Malam ini seorang gadis sedang termenung dibalkon kamarnya ditemani dengan secangkir susu coklat dan gitar ditangannya.
Sambil sesekali menyesap susu coklatnya, terlihat wajah gadis itu menunjukkan raut sedih.
"Ka.. Liya kangen," ucap liya dengan lirih sambil memandang langit bertabur bintang.
"Liya kangen main gitar lagi sama kaka, kangen cerita sama kaka, semuanya deh ka, tapi.." ucapnya terhenti air matanya pun tak terbendung.
"Tapi sayangnya kaka udah ga disini."
Liya pun memejamkan matanya seketika teringat memori terakhir bersama kaka nya.
Flashback on
1 tahun yang lalu..
Seorang laki-laki terbaring lemah dirumah sakit tak sadarkan diri akibat dipukuli oleh segerombolan geng motor.
"Kaka bohong! katanya kaka itu kuat masa gara-gara berapa tusukan sama luka lebam saja kaka ga bangun. " ucap liya sambil memegang tangan kakanya.
Ibu, ayah, dan akbar juga tak kuasa menahan air mata.
Mereka hanya berharap Vino bangun, sehat dan kembali kerumah.
"Kalo kaka gamau bangun, aku ak- kaka!" liya yang melihat pergerakan tangan vino pun berharap agar vino segera sadar.
Segera keluarganya memanggil dokter dan mereka semua disuruh keluar ruangan dulu.
Beberapa menit kemudian dokter keluar ruangan.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" kata ayah dengan wajah tenang.
" Anak bapak sekarang sudah sadar, kalau mau menjenguknya bisa saja tapi jangan membuatnya banyak pikiran karena dia baru saja melewati masa kritisnya. " jelas dokter itu dengan seulas senyum diwajahnya.
"Syukurlaah, terima kasih dokter" ucap mama.
Seketika liya langsung memasuki ruangan itu dan menghampiri kaka nya sambil menangis.
"Ka vino.. Hiks.." panggil liya lalu memeluk kakanya, vino pun membalas pelukan adiknya.
"Liya.. Kaka kan pernah bilang kaka gasuka kamu nangis de.." ucap vino lalu tangannya menghapus air mata liya.
"Iya maaf, tapi kaka harus janji jangan meninggal dulu sebelum kaka tua," kata liya dengan wajah cemberut.
" Eh busett, kaka gatau lah kapan kaka meninggal yang ngatur kan tuhan bukan kaka de. " jawab vino menoyor kepala adiknya itu.
" Ck sakit tau ka!"
Beberapa detik kemudian vino mengelus rambut adiknya.
"Liya janji ya sama kaka, kalo cari pacar jangan yang berandalan kayak anak geng motor, petakilan, nakal." nasehat vino.
"Anak geng motor itu keren loh ka." jawab liya.
"Iya keren, pergaulannya juga bebas ga baik. Inget cari cowok yang bikin kamu aman, tenang, merasa terlindungi. Bukan yang bikin kamu terancam, tertekan atau sebagainya kaka gamau." jelas ka vino.
"Iya.. Lagian kan ada kaka jadi kaka yang nentuin ntar." balas liya dengan senyum manisnya.
Vino hanya tersenyum tipis.
"Udah jangan banyak bicara dulu sama ka vino, ka vino kan baru siuman kasian harus banyak istirahat." ucap bunda sambil mengelus rambut vino.
"tau nih ka liya gangerti banget keadaanya," cibir akbar.
" Apa lo nyaut-nyaut!" balas liya dengan memicingkan matanya.
"Udah sekarang kita keluar dulu ya, biarin ka vino istirahat." lerai ayah.
Mereka semua pun pergi keluar ruangan.
Mama, papa dan akbar sudah pergi mencari makanan liya hanya nitip saja.
Dia mau menemani kakanya walaupun dari luar ruangan lalu tertidur.
15 menit kemudian..
Liya terbangun tepat saat seorang pria memakai baju serba hitam dengan menggunakan masker dan topi keluar dari ruangan kakanya berlalu pergi tak sadar kalau ada yang melihat terlihat tulisan Tiger Kings dibagian belakang jaketnya.
"Siapa dia ? Apa jangan-jangan..." liya segera menepis pikiran buruknya dan langsung masuk keruangan menemui kakanyaa.
Betapa terkejutnya liya melihat kaka yang kejang kejang dengan bantal menutupi wajahnya.
"KAKA! DOKTEER, DOKTER." teriak liya dan dokter pun segera datang.
Liya keluar ruangan dengan wajah cemas beberapa detik kemudian keluarganya datang.
"Liya, itu kenapa dokter lari masuk ruangan ka vino, kenapa?" cemas bunda
"Ma.. hiks.. Ka vino tadi pas aku masuk keruangan hiks.. muka ka vino ditutup bantal hiks.. Terus ka vino kejang-kejang." jelas liya sesenggukan.
"Siapa yang ngelakuin itu ka ? Ga mungkin kan ka vino sendiri." tanya akbar.
Lalu liya menceritakan apa yang dilihatnya tadi sampai dokter berlari masuk keruangan.
"Pasti orangnya ga jauh dari sini," ucap papa dengan yakin lalu beranjak pergi.
20 menit kemudian..
Papa kembali dengan tidak membawa pelaku dan muka papa terlihat kesal.
"Gimana pah, papa nemuin pelakunya?" tanya mama.
Papa hanya menggelengkan kepala lalu terduduk di kursi.
Beberapa detik kemudian dokter keluar, mengabarkan bahwa vino meninggal akibat ada yang mencampurkan cairan impus kakanya dengan cairan berbahaya.
Semua keluarga menangis tak kuasa.
Flashback off
(Aku janji bakal nemuin siapa pelakunya, dan aku sendiri yang akan menghabisinya ka, aku janji)
Liya berjanji dengan dirinya sendiri.
Sentuhan tangan seseorang membuat liya membuka matanya dan melihat susan ibunya liya disana."Ma.."
"Kenapa, kamu kangen ka vino hm?" ucap susan yang sudah bisa menebak apa yang dipikirkan anaknya.
Liya hanya manggut-manggut menundukkan kepala.
Lalu susan memeluk putrinya sambil mengusap rambut liya.
Sebenarnya dia juga merindukan anak pertamanya tapi susan harus terlihat kuat dihadapan anak-anaknya.
"Sudah biarkan ka vino tenang disana, sekarang kamu tidur besok sekolah liya," perintah susan.
"Iya ma." jawabnya singkat lalu melepas pelukan mamanya dan mendatangi tempat tidurnya.
"Selamat malam."
~LIYA.~
Jangan lupa vote dan comment ya!
Semoga kalian suka
KAMU SEDANG MEMBACA
L I Y A
Teen FictionSTEFANI AULIYA seorang gadis biasa yang mempunyai sejuta rahasia dibalik sikapnya. Ini kisah perjalanan liya dengan segala lika liku kehidupan yang dihadapinya. "Jangan pernah bandingin hidup lo dengan orang lain diluar sana. Mereka punya jalan...