Pagi tadi, kita masih bisa berkumpul. Masih bisa tertawa bersama.
Tapi....
Sore ini, kita berkumpul dengan keadaan yang berbeda.Dan,
Mulai sore ini, kita sudah tidak lagi sama. Kita sudah beda dunia.- Elzafira
***
Siang ini cuaca sangat panas. Hingga membuat tenggorokan rasanya perih karena sangking keringnya.
Empat murid SMA itu mampir di salah satu penjual es kelapa. Salah satu dari mereka menghampiri abang penjual es kelapa dan memesannya.
"Panas banget, nih tenggorokan rasanya kaya kebakar," ujar salah satu gadis itu.
"Emang udah pernah rasain tenggorokan kebakar? Gimana rasanya El?" salah satu pria dari mereka menggoda gadis yang berucap tadi.
"Ishh itu kan cuma perumpamaan, Prince!!" Gadis yang bernama El itu mengerucutkan bibirnya.
Elzafira. Gadis imut dengan pipi chubby serta mata yang berwarna coklat.
El memiliki tiga sahabat. Satu gadis serta dua pria. Jadi, kebanyakan orang mengira mereka seperti dua pasangan jika sedang pergi bersama-sama.
El berbeda dari sahabat-sahabatnya. Mereka dari keluarga kalangan atas, sedangkan El hanya anak dari seorang yang bekerja sebagai supir.
Tapi itu tidak masalah bagi mereka. Mereka tidak pernah mengungkit tentang pekerjaan ayahnya El.
Tidak lama, pesanan mereka datang. Kiano membawa dua es kelapa dan dibantu abang penjualnya.
El segera meminum es nya. Ia sudah kehausan dari tadi. Prince, Kiano, dan Ivy tersenyum melihat tingkah El.
"Habis ini mau kemana?" tanya gadis yang bernama Ivy.
"Aku mau pulang," El memandang Ivy yang kini tengah menatapnya.
"Lo ada acara El?" tanya Kiano membuat El mengalihkan tatapannya ke arah pria itu.
"Enggak ada, cuma El mau bersih-bersih rumah,"
El memang berbeda dari gadis lain. Setiap pulang sekolah, El selalu membersihkan rumahnya terlebih dahulu.
"Jangan sampai kecapean El!" pria yang sedari tadi diam kini mengeluarkan suaranya.
Pria itu khawatir dengan El. El tidak akan istirahat kalau urusan rumah belum selesai. Meskipun El seperti anak kecil, tapi ia rajin dalam hal bersih-bersih rumah.
El menatap sahabatnya satu persatu.
"Kalian kenapa natap aku kaya' gitu?"Lalu ia menatap pria yang tadi mengingatkannya agar tidak sampai kecapean.
"Aku cuma bersih-bersih rumah doang Prince. Nggak ngangkat alat berat," ucapnya sambil terkekeh."Yaudah aku mau pulang, takut kesorean," lanjutnya.
"Cepet banget El. Itu es nya belum habis," ucap Ivy.
El beranjak dari duduknya. Diikuti Prince yang ikut beranjak.
"Gue anterin pulang," ujar Prince dengan tegas."Ngga-" sebelum El menyelesaikan ucapannya, Prince lebih dulu menyela.
"Tidak menerima penolakan,"
"Trus Ivy gimana?" El selalu saja mencari alasan karena ia tidak mau merepotkan Prince.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elzafira (Completed)
Teen FictionIni adalah cerita tentang seorang Gadis dengan tingkahnya yang masih kekanakan. Dia bukan dari keluarga yang kaya raya. Ayahnya saja bahkan hanya seorang supir. Tapi dia merasa beruntung dan selalu bersyukur. Hingga sepercik masalah menghancurkan s...