1. Pertemuan

1.6K 125 27
                                    

Siang hari yang tidak terlalu terik. Tokito Muichiro, sang pilar Kabut memutuskan untuk berjalan jalan ke desa di dekat kaki gunung.

Ia merasa bosan. Merasa kesepian. Mungkin dengan berjalan jalan ditengah keramaian orang yang tak terlalu padat akan menghilangkan sedikit kejenuhannya.

Disaat ia sedang berjalan jalan, banyak gadis muda maupun orangtua yang membicarakannya.

"Hey hey, lihat pria tampan ituu.." "Kyaaaa dia sangat imuut dan tampan!!!"

"Waaah, kelihatannya dia anak yang baik. Cocok sekali bila jadi menantuku, hahaha.."

Muichiro tak memperdulikan hal tersebut. Mendengar semua itu malah membuatnya sedikit dongkol.

'Tau kok, aku ini memang imut memang tampan, memang baik... udah dari lahir kok:')'

Itu adalah salah satu penyebab
Muichiro lebih terkesan cuek kepada wanita. Dan itu juga yang membuatnya menjadi orang yang Tidak pekaan.

Namun, ia mendengar sesuatu. Sepertinya ada penindasan. Ia berjalan menyusuri keramaian dan ia memasuki sebuah gang yang lumayan sempit.

"Hei kau gadis manis! Cepat serahkan barang itu! Atau kalai tidaak... hehehee... kau tanggung sendiri akibatnya! Hahahahah!!!!" Seorang yang lumayan berotot terlihat sedang memojokkan seorang gadis yang lebih muda dari Muichiro.

Gadis itu hanya menggeleng keras dan memeluk erat sebuah bungkusan. Ia memejamkan matanya.

"Hei dasar kau! Kau bisu ya!!! Cepat serahkan sebelum kesabaranku habis!!!" Seorang yang berotot itu tidak sendiri, ia bersama dengan seorang lagi yang lebih tinggi.

Gadis itu tetap kekeh. Ia tak menjawab kedua orang tersebut. Ia takbersuara sama sekali namun ia menolak dengan menggelengkan kepalanya.

"Sudahlah! Kau membuatku Kesal!!! Hyaaah!!!!" Seorang yang berotot itu mencoba memukul gadis itu.
'Eeh!!!"

Tangannya tertahan. Orang itu berusaha melepaskan tangannya tetapi ia tetap saja tidak berhasil.

"Hei, Bocah! Mengapa kau menggaku Hah! Mau cari mati kai ya!!!" Ucap salah seorang mereka.

Para penindas itu berusaha menghajar Muichiro. Namun, mereka bahkan tak dapat menyentuh muichiro.

Muichiro hanya menghindar dengan tatapan datar. Begitu terus terjadi hingga ia bosan dan kedua penindas itu kewalahan.

"Sudahlah, kalian menyerah saja. Kalian tak akan melukaiku sedikit pun." Ucapnya datar.

Kedua penindas tersebut ngos ngosan. "Dasar bocah tak tau diri!!!" Sekali lagi ia mencoba memukul muichiro. Dengan mudahnya muichiro menangkisnya.

"Kau membuatku bosan. Menyerahlah sebelum kupatahkan jari-jari payahmu itu." Muichiro memasang wajah datar namun ia memberi sedikit penekanan pada kata katanya.

"TIDAK AKAAN!!!"

Hingga akhirnya Muichiro memutar tangan penindas tersebut hingga badan mereka terbalik.

Keduanya nampak ketakutan dan segera berlari.

"Dasar payah. Begitu saja langsung lari. Lemah!" Muichiro bergumam.

Gadis yang sedaritadi hanya melihat saja langsung berterimakasih kepada Muichiro.

"Arigato Tokito-Sama!" Gadis tersebut membungkuk hormat.
Muichiro kaget.

'Eh, dia mengenalku?'

"Tidak masalah. Apa kau baik-baik saja?" Muichiro menanyakan kondisi gadis tersebut.

You'll be Mine || Tokito Muichiro x OcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang