9. Di Tolong Dia

36 23 1
                                    

Parkiran Sekolah

Amanda masuk kedalam mobilnya dan langsung melajukan mobilnya meninggalkan sekolah namun saat di pertengahan jalan mobil Amanda tiba-tiba mogok.

"Ya ampun mobil gue kenapa lagi ini, mana sepi lagi". Amanda melirik kanan kiri jalan yang sangat sepi.

Tiba-tiba dari arah depan ada dua orang pria berjalan ke arah Amanda.

"Ya allah tolong Amanda". Amanda langsung masuk kedalam mobilnya dan mengunci pintu mobil, Amanda terus berdoa semoga ada seseorang yang menolongnya.

"Woy buka pintu nya atau gue pecahin ni kaca mobil". Pria bertubuh kekar menggedor pintu mobil Amanda.

Amanda tidak tau harus apa sekarang ia terus berdoa hingga tak terasa cairan bening jatuh dari wajah Amanda. Saat pria berbadan kekar itu hendak memukul kaca mobil Amanda, datanglah seorang pria.

"Hey kalian". Pria yang masih berada diatas motor sport nya tersebut mulai membuka helm nya dan ternyata dia adalah Hamdan, Hamdan mulai berjalan mendekati dua pria yang hendak memecahkan kaca mobil Amanda.

"Siapa lo?, jangan sok jadi pahlawan ya". Pria yang sedang membawa pemukul panjang mulai mendekat kearah Hamdan.

Perkelahian pun dimulai Hamdan melawan dua pria sekaligus dengan tangan kosong. Amanda yang tadinya menutup matanya perlahan mulai membuka matanya karna mendengar suara perkelahian.

"Hamdan, loh kok ada Hamdan sih?".

"Aduh serem banget, yaallah selamatkanlah Hamdan yaallah".

Amanda ingin sekali membantu Hamdan tapi ia tidak tau harus berbuat apa.

Hamdan terus menghajar pria-pria tersebut hingga akhirnya pria-pria tersebut mengaku kalah dan pergi. Amanda langsung turun dari mobilnya untuk menghampiri Hamdan.

"Hamdan, Hamdan gak papa ?...... ada yang luka gak ?". Amanda hendak memegang lengan Hamdan namun dengan cepat Hamdan menjauhkan diri.

"Saya gak papa kok, kamu gakpapa kan ?". tanya Hamdan tanpa menatap Amanda.

"Aku gak papa kok, makasih Hamdan udah nolongin Amanda". Amanda

"Allhamdullilah, sama-sama... kamu ngapain stop disini?". Hamdan

"Mobil Amanda mogok gak bisa di nyalain". Amanda

"Kenapa gak telpon keluarga kamu aja". Hamdan

"Hp Amanda mati batrai nya abis". Amanda menunjukan ponsel nya yang tak nyala.

"Yasudah kamu saya pesankan taksi ya, nanti kamu pulang nya naik taksi". Hamdan mulai mencari membuka handphone nya.

"Kenapa gak Hamdan aja yang anterin Amanda ?, kan hamdan bawa motor tu". Amanda

"Maaf saya tidak bisa mengantar kamu". Hamdan

"Kenapa ?, Hamdan gak suka sama Amanda ya ?". Amanda mulai memasang wajah cemberut nya.

"Saya dan kamu bukan mahram tidak baik jika kita naik motor berdua, saya tidak ingin kamu berdosa". Hamdan

"Hamdan mau Amanda di ganggu preman kaya tadi?". Amanda masih merasa takut akan kejadian tadi.

"Saya akan ikuti taksi nya sampai rumah kamu". Hamdan

"Yaudah deh". Amanda akhirnya pasrah mengikuti ucapan Hamdan.

Setelah beberapa saat datanglah taksi berwarna biru. Taksi itu adalah taksi yang dipesan Hamdan tadi, Hamdan langsung menyuruh Amanda untuk masuk dan supir taksi itu langsung menjalankan taksi nya di ikuti Hamdan di belakang nya.

Dirumah Amanda

Setelah sampai dirumah Amanda langsung berlari masuk kedalam kamar nya, ia sangat bahagia hari ini.

"Yaampun demi apa Hamdan soswet banget sih, apa jangan-jangan dia mulai suka sama gue ya?". Amanda mulai melompat lompat di atas kasurnya .

Entah mengapa Amanda merasakan bahwa Hamdan mulai suka padanya. Kini Amanda sangat bersemangat untuk mendapatkan cinta Hamdan.

Rumah Hamdan

Seorang pria sedang melamun di balkon kamarnya, pria itu adalah Hamdan. entah mengapa sejak kejadian pulang sekolah tadi Hamdan menjadi gelisah ada sesuatu yang ia rasakan saat bertemu Amanda perasaan itu perasaan yang sangat aneh yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

"astaghfirullah......astaghfirullah......astghfirullah, kenapa ini yaallah?". Hamdan makin merasakan gelisah.

Hamdan akhirnya memutuskan untuk bangkit dari duduknya dan bersiapkan untuk mandi karna sudah hampir memasuki waktu sholat mahgrib.

*****

Di lain tempat dikamar Amanda , ia masih saja memikirkan Hamdan sampai-sampai ia lupa mengganti seragamnya bahkan ia tidak sadar bahwa ini sudah malam. "loh kok udah gelap?, perasaan tadi terang.....jangan-jangan kiamat....AAAAAA". Amanda berteriak sangat kencang bahkan suara sampai dapur.

"Astaghfirullah, Non Amanda kenapa non?". Bi Sumi yang sedang memasak pun terkejut mendengar suara Amanda. Bi Sumi berlari ke kamar Amanda .

"Non ada apa non ?". Bi Sumi menggedor gedor pintu kamar Amanda takut terjadi apa-apa pada anak majikan nya tersebut.

"Bibi ini kiamat ya bi?". Amanda keluar dari kamarnya dengan penampilan acak-acakan matanya mulai berkaca kaca.

"Kiamat apa non?". Tanya bi Sumi bingung.

"Tadi awan nya terang bi tapi kenapa sekarang udah gelap?, ayo bi kita harus sembunyi". Amanda menarik tangan bi Sumi.

"Ini sudah malam non makanya gelap bukan kiamat, non ini ada ada saja hahaha". Amanda terdiam mendengar penjelasan bi Sumi dan dengan cepat Amanda masuk kedalam kamar nya dan melihat jam dinding, benar saja ternyata sudah pukul delapan malam akhirnya Amanda memutuskan untuk mandi.

Assalamualaikum aku up lagi nih semoga suka ya dan betah baca cerita aku ya☺️

Maaf kalau ada salah² dalam penulisan mohon koreksi ya, masih belajar😂

Jangan lupa sholat ya semua
Jangan lupa vote nya ya☺️🙏

Terima kasih sudah mampir🙏🙏

HAMZAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang