7. Apa Kabar?

246 20 0
                                    

Setelah beberapa bulan lost contact, akhirnya hari ini mereka bertemu, Andira dan Ardan. Tanpa sengaja, di acara yang diadakan Randy.
Mungkin juga Tuhan yang sengaja, lewat perantara Erisa yang mengabari dan membujuk Andira untuk hadir di acara ini.

Namun mereka lebih memilih untuk pergi dari acara tersebut. Disinilah mereka saat ini, di warung pecel ayam pinggir jalan.

"Apa kabar lo?"

"Baik."

Awal percakapan ini sangat canggung, tidak terdengar seperti percakapan dua orang sahabat akrab.

"Everything has changed." kata Andira.

"Exactly.." sahut Ardan.

"Lo berubah juga." timpal Andira.

"Lo juga." sahut Ardan tak mau kalah.

"Lo lebih..." Andira lebih tak mau kalah.

"Lo laaahh.."

Mendadak mereka berdua tertawa.

Mereka yang sekarang tetap mereka yang dulu. Yang berubah hanya waktu dan keadaan.

"Hahahaha"

"Hahaha"

"We're not. Kita masih sama sama gak mau kalah tau hahaha." lanjut Andira.

"Iyalah, gue gak boleh kalah sama lo, Kadir!" seru Ardan.

"Aduh, udah lama gak dipanggil Kadir sama lo, Dan."

"Udah lama juga gak dipanggil Mas Ardan."

"Dan... kita canggung banget anjir! Kayak sepasang mantan kekasih yang kembali bertemu....jiahahaha." seru Andira.

"Gak ada yang namanya mantan temen, Dir." ujar Ardan lugas.

Andira menarik nafasnya dalam dalam.

"Lo bener, Dan. Semakin kesini, semua semakin terasa kalau lo tuh sendiri. Just you vs the world. Orang lain cuma peran pendukung buat ngebantu kita aja, karena kita makhluk sosial. Remember? You have told me about... a few years ago?"

"Hmm, inget. Ya gitu lah, mau gimana lagi. Tapi jangan terlalu skeptis juga. Kita tetep butuh temen dan orang lain." ujar Ardan.

"Lo tau, Dan? Bahkan pertemanan kita yang dulu seakrab itu, sekarang terasa cuma kenangan. Aneh gak sih? Masa sekarang kita ngobrol kayak orang baru kenal gitu." Andira terkekeh canggung.

"Dir, langsung aja. Lo kenapa?"

Ardan mengerti, sedaritadi Andira hanya mencari 'intro'.

"Kebaca banget tau gak? Langsung aja bilang lo lagi kenapa?" kekeh Ardan.

Andira terdiam sejenak dan tersenyum masam.

"Gue pingin nyamperin bokap gue. Baru plan aja sih." ucap Andira lirih.

"HAH?!" Ardan terkejut mendengarnya.

Mantra CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang