi mimpi buruk kalau dikenang. Karena kalau gak begitu, mas Iyal gak akan sekepikiran dan setakut ini kan?"

Ardial sedikit kaget mendengar pertanyaan Ardi. Ia hanya menoleh dan merespon dengan senyuman.

"Gimana pun itu, please fix it, mas." pinta Ardan.

Ardial hanya mengangguk perlahan, "Btw, gimana ceritanya kok lo masih bisa lanjut sama Raisa? Terakhir kabar yang gue denger, lo berantem sama Shendy gara-gara Raisa dan yaaa kabar burung tentang Raisa yang bikin Shendy worry sama lo."

Mantra CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang