ONE CHOICE(5)

10 1 0
                                    

Setelah acara makan besar kemarin, kami pun diliburkan selama kurang lebih sebulan. Aku tidak berlibur dan hanya dirumah saja dikarenakan ayah dan ibu tidak bisa cuti kerja dan sedang sibuk sibuknya. Aku dirumah bersama Raha dan Xander. Xander memang berkuliah di kota yang sama dengan ku namun sangat jauh dari tempat tinggal kami, jadi dia nge kos di dekat tempatnya kuliah dan saat ini dia juga sedang libur, tak kusangka kami sama sama libur jadi aku sangat senang bisa menghabiskan waktu dengannya. Kami bertiga terkadang pergi ke pantai menaiki mobil Xander, hanya bertiga. Atau kami bisa menghabiskan waktu seharian full dirumah tanpa mandi dan menonton film sepuasnya. Terkadang aku pergi bersama sahabat sahabatku untuk menonton film atau sekedar cuci mata di mall. Liburan ini menurutku sangat berwarna meskipun ayah dan ibu tidak bisa menikmatinya bersama kami.

After one month kami kembali masuk di tahun ajaran baru dan kelas baru, yakni kelas 12. Kelas dimana kami sedang sibuk-sibuknya memilih ingin kemana kami selanjutnya, kelas dimana kami akan sibuk ujian terus terusan, dan tidak bisa terlalu santai dalam melakukan apapun. Aku dan sahabatku pun berpisah, dan yang bersamaku hanyalah Vana. Kami duduk berdua disatu meja. Selain dia, Niel, Evan,Reino,dan Kevin tetap tinggal di IPA 1. Mereka berempat sangat pintar, meskipun mereka tidak belajar, mereka pasti bisa menjawab soal ujian, aku terkadang kagum melihat mereka. Banyak teman baru dari kelas lain yang tidak terlalu kuketahui namanya, namun wajahnya aku kenal. Stefa dan Joy pindah ke IPA 4. Mereka sepertinya terkena karma karena terlalu sering iri terhadap semua orang. Sedangkan Nefa berada di IPA 2, berkumpul bersama teman teman julidnya yang lain. Di kelas kami hanya sekitar seperempat yang menetap disana,selebihnya berpindahan ke kelas sebelah. Mungkin karena mereka terlalu santai makanya mereka tergusur dari IPA 1,aku tidak tau pastinya.

Murid tahun ajaran baru banyak yang masuk. Sekolah ku merupakan sekolah swasta, jadi jika banyak yang masuk, itu termasuk sebuah mukjizat. Sekolahku merupakan sekolah TOP nomor 1 swasta terbaik di kotaku, namun biayanya sedikit mahal jadi terkadang orang berfikir dua kali untuk masuk kesini ketika mereka tidak lulus sekolah negeri. Terbalik dengan diriku yang di ujikan ke sekolah negeri pun tidak, namun tibatiba sudah masuk swasta saja. Kadang aku ingin masuk negeri, namun melihat orang tua ku yang bersikeras aku masuk ke sekolah yang terbaik akupun mengiyakan saja, hitung-hitung berbakti kepada orangtua.

Vana saat itu sedang sibuk menjadi panitia MOS karena dia anak OSIS. Dibanding keempat sahabatku cuman aku lah yang satu satunya tidak ikut organisasi, namun jika ada acara besar dan mengundang keluar sekolah, aku ikut menjadi panitia karena akses masuk panitia tanpa syarat menjadi anggota osis atau tidak,jadi semudah itu. Aku berkeliling sekolah sendirian sambil melihat anak anak baru yang di mos oleh angkatanku. Terkadang mereka tersenyum kepadaku dan menyapaku, meminta tanda tanganku karena disuruh oleh kakak pembimbing mereka. Aku pun memberikannya dengan senyum dan itu sangat menyenangkan sekali.

Saat aku berkeliling sendiri aku bertemu dengan Galen dan gengnya. Galen tersenyum dan kubalas dengan senyuman lagi. Temannya melihat kearah ku dan tentu saja aku malu dan dengan cepat pergi berlalu dari mereka, namun tiba tiba tanganku ditahan oleh salah satu teman Galen.

'' hei lu jangan buru buru dong'' kata teman Galen mencoba menggodaku

'' lu siapa gw ga kenal, mending lu lepasin sebelum tanganlu gw patahin'' kata ku marah

'' jadi cewek kok kasar amat sih, Le lu gausah milih dia deh, mending temennya yang satu lagi aja'' kata teman nya yang satu lagi yang membuat hatiku sangat panas, mataku rasanya ingin menumpahkan segala air yang telah menguap di pelupuk.

'' udah udah stop la lepasin aja Fe, dia gaada salah apa apa gausah ditahan'' kata Galen kepada temannya yang menarik tanganku.

Sebelum dilepasnya, aku menghempaskan tangan ku sekuat tenaga yang membuat mereka terkejut, terutama temannya yang menarik tanganku tadi. Mungkin dia merasakan tangannya mau terlepas karena kuhentakkan sangat kuat.

'' sial'' kata teman Galen

Aku lari dari mereka tanpa menatap Galen lagi. Aku benci dia. Aku benci teman temannya yang sudah merendahkan aku. Apa salahnya jika aku kasar. Aku tidak pernah merugikan mereka. Aku memutuskan menangis di taman belakang sekolah sendirian tanpa sepengetahuan orang. Tiba tiba tak kusangka ada Vana yang berlari ke arahku dan bertanya kenapa aku bisa menangis setelah sekian lama tidak menangis. Aku hanya membisu dan tak ingin menceritakan nya kepada Vana. Mengapa sih mereka begitu kepadaku. Aku ada salah apa sih sama mereka. Dua kalimat itu terus tergenang difikiranku membuatku sangat kacau.

Malam harinya masuk notif chat whatsapp dari Galen, meminta maaf kepadaku, namun tidak kubalas dan ku read saja. Aku capek melihat dia begini, apa jangan jangan dia bermuka dua, hanya sok baik kepadaku, entahlah aku tidak tahu.

Aku melakukan hari ku seperti biasa, kelas agama ku dan dia tidak sama lagi. Aku sangat bersyukur karena aku merasa doaku dikabulkan oleh Tuhan. Hari berlangsung begitu cepat, aku pun mulai melupakan kejadian itu,sesekali mereka bertemu ku, aku hanya memberi tatapan dingin. Mata mereka mengarah kepadaku, seperti mata merasa bersalah. Aku tidak peduli. Mereka sudah merendahkan ku, menganggapku perempuan kasar. Aku fikir aku begitu karena aku ingin melindungi diri ku, bukan untuk di cap menjadi cewek kasar.

Tak terasa saja tiba tiba sudah masuk bulan Agustus, bulan kelahiranku. Aku sangat sangat menantikan hari lahirku yang dirayakan oleh satu Indonesia. Kalau kalian fikir tanggal berapa aku lahir? Ya aku lahir tanggal 17 Agustus 2003 dan tahun ini aku memasuki 17 tahun. Aku tak ingin merayakan sweet seventeenku beramai ramai, aku hanya ingin teman dekat ku saja dan satu kelas yang datang ke pesta ulang tahunku.

Tanggal 17 Agustus tiba, aku merayakan ulangtahun yang sedikit berbeda dikarenakan Raha dan Xander tidak berada dirumah. Raha sudah lulus kuliah dan masuk jurusan psikologi di universitas di luar kotaku. Aku terkejut karena dia memilih masuk ke jurusan itu sebab rasaku itu sangat amat tidak cocok kepadanya. Namun dia hanya berkata dia asal pilih jurusan, tapi malah mendapat jackpot, dia sangat beruntung.

Aku merayakan ulangtahunku bersama keempat sahabatku, ditambah Niel dkk, serta teman ku yang lainnya dirumahku. Ibuku banyak memasak dan mendekor sendiri, bertemakan hitam berhiaskan sign Leo. Sangat amat cantik. Aku memakai gaun selutut berwarna hitam dengan rambut digerai kebelakang dan memakai pita warna emas.

Teman teman ku datang dan mengucapkan selamat ulangtahun kepadaku. Aku sangat amat senang. Aku memasukkan nya kedalam instastory dan status whatsapp ku. Setelah selesai acara aku membuka isi hp ku dan melihat notif dari Galen masuk

''hi Leo, happy birthday to the most cute girl I ever meet, maaf ya gw sangat amat menyesal akan kejadian yang menimpa lu dikarenakan teman gw yang seenaknya itu. Gw minta maaf ya Le, please maafin gw, gw gatau perasaan gw bakalan gimana kalau lu ga maafin gw Le. Gw hampa lu bersikap dingin ke gw. Sekali lagi happy birthday ya Le, semoga lu jadi orang yang bisa gw miliki sepenuhnya. Wish u all the best little girl''

Aku terharu melihat isi pesannya dan ya aku luluh. Akupun langsung membalasnya dengan kata kata sok cuek

''thankyou wishing nya Len, aku harap itu terkabul. Dan ya gw maafin lu''

''serius Le?''

''hmm,iya''

'' thankyou Le, jadi gw bisa temenan ama lu lagi kan''

'' iya, lu segitu amat ya mau temenan sama gw''

'' nggak Le, lu gatau rasanya senang begini Le. Gw merasa jadi manusia tersenang di detik ini Le''

''lebay lu Len''

'' nggapapa lebay yg penting lu maafin gw Le, oh iya gw punya gift buat lu, lu mau lihat ga''

''apaan?''

''nih(mengirimkan foto tangan berbentuk love)''

''haha thanks Len, kadonya sangat berkesan''

''wahahah kembali kasih''

'' gw tidur dulu ya Len, gw baru party dan rasanya capek beut'''

''emm okey tuan putri, selamat tidur''

''selamat tidur''

Entah apa yang kurasakan sekarang. Rasanya sangat menyenangkan dan rasanya ku tidak ingin mengakhirinya dengan cepat, namun tubuh dan mataku sudah tidak tahan lagi, jadi kusudahi hari ini dengan hal yang menyenangkan.

Two choice one heartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang