Rasa

212 22 0
                                    

Kantin siang ini lumayan ramai.
Aletta yang biasanya duduk bersama Meta, Arkana dan juga teman teman nya kini berbeda, meja yang biasa Arkana dan kawan kawan nya tempati diisi oleh murid murid yang tidak kebagian tempat.

Padahal hari ini bukan hari spesial atau apapun, namun seperti nya memang pelajaran siang tadi membuat perut semua murid keroncongan berjamaah.

“Tumben si Arkana ga ngintilin lo”
Ledek Meta kepada Aletta yang sibuk dengan bakso pesanan nya.
Sebenarnya Aletta juga sedikit bertanya, tumben tumbenan pacar kontrak nya itu tidak mengikuti nya saat jam istirahat.

“Oh iya Ale, katanya di kelas Stevan ada murid baru, cewek cantik katanya”
Ujar Meta di sela makan nya. Selain queen of bacot di sekolah, Meta juga tidak pernah ketinggalan berita yang lagi viral di sekolah.
Ya katakanlah titisan lambe turah.

“Ohhhh”
Aletta hanya ber oh ria.
Entahah, ketidak adaan Arkana disini membuat nafsu makan Aletta berkurang.
Sepertinya gadis itu kini sedang belajar menerima nya.

---

“Lo ga ada latian basket ama Arkana?”
Tanya Meta. Kini mereka berdua sedang jalan menuju halte untuk pulang.

“Gatau, chat gue belum dibales.”

Jelas Aletta. Pasalnya sejak siang tadi, chat yang ia sampaikan kepada Arkana belum dibalas sampai sekarang.
Mungkin hari ini Aletta akan pulang naik angkutan umum, tidak seperti kemarin kemarin yang diantar Arkana.

“Eh, itu bukan motor Arkana ya?”
Meta menunjuk sebuah motor yang hendak keluar parkiran, lalu setelah itu seorang perempuan naik di belakangnya.

Aletta terdiam.
Benar, itu motor Arkana.
Lalu perempuan di belakang nya? Aletta tidak mengenalinya sama sekali.
Wajah nya terlalu asing untuk Aletta kenal di sekolah ini.

Sepertinha salah besar jika saat ini Aletta telah menyimpan perasaan kepada pria itu.
Aletta kira Arkana kini sudh berubah, namun nyatanya salah besar.

“Lo...gapapa?”
Tanya Meta ragu, ada sedikit penyesalan karna ia tadi memberitahu Aletta.

“Eh?gue gapapa lah, santai aja”
Aletta terkekeh pelan, terlihat jelas itu adalah sesuatu yang Aletta paksakan.

Jelas sudah.
Aletta kini menyukai nya.

“Gue tau lo ga sebodoh itu Al”
Gumam Meta pelan, namun masih bisa di dengar jelas oleh Aletta.

                                🍃🍃🍃

Seperti biasa, karna stok makanan sudah hampir habis, malam ini Aletta harus keluar rumah untuk membeli kebutuhan nya di supermarket.

“Loh, Aletta?sendirian ke sini?”
Sebuah motor ninja berwarna hijau berhenti tepat di depan Aletta. Namun sayang nya itu bukan Arkana seperti waktu itu, melainkan sang ketos, Fathur.

“iya kak, lo ngapain disini?”
Tanya Aletta melihat Fathur dengan dua kantong belanjaan di motornya.

“Gue tadi disuruh mama belanja, eh ngeliat lo disini, gue anter pulang ya?” Tawar Fathur kepada Aletta, lalu memgambil kantong belanjaan yang dibawa Aletta.

Tadinya Aletta ingin menolak, namun karna cuaca yang sepertinya sudah mau hujan, akhirnya Aletta menerima tawaran itu.
Tidak ada salahnya bukan?

Jalan malam ini sangat amat ramai, hingga membuat perjalanan Fathur terhambat karna kemacetan di ibu kota.

Rintik hujan mulai turun.
Perlahan tapi pasti, hujan yang tadi nya hanya sedikit pun kini berubah menjadi hujan yang sangat deras.

“Kita neduh dulu ya?!”
Ucap Fathur sedikit keras, karna suara deruman motor ataupun mobil membuat suasana sangat bising.

Aletta mengangguk tanda persetujuan.
Akhirnya mereka berhenti di salah satu toko yang saat itu kebetulan sedang tutup.

---
BEBERAPA PART LAGI BAKAL ABIS DAN NGEGANTUNG:(
JUJUR AKU JUGA SEDIH BANGET TAPI GIMANA GA ADA IDE LAGI WKWK.
kira kira kalau udh di up semua kemungkinan ceritanya bakal aku apus, karna mau bikin cerita baru
(insyaallah ya karna lagi ga mood nulis banget akhir akhir ini)

ALETTARKA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang